SINOPSIS Queen Of The Night Episode 9 TVONE Tayang Senin 5 Juni 2017
BARU SINOPSIS SINOPSIS Queen Of The Night Episode 9 TVONE Tayang Senin 5 Juni 2017 || Esra dan yang lain sampai di rumah. Human pun menanyakan kejadian tadi. Esra mencari keberadaan ayahnya dan Human mengatakan jika Kartal dan Selin tak berada di rumah. Esra langsung panik. Azis datang dan esra semakin tak terkontrol karena dalam bayangannya Kartal pergi bersama Selin. Esra terus membentak sang ayah. Azis meminta Esra untuk diam namun Esra tak mau berhenti. Azis tiba-tiba menampar Esra. Esra seketika itu terdiam dan semua orang terkejut. Azis langsung pergi keluar rumah menahan amarahnya.
Sementara itu, Kartal menemui Emre untuk membantunya mengamankan Selin serta anaknya. Kartal senang kawannya itu bersedia membantunya. Sementara itu, Azis mengumpulkan anak buahnya. Ia meminta mereka untuk mencari keberadaan Selin dengan Kartal. Esra masih nampak shock, semua orang berusaha menenangkannya. Mert dan fatma lalu memapah esra menuju kamarnya. Human nampak kesal dengan situasi malam itu dan menumpahkannya pada suaminya.
Mert menemani Esra di kamarnya. Esra sendiri masih nampak sedih dengan kejadian tadi. Mert bersuaha menenangkan sang kakak. Kartal membawa Selin dan Osman ke sebuah rumah. Selin sangat lega. Kartal lalu menyuruh Selin untuk menidurkan Osman. Di ruang kerjanya, Azis mengamati foto-foto Selin bersama Kartal. Azis kesal dan melempar foto-foto itu. Azis duduk termenung lalu ia meraih foto istrinya yang telah meninggal. Azis memandang foto itu dengan sedih.
Kartal menengok Selin di kamarnya. Saat itu Selin sudah tidur bersama Mert. Dari kejauhan Kartal memandang keduanya dengan teduh. Kartal lalu mendekati Selin dan mencium keningnya. Keesokan harinya, Selin menghampiri kartal sambil menggendong Osman. Selin panik karena Osman demam tinggi. Kartal menggendong Osman dan memegang tengkuknya. Seketika Osman menangis dan itu membuat Selin semakin khawatir.
Seorang pelayan mengantarkan sarapan untuk Mert. Pelayan itu nampak canggung lalu mert mempersilahkannya untuk menyajikan sarapan. Sementara itu Human mengetuk pintu kamar esra namun tak ada jawaban. Esra sendiri merendam tubuhnya di dalam bathtube. Suami Human mendobrak pintu dan mendapati Esra seluruh tubuhnya terendam air. Esra lalu bangkit dan terengah-engah. Human membantu Esra keluar dari bathtube. Mert dikamarnya mendengar teriakan Human dan ia segera menuju kamar Esra. Saat iotu Esra telah keluar dari bathtube.
Selin dan Kartal sibuk mendinginkan tubuh Osman, di sisi lain anak buah Azis menemui Azis di ruang kerjanya. Mereka mengabarkan perkembangan pencarian Kartal dan Selin. Kembali pada Osman, Osman menagis histeris dan Selin berusaha mengelap tubuhnya. Kartal kebingungan, tak lama kemudian ia mengajak Selin untuk membawa Osman ke dokter. Sementara itu, Azis menyuruh anak buahnya untuk segera membawa Kartal dan Selin kembali.
Selin menggendong Osman lalu Kartal mengambil alihnya. Kartal yang akan membawa Osman ke dokter dan ia meminta Selin untuk menunggu di rumah. Esra sendiri nampak depresi dan terus meracau karena Kartal tak kunjung kembali. Mert khawatir dengan kondisi kakanya. Human lalu menanyakan apakah Mert baik0baik saja. Mert mengatakan jika baik. Lalu Human meminta Mert untuk memanggil dokter.
Kartal bersama Emre telah sampai di rumah sakit. Osman masih menangis dalam gendongan Kartal. Osman langsung dilarikan ke UGD. Selin sendiri sangat khawatir menunggu kabar. Ia meraih ponsel nya dan mengaktifkan ponselnya. Ia berusaha menelpon Kartal namun ponsel Kartal tidak aktif. Sementara itu, esra mulai histeris dan meracau. Human marah dan membentak esra agar tak terus memikirkan Kartal. Arkan menenangkan Human namun Human sudah terlanjur kesal dengan depresi yang dialami Esra.
Mert sendiri malah pergi bersama pelayannya ke sebuah restoran. Anehnya, keduanya duduk dalam meja yang berbeda di restoran tersebut. Human pergi menemui Oktay di sebuah restoran. Esra sendiri pergi bersama temannya untuk menenangkan hatinya. Mereka pun juga pergi ke restoran. Di sana, Esra menceritakan kegelisahannya pada temannya itu.
Kembali pada Mert dan gadis itu. Seorang waitress menghampiri sang gadis dzn menawarinya menu dengan ramah. Mert memperhatikan dari mejanya. Setelah waitress itu pergi, Mert terlihat ,menyindir dan meminta gadis itu untuk duduk di mejanya saja dan gadis itu dengan senang hati bersedia.
Azis mendapatkan sinyal ponsel Selin dan ia segera menuju tempat itu. Osman sendiri sudah tampak baik-baik saja. Ditemani Kartal, Osman pun bermain dan membicarakan banyak hal di rumah sakit. Azis dalam perjalanan, ia memacu kencang mobilnya. Di rumah Selin masih gelisah menunggu kabar dari Kartal. Tak lama kemudian seseorang menelpon Selin dan menyuruh Selin segera pergi dari sana karena Azis sudah mengetahui keberadaannya. Selin segera mengemas barangnya. Saat ia sudah siap, ia melihat mobil Azis sudah berada tak jauh dari sana. Selin panik dan ia segera berlari keluar rumah.
Azis sampai dan segeramasuk ke rumah. Sayangnya ia tak mendapati siapapun di sana karena Selin sudah keluar dan bersembunyi di samping rumah. Azis lalu naik ke lantai 2, ia melihat kasur masih berangtakan dan ia yakin jika benar Selin dan Kartal berada di sana. Selin diam-diam berlari menjauh dari rumah sementara Azis masih di dalam.
Human masih bersama Oktay. Mereka membicarakan langkah selanjutnya krena Azis sendiri dapat bebas dari kasus pembunuhan yang menjeratnya. Oktay masih mencari celah untuk melanjutkan kasus tersebut.
Selin berlari dan mencapai jalanan. Tak lama, sebuah mobil melintas dan berhenti tak jauh dari Selin, Orang itu memanggil Selin dengan memberi aba-aba. Perlahan Selin mendekati mobil itu. Saat sudah sampai, Selinmelihat ke dalam. Orang tersebut membuka kaca mobil lalu tersenyum. Selin langsung mengenalinya bahwa orang itu adalah ayahnya.
Sementara itu, Kartal menemui Emre untuk membantunya mengamankan Selin serta anaknya. Kartal senang kawannya itu bersedia membantunya. Sementara itu, Azis mengumpulkan anak buahnya. Ia meminta mereka untuk mencari keberadaan Selin dengan Kartal. Esra masih nampak shock, semua orang berusaha menenangkannya. Mert dan fatma lalu memapah esra menuju kamarnya. Human nampak kesal dengan situasi malam itu dan menumpahkannya pada suaminya.
Mert menemani Esra di kamarnya. Esra sendiri masih nampak sedih dengan kejadian tadi. Mert bersuaha menenangkan sang kakak. Kartal membawa Selin dan Osman ke sebuah rumah. Selin sangat lega. Kartal lalu menyuruh Selin untuk menidurkan Osman. Di ruang kerjanya, Azis mengamati foto-foto Selin bersama Kartal. Azis kesal dan melempar foto-foto itu. Azis duduk termenung lalu ia meraih foto istrinya yang telah meninggal. Azis memandang foto itu dengan sedih.
Kartal menengok Selin di kamarnya. Saat itu Selin sudah tidur bersama Mert. Dari kejauhan Kartal memandang keduanya dengan teduh. Kartal lalu mendekati Selin dan mencium keningnya. Keesokan harinya, Selin menghampiri kartal sambil menggendong Osman. Selin panik karena Osman demam tinggi. Kartal menggendong Osman dan memegang tengkuknya. Seketika Osman menangis dan itu membuat Selin semakin khawatir.
Seorang pelayan mengantarkan sarapan untuk Mert. Pelayan itu nampak canggung lalu mert mempersilahkannya untuk menyajikan sarapan. Sementara itu Human mengetuk pintu kamar esra namun tak ada jawaban. Esra sendiri merendam tubuhnya di dalam bathtube. Suami Human mendobrak pintu dan mendapati Esra seluruh tubuhnya terendam air. Esra lalu bangkit dan terengah-engah. Human membantu Esra keluar dari bathtube. Mert dikamarnya mendengar teriakan Human dan ia segera menuju kamar Esra. Saat iotu Esra telah keluar dari bathtube.
Selin dan Kartal sibuk mendinginkan tubuh Osman, di sisi lain anak buah Azis menemui Azis di ruang kerjanya. Mereka mengabarkan perkembangan pencarian Kartal dan Selin. Kembali pada Osman, Osman menagis histeris dan Selin berusaha mengelap tubuhnya. Kartal kebingungan, tak lama kemudian ia mengajak Selin untuk membawa Osman ke dokter. Sementara itu, Azis menyuruh anak buahnya untuk segera membawa Kartal dan Selin kembali.
Selin menggendong Osman lalu Kartal mengambil alihnya. Kartal yang akan membawa Osman ke dokter dan ia meminta Selin untuk menunggu di rumah. Esra sendiri nampak depresi dan terus meracau karena Kartal tak kunjung kembali. Mert khawatir dengan kondisi kakanya. Human lalu menanyakan apakah Mert baik0baik saja. Mert mengatakan jika baik. Lalu Human meminta Mert untuk memanggil dokter.
Kartal bersama Emre telah sampai di rumah sakit. Osman masih menangis dalam gendongan Kartal. Osman langsung dilarikan ke UGD. Selin sendiri sangat khawatir menunggu kabar. Ia meraih ponsel nya dan mengaktifkan ponselnya. Ia berusaha menelpon Kartal namun ponsel Kartal tidak aktif. Sementara itu, esra mulai histeris dan meracau. Human marah dan membentak esra agar tak terus memikirkan Kartal. Arkan menenangkan Human namun Human sudah terlanjur kesal dengan depresi yang dialami Esra.
Mert sendiri malah pergi bersama pelayannya ke sebuah restoran. Anehnya, keduanya duduk dalam meja yang berbeda di restoran tersebut. Human pergi menemui Oktay di sebuah restoran. Esra sendiri pergi bersama temannya untuk menenangkan hatinya. Mereka pun juga pergi ke restoran. Di sana, Esra menceritakan kegelisahannya pada temannya itu.
Kembali pada Mert dan gadis itu. Seorang waitress menghampiri sang gadis dzn menawarinya menu dengan ramah. Mert memperhatikan dari mejanya. Setelah waitress itu pergi, Mert terlihat ,menyindir dan meminta gadis itu untuk duduk di mejanya saja dan gadis itu dengan senang hati bersedia.
Azis mendapatkan sinyal ponsel Selin dan ia segera menuju tempat itu. Osman sendiri sudah tampak baik-baik saja. Ditemani Kartal, Osman pun bermain dan membicarakan banyak hal di rumah sakit. Azis dalam perjalanan, ia memacu kencang mobilnya. Di rumah Selin masih gelisah menunggu kabar dari Kartal. Tak lama kemudian seseorang menelpon Selin dan menyuruh Selin segera pergi dari sana karena Azis sudah mengetahui keberadaannya. Selin segera mengemas barangnya. Saat ia sudah siap, ia melihat mobil Azis sudah berada tak jauh dari sana. Selin panik dan ia segera berlari keluar rumah.
Azis sampai dan segeramasuk ke rumah. Sayangnya ia tak mendapati siapapun di sana karena Selin sudah keluar dan bersembunyi di samping rumah. Azis lalu naik ke lantai 2, ia melihat kasur masih berangtakan dan ia yakin jika benar Selin dan Kartal berada di sana. Selin diam-diam berlari menjauh dari rumah sementara Azis masih di dalam.
Human masih bersama Oktay. Mereka membicarakan langkah selanjutnya krena Azis sendiri dapat bebas dari kasus pembunuhan yang menjeratnya. Oktay masih mencari celah untuk melanjutkan kasus tersebut.
Selin berlari dan mencapai jalanan. Tak lama, sebuah mobil melintas dan berhenti tak jauh dari Selin, Orang itu memanggil Selin dengan memberi aba-aba. Perlahan Selin mendekati mobil itu. Saat sudah sampai, Selinmelihat ke dalam. Orang tersebut membuka kaca mobil lalu tersenyum. Selin langsung mengenalinya bahwa orang itu adalah ayahnya.
NOTE*Sinopsis kadang Lebih atau kurang dan kadang tidak pas dengan Penayangan di TVONE Karena terpotong Jeda/ Durasi
** Jika Sinopsis Kurang silahkan lihat sinopsis episode selanjutnya !!
** MOHON MAAF JIKA PENULISAN ADA YANG TYPO KARENA SINOPSIS DI KETIK DAN PANJANG HARAP DIMAKLUMI
** Jika Sinopsis Kurang silahkan lihat sinopsis episode selanjutnya !!
** MOHON MAAF JIKA PENULISAN ADA YANG TYPO KARENA SINOPSIS DI KETIK DAN PANJANG HARAP DIMAKLUMI
** Jika Sinopsis Kurang atau lebih dari penayangan di TVONE silahkan melihat Sinopsis episode sebelum atau selanjutnya :) Terima Kasih
~ Mohon Untuk Tidak Copas Karena membuat Sinopsis Ini tidaklah mudah perlu perjuangan untuk mengetik setiap kata dan ceritanya :)
Posting Komentar untuk "SINOPSIS Queen Of The Night Episode 9 TVONE Tayang Senin 5 Juni 2017"