SINOPSIS SWARAGINI Episode 83-84 ANTV Tayang 14-15 Agustus 2017 (Lengkap)
BARU SINOPSIS SINOPSIS SWARAGINI Episode 83-84 ANTV Tayang 14-15 Agustus 2017 (Lengkap) || Episode ini di mulai saat adarsh dan parineeta mengumumkan kemenangan mereka atas kepemilikan harta maheswari. Sulekha datang dan bertanya apa yang mereka katakan itu benar. Sulekha meminta mereka untuk tetap berhati-hati. Terlebih lagi pada swara yang menurut Sulekha sangat berbahaya dan bisa membalas dendam kapan saja. Sementara itu sumi dan shekar menyambut kedatangan keluarga maheswari. Annapurna berterimakasih karena mereka sudah mau menampungnya. Shekar berkata jika semua itu termasuk tanggung jawabnya karena parineeta dan adarsh mampu melakukan itu karena nenek yang membuang cucunya sendiri. Dan hal itu membuka peluang besar bagi parineeta dan adarsh untuk membalas dendam. Para tetangga mendengar itu semua dan mulai membicarakan mereka. Nenek melarang shekar dan sumi untuk membawa bayi mereka masuk. Shekar melawan nenek dan mengatakan jika harusnya nenek yang pergi. Shekar akhirnya mengusir nenek atas semua yang telah dia lakukan. Swara dan ragini menyiapkan makanan untuk keluarga mereka. Namun tidak lama ada seseorang mengetuk pintu mereka. Saat mereka membukanya ternyata yang datang adalah polisi bersama organisasi perlindungan wanita. Mereka mengatakan jika telah menerima laporan tentang penelantaran seorang wanita. Shekar bertanya siapa yang telah melaporkan mereka. Organisasi wanita memanggil parvati. Nenek berpura-pura jika dirinya telah di aniaya oleh shekar. Shekar bertanya mengapa nenek harus berbohong. Sumi mencoba mengendalikan shekar agar tidak emosi. Sumi meminta maaf atas kesalahannya seperti yang telah nenek parvati katakan. Dan akhirnya polisi dan organisasi wanita melepaskan shekar.
Shekar meminta maaf pada semua keluarga maheswari atas ketidaknyamanan yang nenek ciptakan. Nenek meminta shekar untuk membuang bayinya. Jika tidak maka shekar harus memilih bayinya atau nenek. Shekar tanpa berpikir panjang lebih memilih untuk bersama keluarga kecilnya daripada nenek. Bahkan shekar memilih untuk tidak lagi memiliki hubungan apa pun dengan nenek. Parineeta datang dan melihat semua yang terjadi. Nenek lalu menghampirinya dan mengajaknya masuk. Semua orang hampir tidak percaya nenek melakukan semua itu bersama parineeta di belakangnya. Shekar semakin kecewa. Nenek mengatakan jika hanya ragini yang bisa tinggal di rumahnya. Namun ragini menolak. Ragini mengaku kecewa atas apa yang telah nenek lakukan. Bahkan dengan mengajak patineeta masuk dan minum teh bersama. Ragini mengatakan jika dia tidak percaya atas yang Nenek perbuat. Nenek meminta ragini kembali dan tidak menjauhinya yang telah membesarkannya. Keadaan semakin memanas di tambah dengan parineeta yang selalu menunjukkan kesombongannya. Parineeta mendengar suara pintu rusak. Dia lalu berteriak pada swara dan ragini agar meminta laksh dan sanskar untuk memperbaiki pintunya. Semua emosi. Adu mulut hampir terjadi jika saja sanskar dan laksh tidak menghentikan swara dan ragini. Mereka merasa jijik melihat parineeta yang sombong atas kekayaan yang dia rebut dari Mertuanya sendiri tanpa rasa malu.
Laksh memutar televisi dan melihat sebuah berita. Berita itu membicarakan soal durga yang telah kehilangan semua hartanya dan di tendang keluar dari rumahnya sebagai hukuman atas perlakuan tidak enak yang selama ini durga lakukan pada adarsh. Semua orang terkejut dan tidak percaya jika adarsh bisa melakukan hal seperti pada media. Durga ingat saat dulu adarsh masih hangat memanggilnya ayah. Durga lalu memejamkan matanya dan bersandar. Hal itu membuat semua orang panik. Mereka merasa bingung atas apa yang terjadi pada durga. Annapurna nemintanya untuk bangun berkali-kali. Namun Durga tidak merespon. Akhirnya mereka sepakat membawa durga ke rumah sakit. Dokter memvonis durga mengalami serangan jatung. Dan kondisi durga sangat kritis. Dokter meminta agar keluarga segera mengurus administrasinya. Saat itu laksh dan sanskar bingung karena tidak satu pun kartu mereka berfungsi. Laksh yakin jika semua itu pasti adarsh yang melakukan. Sanskar memberitahu swara jika dia harus segera menemui adarsh.
Mereka menemui adarsh untuk meminta hak durga selama ini untuk membayar biaya rumah sakit. Namun adarsh memberi respon tidak terduga. Awalnya dia serius membantu dengan memberi laksh dan sanskar cek. Namun adarsh lalu merobek cek itu dan membuang sobekannya ke wajah laksh dan sanskar. Adarsh mengatakan jika dia tidak ingin menyia-nyiakannya untuk orang tua yang mingkin saja akan segera mati. Adarsh meminta laksh dan sanskar tidak repot-repot mencari uang untuk biaya pengobatan durga karena bagi adarsh saat ini durga sudah sekarat. Laksh dan sanskar tidak lagi bisa membendung amarahnya. Akhirnya terjadilah pertengkaran di antara mereka. Adarsh tidak mampu melawan laksh dan sanskar. Mereka kembali ke rumah sakit dengan tangan hampa. Ragini memaksa mereka untuk mengantarnya menemui adarsh. Tapi yang di dapat sama saja.
Saat mereka kembali swara memberikan sejumlah uang dari penjualan gelang berliannya. Baginya tidak ada yang lebih penting dari keluarga. Durga pun mulai di periksa. Dokter memutuskan jika durga harus di injeksi. Mereka pun di kejar oleh waktu untuk mendapatkan injeksi itu. Di seluruh kota tidak ada satu pun toko obat yang masih menjual injeksi itu. Sanskar tidak tahu harus mencarinya ke mana. Tidak lama parineeta menelfon ragini. Parineeta mengatakan jika dia sudah tahu jika durga membutuhkan injeksi itu maka dia memutuskan untuk membeli semua stock injeksi yang tersedia di seluruh kota. Dan untuk mendapatkannya. Ragini dan swara harus datang kepadanya. Sesampainya di sana. Parineeta meminta Swaragini untuk mencium kakinya. Ragini memberikan isyarat swara untuk tetap merunduk. Parineeta mengatakan jika dia ingin mengambil foto saat momen itu. Dia meminta swara untuk untuk mencium kakinya dengan benar. Swara memberikan isyarat untuk mendorong parineeta. Ragini menarik lutut parineeta dan swara merebut injeksinya. Parineeta kesal dan mengatakan jika dia akan membalas mereka. Mereka kembali ke rumah sakit dan memberikan obat injeksinya. Namun dokter mengatakan jika itu sudah lewat dari waktunya dan memutuskan agar Durga melalui operasi. Dokter kembali meminta mereka untuk membayar sejumlah uang. Laksh emosi karena dokter sepertinya meremehkan durga. Para wanita memutuskan untuk menjual perhiasan mereka.
Sanskar pergi dan kembali untuk memenuhi tagihan rumah sakit. Dokter pun memulai operasi durga. Ram mengatakan pada sujata jika dia akan menjual tanah miliknya yang itu pun adarsh tidak mengetahui hal itu. Sujata mengeluhkan tempatnya yang jauh dan meminta ram berhati-hati.
Operasi selesai dan durga harus di pindah ke ICU untuk semalam. Dokter kembali meminta tagihannya untuk segera di bayar. Shekar bermaksud untuk menjual tokonya. Namun nenek melarangnya dan mengatakan jika toko itu milik suaminya. Shekar pun merasa bersalah karena tidak bisa membantu apa pun untuk durga. Sumi mengatakan jika dia memiliki sebuah cincin yang di beri oleh ibunya saat menikah. Dia akan menjualnya untuk membantu biaya rumah sakit durga. Saat sumi menanyakan cincinnya pada nenek. Nenek mengatakan jika itu sudah menjadi miliknya. Sumi terkejut dan berkata jika cincin itu pemberian ibunya. Nenek mengatakan jika cincin itu sudah sumi serahkan padanya dan berarti itu sudah menjadi miliknya. Swara mengatakan pada ragini jika dia punya ide. Swara meletakkan beberapa ikan di pintu rumah nenek yang akhirnya membuat nenek keluar dari kamarnya. Di saat itu pun swara dan ragini mengambil cincinnya di loker. Mereka berhasil keluar dan menjualnya ke toko perhiasan. Namun saat mereka akan menjualnya. Si pemilik toko menelfon seseorang. Polisi pun datang dan memeriksa cincinnya. Polisi mengatakan jika cincinnya hasil curian dan membawa Swaragini. Swara mengakui jika dia mencuri namun niatanya baik yaitu untuk membiayai rumah sakit durga.
Sanskar datang dan melihat swara. Sanskar mengatakan jika dia sangat bangga pada swara yang telah banyak berkorban demi keluarga. Nenek menyalahkan swara dan mengatakan jika ragini tidak bersalah. Polisi pun membebaskan ragini. Sanskar menerima telfon dari sujata yang mengatakan jika parineeta membawa durga dan annapurna pulang. Ragini meminta sanskar pergi dan dia akan tinggal untuk menemani swara. Sanskar tiba di rumah sakit dan bertanya bagaimana bisa dia membiarkan parineeta membawa durga dan annapurna. Sujata mengatakan jika parineeta telah melunasi semua biaya rumah sakitnya. Di sisi lain parineeta ingin menjadikan mereka pembantunya. Polisi meminta ragini keluar karena jam Besuknya sudah habis. Ragini sangat berat untuk melepaskan Swara.
** Note Sinopsis dibuat berdasarkan Sinopsis 6 Episode Penayangan di India
Shekar meminta maaf pada semua keluarga maheswari atas ketidaknyamanan yang nenek ciptakan. Nenek meminta shekar untuk membuang bayinya. Jika tidak maka shekar harus memilih bayinya atau nenek. Shekar tanpa berpikir panjang lebih memilih untuk bersama keluarga kecilnya daripada nenek. Bahkan shekar memilih untuk tidak lagi memiliki hubungan apa pun dengan nenek. Parineeta datang dan melihat semua yang terjadi. Nenek lalu menghampirinya dan mengajaknya masuk. Semua orang hampir tidak percaya nenek melakukan semua itu bersama parineeta di belakangnya. Shekar semakin kecewa. Nenek mengatakan jika hanya ragini yang bisa tinggal di rumahnya. Namun ragini menolak. Ragini mengaku kecewa atas apa yang telah nenek lakukan. Bahkan dengan mengajak patineeta masuk dan minum teh bersama. Ragini mengatakan jika dia tidak percaya atas yang Nenek perbuat. Nenek meminta ragini kembali dan tidak menjauhinya yang telah membesarkannya. Keadaan semakin memanas di tambah dengan parineeta yang selalu menunjukkan kesombongannya. Parineeta mendengar suara pintu rusak. Dia lalu berteriak pada swara dan ragini agar meminta laksh dan sanskar untuk memperbaiki pintunya. Semua emosi. Adu mulut hampir terjadi jika saja sanskar dan laksh tidak menghentikan swara dan ragini. Mereka merasa jijik melihat parineeta yang sombong atas kekayaan yang dia rebut dari Mertuanya sendiri tanpa rasa malu.
Laksh memutar televisi dan melihat sebuah berita. Berita itu membicarakan soal durga yang telah kehilangan semua hartanya dan di tendang keluar dari rumahnya sebagai hukuman atas perlakuan tidak enak yang selama ini durga lakukan pada adarsh. Semua orang terkejut dan tidak percaya jika adarsh bisa melakukan hal seperti pada media. Durga ingat saat dulu adarsh masih hangat memanggilnya ayah. Durga lalu memejamkan matanya dan bersandar. Hal itu membuat semua orang panik. Mereka merasa bingung atas apa yang terjadi pada durga. Annapurna nemintanya untuk bangun berkali-kali. Namun Durga tidak merespon. Akhirnya mereka sepakat membawa durga ke rumah sakit. Dokter memvonis durga mengalami serangan jatung. Dan kondisi durga sangat kritis. Dokter meminta agar keluarga segera mengurus administrasinya. Saat itu laksh dan sanskar bingung karena tidak satu pun kartu mereka berfungsi. Laksh yakin jika semua itu pasti adarsh yang melakukan. Sanskar memberitahu swara jika dia harus segera menemui adarsh.
Mereka menemui adarsh untuk meminta hak durga selama ini untuk membayar biaya rumah sakit. Namun adarsh memberi respon tidak terduga. Awalnya dia serius membantu dengan memberi laksh dan sanskar cek. Namun adarsh lalu merobek cek itu dan membuang sobekannya ke wajah laksh dan sanskar. Adarsh mengatakan jika dia tidak ingin menyia-nyiakannya untuk orang tua yang mingkin saja akan segera mati. Adarsh meminta laksh dan sanskar tidak repot-repot mencari uang untuk biaya pengobatan durga karena bagi adarsh saat ini durga sudah sekarat. Laksh dan sanskar tidak lagi bisa membendung amarahnya. Akhirnya terjadilah pertengkaran di antara mereka. Adarsh tidak mampu melawan laksh dan sanskar. Mereka kembali ke rumah sakit dengan tangan hampa. Ragini memaksa mereka untuk mengantarnya menemui adarsh. Tapi yang di dapat sama saja.
Saat mereka kembali swara memberikan sejumlah uang dari penjualan gelang berliannya. Baginya tidak ada yang lebih penting dari keluarga. Durga pun mulai di periksa. Dokter memutuskan jika durga harus di injeksi. Mereka pun di kejar oleh waktu untuk mendapatkan injeksi itu. Di seluruh kota tidak ada satu pun toko obat yang masih menjual injeksi itu. Sanskar tidak tahu harus mencarinya ke mana. Tidak lama parineeta menelfon ragini. Parineeta mengatakan jika dia sudah tahu jika durga membutuhkan injeksi itu maka dia memutuskan untuk membeli semua stock injeksi yang tersedia di seluruh kota. Dan untuk mendapatkannya. Ragini dan swara harus datang kepadanya. Sesampainya di sana. Parineeta meminta Swaragini untuk mencium kakinya. Ragini memberikan isyarat swara untuk tetap merunduk. Parineeta mengatakan jika dia ingin mengambil foto saat momen itu. Dia meminta swara untuk untuk mencium kakinya dengan benar. Swara memberikan isyarat untuk mendorong parineeta. Ragini menarik lutut parineeta dan swara merebut injeksinya. Parineeta kesal dan mengatakan jika dia akan membalas mereka. Mereka kembali ke rumah sakit dan memberikan obat injeksinya. Namun dokter mengatakan jika itu sudah lewat dari waktunya dan memutuskan agar Durga melalui operasi. Dokter kembali meminta mereka untuk membayar sejumlah uang. Laksh emosi karena dokter sepertinya meremehkan durga. Para wanita memutuskan untuk menjual perhiasan mereka.
Sanskar pergi dan kembali untuk memenuhi tagihan rumah sakit. Dokter pun memulai operasi durga. Ram mengatakan pada sujata jika dia akan menjual tanah miliknya yang itu pun adarsh tidak mengetahui hal itu. Sujata mengeluhkan tempatnya yang jauh dan meminta ram berhati-hati.
Operasi selesai dan durga harus di pindah ke ICU untuk semalam. Dokter kembali meminta tagihannya untuk segera di bayar. Shekar bermaksud untuk menjual tokonya. Namun nenek melarangnya dan mengatakan jika toko itu milik suaminya. Shekar pun merasa bersalah karena tidak bisa membantu apa pun untuk durga. Sumi mengatakan jika dia memiliki sebuah cincin yang di beri oleh ibunya saat menikah. Dia akan menjualnya untuk membantu biaya rumah sakit durga. Saat sumi menanyakan cincinnya pada nenek. Nenek mengatakan jika itu sudah menjadi miliknya. Sumi terkejut dan berkata jika cincin itu pemberian ibunya. Nenek mengatakan jika cincin itu sudah sumi serahkan padanya dan berarti itu sudah menjadi miliknya. Swara mengatakan pada ragini jika dia punya ide. Swara meletakkan beberapa ikan di pintu rumah nenek yang akhirnya membuat nenek keluar dari kamarnya. Di saat itu pun swara dan ragini mengambil cincinnya di loker. Mereka berhasil keluar dan menjualnya ke toko perhiasan. Namun saat mereka akan menjualnya. Si pemilik toko menelfon seseorang. Polisi pun datang dan memeriksa cincinnya. Polisi mengatakan jika cincinnya hasil curian dan membawa Swaragini. Swara mengakui jika dia mencuri namun niatanya baik yaitu untuk membiayai rumah sakit durga.
Sanskar datang dan melihat swara. Sanskar mengatakan jika dia sangat bangga pada swara yang telah banyak berkorban demi keluarga. Nenek menyalahkan swara dan mengatakan jika ragini tidak bersalah. Polisi pun membebaskan ragini. Sanskar menerima telfon dari sujata yang mengatakan jika parineeta membawa durga dan annapurna pulang. Ragini meminta sanskar pergi dan dia akan tinggal untuk menemani swara. Sanskar tiba di rumah sakit dan bertanya bagaimana bisa dia membiarkan parineeta membawa durga dan annapurna. Sujata mengatakan jika parineeta telah melunasi semua biaya rumah sakitnya. Di sisi lain parineeta ingin menjadikan mereka pembantunya. Polisi meminta ragini keluar karena jam Besuknya sudah habis. Ragini sangat berat untuk melepaskan Swara.
** Note Sinopsis dibuat berdasarkan Sinopsis 6 Episode Penayangan di India
NOTE*Sinopsis kadang Lebih atau kurang dan kadang tidak pas dengan Penayangan di ANTV Karena terpotong Jeda/ Durasi
** Jika Sinopsis Kurang silahkan lihat sinopsis episode selanjutnya !!
** MOHON MAAF JIKA PENULISAN ADA YANG TYPO KARENA SINOPSIS DI KETIK DAN PANJANG HARAP DIMAKLUMI
** Jika Sinopsis Kurang silahkan lihat sinopsis episode selanjutnya !!
** MOHON MAAF JIKA PENULISAN ADA YANG TYPO KARENA SINOPSIS DI KETIK DAN PANJANG HARAP DIMAKLUMI
** Jika Sinopsis Kurang atau lebih dari penayangan di ANTV silahkan melihat Sinopsis episode sebelum atau selanjutnya :) Terima Kasih
~ Mohon Untuk Tidak Copas Karena membuat Sinopsis Ini tidaklah mudah perlu perjuangan untuk mengetik setiap kata dan ceritanya :)