SINOPSIS Queen Of The Night Episode 11 TVONE Tayang Rabu 7 Juni 2017 (Serial Turki)
BARU SINOPSIS SINOPSIS Queen Of The Night Episode 11 TVONE Tayang Rabu 7 Juni 2017 (Serial Turki) Andic memarahi Selin karena telah berbuat nekat dengan kabur bersama Kartal. Andic meminta Selin untuk tidak membuat masalah sehingga Azis marah. Selin meminta Andic untuk tenang karena ia ingin menjelaskan sesuatu. Selin lalu menceritakan hubungan masa lalunya dengan Kartal. Andic terkejut mendengr itu. Tak lama kemudian istri Andic memanggilnya. Andic tak mau mendengar orang lain mendengar hal tersebut dan ia pun keluar bersama istrinya.
Azis masih bersama Osman, ayah Selin, di ruang kerjanya. Mereka masih membahas peristiwa masa lalu bersama pria bernama Mustafa. Beberapa saat kemudian Osman menyudahi pembicaraan dan keluar dari ruang kerja Azis. osman keluar ke halaman diantar Selin. Osman berbicara beberapa hal dengan Selin sampai akhirnya ia pergi meninggalkan rumah Azis.
Seluruh keluarga masih berkumpul di ruang tengah. Azis sendiri malah termenung menatap ke ruang tengah. Huma menegurnya namun Azis malah berpamitan untuk tidur. Kartal mendatangi sebuah bar. Di sana ia menemui Emre. Kartal menceritakan kejadian malam tadi pada Emre sambil keduanya minum bersama. Selin di kamarnya memperhatikan gaun pengantinnya. Tak lama kemudian Azis masuk. Selin terlihat takut. Azis hanya melepas dasinya lalu kembali keluar kamar. Selin menjadi kesal dan ia membuang gaun pernikahannya ke lantai. Di bar, Emre menyerahkan sebuah amplop pada Kartal. Kartal membuka amplop yang berisi beberapa file itu.
Keesokan harinya, Selin mengurung diri di kamar. Ia kembali teringat perkataan Kartal padanya semalam. Beberapa saat kemudian Selin keluar kamar. Perlahan ia menekati kamar Kartal.Selin mendengar langkah kaki dan ia pura-pura menjauh dari pintu. Esra keluar dari kamar dan menyapa Selin. Selin lalu berpura-pura meminta tolong Esra untuk melepaskan gelangnya. Saat Esra melepas gelang di tangan Selin, Selin mengintip ke kamar mencari Kartal. Sayangnya ia tak menemukan orang yang dicarinya. Keduanya lalu masuk ke kamar. Esra mengambil sesuatu dan tanpa sengaja ia menjatuhkan beberapa barang, salah satunya adalah botol parfum. Selin ingat botol parfum itu adalah pemberiannya untuk Kartal. Parfum itu adalah racikannya sendiri dan ia memberikannya saat keduanya masih bersama di Paris. Esra membuyarkan lamunan Selin dan menanyakan ada apa dengannya. Selin tak menjawab, lalu Esra mengambil botol parfum itu dan menyemprotkannya ke sekitar. Selin pun menghirup aromanya dalam-dalam. Beberapa saat kemudian Selin tak tahan lagi menahan perasaannya, ia lalu keluar kamar.
Kartal dan Emre mendatangi sebuah tempat penampungan sampah. Keduanya masuk ke sebuah bangunan yang berisi tumpukan sampah pula. Di dalam mereka bertemu dengan seorang pria yang merupakan pekerja di sana. Kartal menanyakan sesuatu pada pria tersebut.
Azis dan Osman mendatangi sebuah gedung perkantoran. Nampaknya mereka akan menyewa gedung tersebut. Osman melakukan tawar menawar dengan seorang broker dan tak lama kemudian broker itu pun pergi. Tinggalah Osman dan Azis berkeliling gedung tersebut. Osman kembali mengisahkan tentang pertemuannya bersama Azis dengan pria bernama Mustafa. Mereka masih meyakinkan Mustafa untuk bekerja sama dengannya namun Mustafa tetap menolak karena menganggap kerja sama mereka adalah kerja sama yang tidak baik. Lagi-lagi Mustafa pergi begitu saja meninggalkan Osman dan Azis yang kesal dibuatnya. Flashback selesai. Pria bernama Mustafa tersebut merupakan ayah kandung dari Kartal.
Mert makan siang bersama wanita teman dari Esra. Ia bermaksud memberitahu Mert mengenai kejadian kemarin saat ia melihat Huma bersama Oktay di restoran. Sementara itu, Huma dan Hakan sedang sarapan bersama. Huma membicarakan tentang pernikahan Azis dan Selin yang tiba-tiba.
Kartal dan Emre mengorek keterangan dari pria pekerja di penampungan tadi. Di sisi lain, Osman dan Azis sedang merencanakan sesuatu untuk Kartal. Flashback : Osman muda dibawa seorang pria keluar mobil dengan tangan diborgol. Pria itu membawa Osman muda ke dermaga yang sepi. Ia mengacungkan pistol dan Osman berusaha melawan. Pria itu kesal dan hanya memukul Osman hingga pingsan. Setelah Osman tak sadarkan diri, pria itu mengikat tangan dan kaki Osman juga membekap mulutnya. Setelah itu, Osman dilempar ke dalam laut. Flasback selesai. Setelah Osman pergi, asisten Azis datang membawa laporan keuangan untuk Azis.
Kartal rupanya mencaritahu tentang ayah Selin pada pria pekerja tadi. Cukup sulit mengorek ketrangan dari pria yang setengah waras itu. Namun pada akhirnya, pria itu ingat nama ayah Selin adalah osman. Sayangnya, memang hanya itu yang mampu diingat olehnya. Setelah selesai bicara, orang itu langsung pergi sambil mengambil anggur yang dibawa Kartal untuknya.
Mert rupanya mempunyai hubungan khusus dengan teman Esra. keduanya berciuman dengan mesra.
Huma bersiap untuk pergi, dan sebelumnya ia meminum pil KB yang selalu rutin ia minum. Di saat bersamaan Hakan masuk. Hakan mengatakan keinginan anak gadis mereka untuk memiliki adik, namun sayangnya Huma tak bersemangat menanggapinya. Ia menghindar dan segera memakai mantelnya lalu pergi keluar kamar. Saat Huma keluar, ada pesan masuk di ponsel Huma yang teringgal di meja. Hakan membukanya, ternyata pesan itu berisi koordinat maps dan sebaris pesan. Hakan menaruh ponsel itu di meja kembali. Huma masuk lagi ke kamar karena menyadari ponselnya tertinggal. Hakan diam saja tak mengungkapkan apapun.
Kartal kembali ke rumah dan berpapasan dengan Esra di depan pintu. Saat itu Esra hendak pergi namun dibatalkan dan ia malah menarik tangan Kartal menuju ke dalam rumah. Selin masuk ke ruang kerja Azis dan menyapanya. Beberapa saat kemudian Esra datang bersama Kartal. Kartal menyapa Azis dan Selin seperti tak terjadi sesuatu di antara mereka. Berikutnya, Esra, Azis dan Selin pergi bersama.
Andic bersama Osman berada di sebuah restoran di tepi dermaga. Andic menceritakan mengenai Kartal. Di sisi lain, Huma kembali menemui Oktay di sebuah restoran. Di tengah pembicaraan mereka, huma menangis, Oktay yang tadinya duduk di hadapan Huma, beralih duduk di sampingnya untuk menenangkannya. Sementara itu, Hakan dalam perjalanan. Ia bermaksud menuju ke tempat yang ditunjukkan dalam pesan di ponsel Huma.
DI rumah, Mert bersama Elif di dapur untuk meminta dibuatkan kopi. Melihat Mert, Elif menjadi canggung. Mert sendiri nampaknya menyadarinya, hanya saja ia tak perduli. Mert menerima telepon dari temannya, setelah usai berbicara ditelpon, Elif memberikan kopi yang diminta Mert. Elif kemudian melanjutkan mempersiapkan kues dan Mert bertanya yang dilakukan Elif. Elif membalasnya dengan sedikit sinis. Beberapa saat kemudian Mert keluar dari dapur. Setelah Mert pergi, Elif tersenyum puas.
Kartal berada di kantor, seorang rekan kerjanya masuk dan mengucapkan selamat pada Kartal karena keberhasilannya ( kurang tahu ya keberhasilan dalam hal apa ) Kartal mengucapkan terima kasih dan meminta rekannya itu untuk mempersiapkan pekerjaannya untuk hari itu.
Esra pergi bersama Azis dan Selin ke studio peracikan parfum. Studio itu adalah pemberian Azis untuk Selin. Esra tak menyangka dengan keahlian ibu tirinya itu. Azis mencium pipi Selin kemudian pergi. Tinggalah Esra dan Selin di studio itu. Selin mulai bekerja meracik parfum. Ia mulai merasa terganggu dengan kehadiran Esra.
Osman masih bersama Andic di tempat yang sama. Kali ini Osman mengorek informasi mengenai Azis dari Andic. Osman tampak marah dan memberi perintah pada Andic. Andic pun segera pergi menggunakan taksi. Osman mengejarnya namun Andic sudah pergi. Osman masuk ke dalam mobilnya.
Huma masih menangis di samping Oktay. Beberapa saat kemudian huma pergi ke kamar mandi. Sementara itu di lobby, Hakan mengamati pintu masuk restoran dari dalam mobilnya. Huma kembali menangis di dalam toilet. Sedangkan Hakan gelisah di dalam mobilnya. Ia tampak ragu ingin masuk ke restoran. Di rumah, Mert berpapasan dengan elif di koridor. Saat itu Elif hendak pergi dan sudah berpakaian rapi. Mert bertanya pada Elif dan Elif menjawabnya dengan jual mahal, berharap Mert akan penasaran tapi nyatanya Mert tak perduli hendak kemana Elif.
Selin masih asyik meracik parfum, sedangkan Esra hanya sibuk melihat-lihat botol aroma parfum yang berjejer di meja. Sesekali Esra mengomentari aroma parfum yang ada di sana, dan Selin nampak jengah menanggapinya. Namun beberapa saat kemudian Esra berpamitan untuk keluar sebentar, hal itu membuat Selin lega.
Kartal juga sedang sibuk bekerja di kantornya bersama asistennya. Beberapa saat pria itu keluar ruangan setelah Kartal membrinya setumpuk dokumen. DI saat bersamaan, Azis masuk ke ruang kerja Kartal. Azis pura-pura mengecek pekerjaan Kartal. Kartal sendiri sebenarnya malas bertemu Azis. Ia menanyakan Esra dan tak lama kemudian ia keluar membawa ponselnya. Diam-diam Azis mengamati Kartal dengan sinis.
Osman masih membuntuti taksi yang ditumpangi Andic. Sayangnya Osman harus kehilangan jejak karena mobil Osman terjebak Traffick Light. Kartal masuk ke studio Selin untuk mencari Esra, namun di dalam studio ia hanya mendapati Selin. Kartal hendak berbalik keluar namun Selin memanggilnya. Dengan enggan, Kartal pun menoleh pada Selin.
Setelah dapat menenangkan diri, Huma kembali menuju mejanya dan berbicara dengan Oktay. Di lobby, Hakan masih gelisah menanti Huma. Matanya terus tertuju ke pintu masuk. Tak lama kemudian, ia meliaht Huma keluar bersama Oktay. Keduanya lalu masuk ke mobil yang sama dan pergi meninggalkan tempat itu.
Kartal masuk ke studio Selin dan memuji tempat itu. Selin berusaha menjelaskan tentang pernikahannya dengan Azis, namun Kartal tak mau tahu. Kartal berusaha menyembunyikan perasaannya, meskipun di sudut matanya, bulir duka itu hampir runtuh membasahi pipinya. Selin sendiri juga hanya menangis tertahan. Beberapa saat kemudian asisten Kartal masuk dan memintanya untuk kembali ke ruang kerjanya. Di luar Kartal berpapasan dengan Esra dan Kartal menyerahkan ponselnya. Esra lalu berpamitan pada Selin.
Kartal kembali ke ruangannya dan mengecek beberapa dokumen. Di salah satu dokumen, Kartal menemukan file lama milik Azis. File itu cukup mencuri perhatian Kartal. Kartal lalu menyimpan dokumen itu di salah satu lemarinya dan mengunci lemari tersebut. Kartal meraih ponselnya dan menelpon Emre. Ia melaporkan temuannya tersebut dan meminta Emre untuk menyelidikinya lebih lanjut.
Osman menelpon Selin. Ia memberitahu Selin unuk mencegah Andic bertemu dengan Kartal karena Andic akan membocorkan rahasia Selin pada Kartal. Selin segera keluar. Di depan kantor, Andic baru saja datang dan berpapasan dengan Kartal. Andic hendak bicara dengan Kartal namun di saat bersamaan Selin muncul dari dalam dan segera meminta Andic untuk ikut dengannya. Osman juga tiba di sana. Setelah Andic dan Selin masuk, Osman menyapa Kartal. Kartal lalu meminta ijin pada Osman untuk dapat bertemu dan bicara dengannya malam nanti. Osman sedikit heran namun ia menyanggupi permintaan Kartal. Mereka saling mengucapakan salam perpisahan dan Kartal pergi.
Azis masih bersama Osman, ayah Selin, di ruang kerjanya. Mereka masih membahas peristiwa masa lalu bersama pria bernama Mustafa. Beberapa saat kemudian Osman menyudahi pembicaraan dan keluar dari ruang kerja Azis. osman keluar ke halaman diantar Selin. Osman berbicara beberapa hal dengan Selin sampai akhirnya ia pergi meninggalkan rumah Azis.
Seluruh keluarga masih berkumpul di ruang tengah. Azis sendiri malah termenung menatap ke ruang tengah. Huma menegurnya namun Azis malah berpamitan untuk tidur. Kartal mendatangi sebuah bar. Di sana ia menemui Emre. Kartal menceritakan kejadian malam tadi pada Emre sambil keduanya minum bersama. Selin di kamarnya memperhatikan gaun pengantinnya. Tak lama kemudian Azis masuk. Selin terlihat takut. Azis hanya melepas dasinya lalu kembali keluar kamar. Selin menjadi kesal dan ia membuang gaun pernikahannya ke lantai. Di bar, Emre menyerahkan sebuah amplop pada Kartal. Kartal membuka amplop yang berisi beberapa file itu.
Keesokan harinya, Selin mengurung diri di kamar. Ia kembali teringat perkataan Kartal padanya semalam. Beberapa saat kemudian Selin keluar kamar. Perlahan ia menekati kamar Kartal.Selin mendengar langkah kaki dan ia pura-pura menjauh dari pintu. Esra keluar dari kamar dan menyapa Selin. Selin lalu berpura-pura meminta tolong Esra untuk melepaskan gelangnya. Saat Esra melepas gelang di tangan Selin, Selin mengintip ke kamar mencari Kartal. Sayangnya ia tak menemukan orang yang dicarinya. Keduanya lalu masuk ke kamar. Esra mengambil sesuatu dan tanpa sengaja ia menjatuhkan beberapa barang, salah satunya adalah botol parfum. Selin ingat botol parfum itu adalah pemberiannya untuk Kartal. Parfum itu adalah racikannya sendiri dan ia memberikannya saat keduanya masih bersama di Paris. Esra membuyarkan lamunan Selin dan menanyakan ada apa dengannya. Selin tak menjawab, lalu Esra mengambil botol parfum itu dan menyemprotkannya ke sekitar. Selin pun menghirup aromanya dalam-dalam. Beberapa saat kemudian Selin tak tahan lagi menahan perasaannya, ia lalu keluar kamar.
Kartal dan Emre mendatangi sebuah tempat penampungan sampah. Keduanya masuk ke sebuah bangunan yang berisi tumpukan sampah pula. Di dalam mereka bertemu dengan seorang pria yang merupakan pekerja di sana. Kartal menanyakan sesuatu pada pria tersebut.
Azis dan Osman mendatangi sebuah gedung perkantoran. Nampaknya mereka akan menyewa gedung tersebut. Osman melakukan tawar menawar dengan seorang broker dan tak lama kemudian broker itu pun pergi. Tinggalah Osman dan Azis berkeliling gedung tersebut. Osman kembali mengisahkan tentang pertemuannya bersama Azis dengan pria bernama Mustafa. Mereka masih meyakinkan Mustafa untuk bekerja sama dengannya namun Mustafa tetap menolak karena menganggap kerja sama mereka adalah kerja sama yang tidak baik. Lagi-lagi Mustafa pergi begitu saja meninggalkan Osman dan Azis yang kesal dibuatnya. Flashback selesai. Pria bernama Mustafa tersebut merupakan ayah kandung dari Kartal.
Mert makan siang bersama wanita teman dari Esra. Ia bermaksud memberitahu Mert mengenai kejadian kemarin saat ia melihat Huma bersama Oktay di restoran. Sementara itu, Huma dan Hakan sedang sarapan bersama. Huma membicarakan tentang pernikahan Azis dan Selin yang tiba-tiba.
Kartal dan Emre mengorek keterangan dari pria pekerja di penampungan tadi. Di sisi lain, Osman dan Azis sedang merencanakan sesuatu untuk Kartal. Flashback : Osman muda dibawa seorang pria keluar mobil dengan tangan diborgol. Pria itu membawa Osman muda ke dermaga yang sepi. Ia mengacungkan pistol dan Osman berusaha melawan. Pria itu kesal dan hanya memukul Osman hingga pingsan. Setelah Osman tak sadarkan diri, pria itu mengikat tangan dan kaki Osman juga membekap mulutnya. Setelah itu, Osman dilempar ke dalam laut. Flasback selesai. Setelah Osman pergi, asisten Azis datang membawa laporan keuangan untuk Azis.
Kartal rupanya mencaritahu tentang ayah Selin pada pria pekerja tadi. Cukup sulit mengorek ketrangan dari pria yang setengah waras itu. Namun pada akhirnya, pria itu ingat nama ayah Selin adalah osman. Sayangnya, memang hanya itu yang mampu diingat olehnya. Setelah selesai bicara, orang itu langsung pergi sambil mengambil anggur yang dibawa Kartal untuknya.
Mert rupanya mempunyai hubungan khusus dengan teman Esra. keduanya berciuman dengan mesra.
Huma bersiap untuk pergi, dan sebelumnya ia meminum pil KB yang selalu rutin ia minum. Di saat bersamaan Hakan masuk. Hakan mengatakan keinginan anak gadis mereka untuk memiliki adik, namun sayangnya Huma tak bersemangat menanggapinya. Ia menghindar dan segera memakai mantelnya lalu pergi keluar kamar. Saat Huma keluar, ada pesan masuk di ponsel Huma yang teringgal di meja. Hakan membukanya, ternyata pesan itu berisi koordinat maps dan sebaris pesan. Hakan menaruh ponsel itu di meja kembali. Huma masuk lagi ke kamar karena menyadari ponselnya tertinggal. Hakan diam saja tak mengungkapkan apapun.
Kartal kembali ke rumah dan berpapasan dengan Esra di depan pintu. Saat itu Esra hendak pergi namun dibatalkan dan ia malah menarik tangan Kartal menuju ke dalam rumah. Selin masuk ke ruang kerja Azis dan menyapanya. Beberapa saat kemudian Esra datang bersama Kartal. Kartal menyapa Azis dan Selin seperti tak terjadi sesuatu di antara mereka. Berikutnya, Esra, Azis dan Selin pergi bersama.
Andic bersama Osman berada di sebuah restoran di tepi dermaga. Andic menceritakan mengenai Kartal. Di sisi lain, Huma kembali menemui Oktay di sebuah restoran. Di tengah pembicaraan mereka, huma menangis, Oktay yang tadinya duduk di hadapan Huma, beralih duduk di sampingnya untuk menenangkannya. Sementara itu, Hakan dalam perjalanan. Ia bermaksud menuju ke tempat yang ditunjukkan dalam pesan di ponsel Huma.
DI rumah, Mert bersama Elif di dapur untuk meminta dibuatkan kopi. Melihat Mert, Elif menjadi canggung. Mert sendiri nampaknya menyadarinya, hanya saja ia tak perduli. Mert menerima telepon dari temannya, setelah usai berbicara ditelpon, Elif memberikan kopi yang diminta Mert. Elif kemudian melanjutkan mempersiapkan kues dan Mert bertanya yang dilakukan Elif. Elif membalasnya dengan sedikit sinis. Beberapa saat kemudian Mert keluar dari dapur. Setelah Mert pergi, Elif tersenyum puas.
Kartal berada di kantor, seorang rekan kerjanya masuk dan mengucapkan selamat pada Kartal karena keberhasilannya ( kurang tahu ya keberhasilan dalam hal apa ) Kartal mengucapkan terima kasih dan meminta rekannya itu untuk mempersiapkan pekerjaannya untuk hari itu.
Esra pergi bersama Azis dan Selin ke studio peracikan parfum. Studio itu adalah pemberian Azis untuk Selin. Esra tak menyangka dengan keahlian ibu tirinya itu. Azis mencium pipi Selin kemudian pergi. Tinggalah Esra dan Selin di studio itu. Selin mulai bekerja meracik parfum. Ia mulai merasa terganggu dengan kehadiran Esra.
Osman masih bersama Andic di tempat yang sama. Kali ini Osman mengorek informasi mengenai Azis dari Andic. Osman tampak marah dan memberi perintah pada Andic. Andic pun segera pergi menggunakan taksi. Osman mengejarnya namun Andic sudah pergi. Osman masuk ke dalam mobilnya.
Huma masih menangis di samping Oktay. Beberapa saat kemudian huma pergi ke kamar mandi. Sementara itu di lobby, Hakan mengamati pintu masuk restoran dari dalam mobilnya. Huma kembali menangis di dalam toilet. Sedangkan Hakan gelisah di dalam mobilnya. Ia tampak ragu ingin masuk ke restoran. Di rumah, Mert berpapasan dengan elif di koridor. Saat itu Elif hendak pergi dan sudah berpakaian rapi. Mert bertanya pada Elif dan Elif menjawabnya dengan jual mahal, berharap Mert akan penasaran tapi nyatanya Mert tak perduli hendak kemana Elif.
Selin masih asyik meracik parfum, sedangkan Esra hanya sibuk melihat-lihat botol aroma parfum yang berjejer di meja. Sesekali Esra mengomentari aroma parfum yang ada di sana, dan Selin nampak jengah menanggapinya. Namun beberapa saat kemudian Esra berpamitan untuk keluar sebentar, hal itu membuat Selin lega.
Kartal juga sedang sibuk bekerja di kantornya bersama asistennya. Beberapa saat pria itu keluar ruangan setelah Kartal membrinya setumpuk dokumen. DI saat bersamaan, Azis masuk ke ruang kerja Kartal. Azis pura-pura mengecek pekerjaan Kartal. Kartal sendiri sebenarnya malas bertemu Azis. Ia menanyakan Esra dan tak lama kemudian ia keluar membawa ponselnya. Diam-diam Azis mengamati Kartal dengan sinis.
Osman masih membuntuti taksi yang ditumpangi Andic. Sayangnya Osman harus kehilangan jejak karena mobil Osman terjebak Traffick Light. Kartal masuk ke studio Selin untuk mencari Esra, namun di dalam studio ia hanya mendapati Selin. Kartal hendak berbalik keluar namun Selin memanggilnya. Dengan enggan, Kartal pun menoleh pada Selin.
Setelah dapat menenangkan diri, Huma kembali menuju mejanya dan berbicara dengan Oktay. Di lobby, Hakan masih gelisah menanti Huma. Matanya terus tertuju ke pintu masuk. Tak lama kemudian, ia meliaht Huma keluar bersama Oktay. Keduanya lalu masuk ke mobil yang sama dan pergi meninggalkan tempat itu.
Kartal masuk ke studio Selin dan memuji tempat itu. Selin berusaha menjelaskan tentang pernikahannya dengan Azis, namun Kartal tak mau tahu. Kartal berusaha menyembunyikan perasaannya, meskipun di sudut matanya, bulir duka itu hampir runtuh membasahi pipinya. Selin sendiri juga hanya menangis tertahan. Beberapa saat kemudian asisten Kartal masuk dan memintanya untuk kembali ke ruang kerjanya. Di luar Kartal berpapasan dengan Esra dan Kartal menyerahkan ponselnya. Esra lalu berpamitan pada Selin.
Kartal kembali ke ruangannya dan mengecek beberapa dokumen. Di salah satu dokumen, Kartal menemukan file lama milik Azis. File itu cukup mencuri perhatian Kartal. Kartal lalu menyimpan dokumen itu di salah satu lemarinya dan mengunci lemari tersebut. Kartal meraih ponselnya dan menelpon Emre. Ia melaporkan temuannya tersebut dan meminta Emre untuk menyelidikinya lebih lanjut.
Osman menelpon Selin. Ia memberitahu Selin unuk mencegah Andic bertemu dengan Kartal karena Andic akan membocorkan rahasia Selin pada Kartal. Selin segera keluar. Di depan kantor, Andic baru saja datang dan berpapasan dengan Kartal. Andic hendak bicara dengan Kartal namun di saat bersamaan Selin muncul dari dalam dan segera meminta Andic untuk ikut dengannya. Osman juga tiba di sana. Setelah Andic dan Selin masuk, Osman menyapa Kartal. Kartal lalu meminta ijin pada Osman untuk dapat bertemu dan bicara dengannya malam nanti. Osman sedikit heran namun ia menyanggupi permintaan Kartal. Mereka saling mengucapakan salam perpisahan dan Kartal pergi.
NOTE*Sinopsis kadang Lebih atau kurang dan kadang tidak pas dengan Penayangan di TVONE Karena terpotong Jeda/ Durasi
** Jika Sinopsis Kurang silahkan lihat sinopsis episode selanjutnya !!
** MOHON MAAF JIKA PENULISAN ADA YANG TYPO KARENA SINOPSIS DI KETIK DAN PANJANG HARAP DIMAKLUMI
** Jika Sinopsis Kurang silahkan lihat sinopsis episode selanjutnya !!
** MOHON MAAF JIKA PENULISAN ADA YANG TYPO KARENA SINOPSIS DI KETIK DAN PANJANG HARAP DIMAKLUMI
** Jika Sinopsis Kurang atau lebih dari penayangan di TVONE silahkan melihat Sinopsis episode sebelum atau selanjutnya :) Terima Kasih
~ Mohon Untuk Tidak Copas Karena membuat Sinopsis Ini tidaklah mudah perlu perjuangan untuk mengetik setiap kata dan ceritanya :)
Posting Komentar untuk "SINOPSIS Queen Of The Night Episode 11 TVONE Tayang Rabu 7 Juni 2017 (Serial Turki)"