SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 9 Part 3
Baru Sinopsis, || EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 9 Part 3
Seol dan In Ho berjalan pulang bersama. Seol mengusulkan pada In Ho untuk menyiapkan GED. Dengan mengikuti GED, In Ho bisa kuliah dan bermain piano juga. In Ho menolak. In Ho mengatakan bahwa di SMA dia juga tidak pernah belajar jadi untuk apa sekolah. Seol bertanya soal In Ha. Apakah In Ha dekat dengan Jung.
“Kenapa kau kerap menghubungkan dia dengan Jung? kau sangat aneh” tanya In Ho. Seol nmengatakan bahwa dia merasa Jung dan In Ha masih saling berhubungan. “Hanya itu saja. Mereka tidak berkencan atau hal seperti itu. Jadi jangan khawatir soal itu” kata In Ho menenangkanSeol. Seol mengejek In Ho yang mirip kakaknya. In Ho membantah dirinya mirip kakaknya. Menurut In Ho dia sama sekali tidak mirip. Kakaknya orang yang sangat mengerikan. Jika bertemu dengannya sebaiknya Seol segera berlari. “Tetapi jika kau tidak bisa lari, kau harus segera meraih rambutnya. Orang yang lebih dulu menyerang biasanya yang menang. Kau harus melakukannya. Kau akan mati jika tidak melakukannya” kata In Ho. “Ah kapan hal itu terjadi” kata Seol ---omo seol gak lihat gimana Min soo ‘habis’ disiksa In Ha LOL--- In Ho mendapat pesan.
In Ho berlari kencang. In Ho tertegun melihat In Ha mengenakan slayer dan kacamata hitam berdiri di depan apartemennya.
“Oh adikku, kakakmu telah kehilangan rumah” kata In Ha dengan suara sedih. “Lalu kenapa?” tanya In Ho. “Dapatkah kau menolongku membawakan tas dan mengantarku ke tempat tinggalmu?” tanya In Ha dengan suara dibuat selembut mungkin. “Ayo, aku lapar” kata In Ha. In Ho malah langsung masuk ke dalam tanpa mempedulikan In Ha. “Dasar anak kurang ajar” kata In Ha, dengan suara keras. Dengan perlahan In Ha menarik tasnya yang besar masuk ke dalam apartemen.
In Ha melihat ke sekeliling rumah. Dia nampak jijik karena rumah In Ho yang kumuh. Dia mengeluhkan bau yang tidak enak. In Ha mulai histeris melihat ruang kamar dan kamar mandi. Sementara In Ho mengacuhkannya dan sibuk membuatkan ramen.
In Ho malah heran melihat In Ha tidak berteriak seperti biasanya. In Ha mengatakan bahwa dia melihat situasi. In Ha melihat buku music In Ho. Dia bertanya apakah In Ho bermain piano lagi.
In Ho membawakan ramen. In Ha melirik sekilas kemudian dengan sengaja menjatuhkan ramen ke atas kertas music In Ho.
In Ha berpura-pura minta maaf dan menyuruh In Ho membuatkan ramen lagi. Dia kemudian berkata “Berapa usiamu? Kau masih mengira dirimu jenius? Aku rasa kau masih bermimpi menjadi seorang pianis terkenal dunia” In Ho diam saja. Dia sibuk melap bekas kuah ramen. In Ho bertanya apakah In Ha akan tinggal bersamanya. In Ha memberi jawaban mengambang. “Siapa yang membuatmu seperti ini?” tanya In Ho. “Aku tidak yakin. Siapa yang membuat ini jadi begini. Segalanya sangat baik dulu” kata InHa.
“Ayo kita ke rumah ski” kata In Ho. “Bagaimana mau ke rumah ski, kita harus menghafal ini” kata Jung menunjukkan buku pelajaran. Jung menyuruh In Ho belajar tapi In Ho tidak mau. Tiba-tiba datang 2 orang berbadan besar. “Yoo Jung! Apa yang harus kulakukan? aku kehilangan pulpen yang kau berikan padaku” kata pemuda gendut itu. Pemuda itu melemparkan tutup pulpennya. In Ho nampak kesal. Jung mengatakan tidak apa. In Ho berkata bahwa pulpen itu merupakan hadiah yang didapat Jung. In Ho menyuruh si pemuda membayarnya, namun si pemuda malah mengejek In Ho yang bertingkah karena dekat dengan Jung. In Ho menyindir si pemuda yang mirip gangster. Jung meminta In Ho berhenti dan tidak ingin mempermasalahkan lagi. In Ho bertanya pda Jung kenapa tidak menegurnya. In Ho bilang kalau mereka bohong dan akan menjual pulpen itu besok. “Apa kau ingin hidup seperti ini?” kata In Ho. “Tidakkah kau marah?” tanya In Ho. “Aku akan membiarkannya. Lagipula sangat aneh berkelahi karena pulpen” kata Jung tenang. “Aneh? Apanya yang aneh? Mereka itu yang aneh” kata In Ho “Benarkah?” “Tentu saja” kata In Ho. “Jika hal seperti ini terjadi lagi jangan menahannya dan pukul mereka” kata In Ho. “Aku tidak akan mengatakannya pada ayahmu” kata In Ho. “Kau mau aku berkelahi?” tanya Jung. “Iya” kata In Ho. “Mereka bukan apa-apa. Lihat badanmu lebih besar. Pukul mereka” kata In Ho.
Tiba-tiba Jung menampar In Ho. “Hey apa ini?” kata In Ho. “Kau bilang aku harus memukul” kata Jung. “Iya tapi mereka bukan aku” kata In Ho.
Jung kembali menampar In Ho kali ini pipi sebelahnya. Mereka tertawa bersama.
In Ho dan In Ha nampak bermain kembang api bersama. Jung tiba-tiba datang. In Ha nampak senang. “Bagaimana jika ayah tahu?” kata Jung. “Kau sungguh membosankan. Ini liburan sekolah kita. Kita selesai belajar dan bermain sekarang apa yang akan dikatakan?” tanya In Ho. “Kalian berdua sangat beruntung. Kalian bisa melakukan apa yang kalian mau” kata Jung. “Hey kenapa kau tidak hidup bebas juga? Hidup kita akan berakhir cepat sama seperti kembang api ini. Hidup bahagialah” kata In Ho. Jung bertanya apa yang akan mereka lakukan 10 tahun lagi. In Ho mengatakan bahwa dia mungkin akan bermain piano dan Jung mewarisi perusahaan ayahnya. Namun In Ha adalah masalahnya. In Ho berharap mereka masih bisa bersama.
Mereka bermain kembang api bersama. Nampak Jung tertawa senang saat menyalakan kembang api. Mereka terlihat begitu akrab dan bahagia.
In Ha tertidur pulas dengan masih mengenakan kacamata dan menggenggam ponsel ditangannya. In Ho masuk ke dalam kamar dan hendak menyelimuti In Ha. Namun dia ingat bagaimana menyebalkannya In Ha
In Ho malah melempar selimut menutupi muka In Ha. In Ho hendak keluar ketika ingat sesuatu. Dia membuka selimut yang menutupi wajah In Ha.
Dia melepas kacamata In Ha dan meletakkannya di meja. Setelah itu dia menutup kembali muka In Ha dengan selimut.
Jung masuk ke dalam rumah. Dia merasa hampa. Dia ingat kata-kata Seol padanya. “Aku hanya tidak mengerti kau. Aku ingin menyapamu dan dekat denganmu. Namun sepertinya aku tidak bisa meneyapamu. Aku rasa kita butuh waktu”
Jung mematikan lampu. Tak berapa lama dia menyalakannya lagi.
Jung berkata dalam hati “Awalnya, kau seperti aku. Itulah sebabnya aku menyukaimu. Namun kita sangat berbeda” kata Jung kembali mematikan lampu. Nampaknya Jung mulai merasa kehilangan Seol.
In Ha keluar dari kamar dengan senang. Dia menyanyi sambil menari. In Ho merasa heran karena In Ha terlihat senang. Dia bertanya apakah In Ha menyembunyikan uang. In Ha membantah dan menyuruh In Ho untuk segera pergi. In Ho mengancam In Ha untuk tidak pergi ke kampus dan membuat masalah.
In Ha berpikir apakah In Ho tahu perjanjiannya dengan Jung. “Dari mana dia tahu tentang uang?” In ha mengirim pesan ke Jung ‘Jung aku akan memulai langkah awal dari rencanaku hari ini’ In Ha menyebut nama Jae Wo.
Jae Woo hendak membayar minuman yang dia beli ketika tiba-tiba ada yang meletakkan uang untuk membayar. Jae Wo menengok ke samping dan melihat In Ha berdiri “kejutan!” kata In Ha. In Ha membujuk Jae Wo untuk mentraktirnya.
In Ha mulai bertanya mengenai Oh Young Gun. Jae Wo bertanya apakah In Ha mengenal banyak pria di jurusannya karena terakhir kali In Ha tanya soal Jung, dan sekarang Young Gun. In Ha beralasan tahu dari teman dan dia sangat pemlih. Jae Woo memberitahu bahwa Young Gun punya pacar. In Ha terkejut, dia bertanya dimana dia bisa menemukan Oh Young Gun. Jae Woo nampak kesal dan meminta In Ha untuk tidak membicarakan Oh Young Gun lagi. Jae Woo juga memberikan minuman yang dibeli In Ha dan beralasan kakinya sakit kemudian pergi meninggalkan In Ha.
Young Gun dan Da Young tengah belajar bersama. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. ‘lama tidak bertemu’ In Ha mengirim pesan. ‘Siapa ini?’ tulis Young Gun. ‘Kau ingat aku? Pacar Yoo Jung’ tulis In Ha. ‘Pacar Yoo Jung, Hong Seol’ tulis Young Gun. ‘Aku bilang aku pacar sesungguhnya. Ingat bicara denganku di ponsel Jung?’ Young Gun merasa senang. Da Young menjadi curiga dan ingin mengambil ponsel Young Gun namun Young Gun menolak.
Di dekat mereka nampak In Ha tengah tersenyum licik. “Masih pecundang yang sama. Yah karena hari ini hanya langkah pertama aku akan memulainya dari sini. Yoo Jung apapun yang kau bayangkan ini akan melebihinya. Kenapa? Karena aku Baek In Ha”
Seol dan Bora memasuki ruangan kelas. Kyung Hwan memanggilnya menyuruh Seol duduk bersama. Nampak Jung juga duduk di situ dan didepannya ada Young Gun. “Ayo duduk di sini” kata Seol menunjuk bangku di depan. “Kenapa tiba-tiba duduk di depan?” tanya Bora. “Sudah masuk saja cepat!” kata Eun Taek sambil mendorong Bora untuk duduk lebih dulu.
“Terjadi sesuatu antara kau dan Seol ya? Kalian berdua tengah bertengkar ya?” tanya Kyung Hwan. “Tidak, bertengkar apa” kata Jung. Nampak Young Gun tertawa mengejek mendengarnya. “Wah apa mereka sudah putus?” tanya Min Do Hyun. “Siapa yang mau pacaran dengan seseorang yang pemilih seperti Hong. Hanya orang seperti Jung yang mau” kata Sang Chul. “Hong, terjadi sesuatu pada kalian berdua?” tanya Bora pada Seol. “Tidak” kata Seol. Bora hendak bertanya kembali namun Eun Taek menyuruhnya diam. Seol keluar hendak membeli kopi dia menawarkan pada Bora dan Eun Taek namun Bora menolak. Jung melihat Seol keluar dari kelas.
Seol minum kopi di luar. Dia berpikir seharusnya dia tidak bersikap membingungkan. Seol menghabiskan kopinya kemudian membuang kalengnya di tempat sampah.
Seol hendak ke toilet, dia berpapasan dengan Jung yang tengah berjalan menuju mesin penjual minuman. Jung melewati Seol begitu saja. Seol berbalik melihat Jung dengan kecewa.
Seol mencuci tangannya di kamar mandi. Wajahnya terlihat kesal. “Bagaimana dia bisa mengabaikanku seperti itu?” kata Seol sebal. Seol keluar dari kamar mandi. Seol terkejut melihat Jung tengah menantinya di tangga.
Jung memberikan sekaleng minuman pada Seol dengan ragu. Seol nampak gugup “Aku sudah minum banyak” kata Seol menolak minuman yang diberikan Jung. Seol melangkah melewati Jung hendak menuruni tangga, namun Jung meraih lengan Seol untuk menahannya. Jung memeluk Seol dari belakang
BERSAMBUNG KE : SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 10
Komentar
Dan bom itupun meledak. Sudah terlambat bagi Jung menyesali perbuatannya di masa lalu. Seol terlanjur sakit hati. Sebenarnya jika Seol menekan sedikit emosinya dan berpikir jernih dia past bisa menerima alasan Jung mendorong Oh Young Gun untuk mendekatinya. Tahun lalu hubungannya dengan Jung memang buruk. Jung mengira Seol sama seperti teman-teman yang lain yang hanya memanfaatkannnya, belum lagi Seol mengetahui ‘sisi gelap’ yang selama ini Jung sembunyikan rapat-rapat dari semua orang. Wajar jika Jung tidak suka dan merasa terganggu dengan keberadaan Seol. Jung mungkin memulai untuk memprovokasi Young Gun. Namun In Ha juga ikut bertanggung jawab karena dia yang memberi saran bagaimana cara mengejar Seol. Jung mungkin tak mengira kalau Oh Young Gun akan ‘segila’ itu dan terlihat dia menyesalinya. Namun Seol yang tengah memiliki banyak masalah tentu belum dapat berpikir jernih dan menunggu mungkin itu yang terbaik.
Pada episode ini juga kita melihat bagaimana In Ha, In Ho dan Jung dulu bersahabat baik. Mereka terlihat akrab dan saling mengisi. Entah masalah apa yang membuat Jung sampai sakit hati kepada Baek bersaudara. Namun jika melihat bagaimana In Ho dan Jung sperti saudara nampaknay itu bukanlah masalah sepele mengingat Jung bukan tipikal orang yang mudah membenci begitu saja. Dia akan membiarkan namun begitu dia melihat segalanya tidak terkontrol barulah dia beraksi. Dan bisa dilihat bahwa In Ho lah yang mengajarkan pada Jung untuk tidak diam saja saat ada yang menekannya, tanpa disadari In Ho memberi banyak pengaruh pada Jung. in Ho juga memahami Jung, meski dia bisa memanfaatkan Seol dan merusak hubungan Seol dengan Jung namun dia tidak melakukannya. Bisa saja In Ho mengatakan Jung dan In Ha ada hubungan special, namun In Ho melindungi Jung dengan meyakinkan Seol bahwa Jung tidak memiliki hubungan apapun selain teman. Jung juga memahami In Ho. Dia tahu In Ho mudah diprovokasi, seperti pada episode lalu saat Jung sengaja memancing emosi In Ho menyuruhnya ke luar negri dan menyuruh In he berhenti bermain piano karena Jung tahu in Ho akan melakukan sebaliknya.
Melihat kedekatan Seol dan In Ho ada sedikit rasa khawatir bahwa drama ini akan berakhir dengan In Ho-Seol bersama. Namun nampaknya hal tersebut sedikit mustahil mengingat In Ho hanya teman bagi Seol. Tidak ada tanda Seol merasa malu atau memikirkan In Ho. Yang ada Seol merasa takut kehilangan Jung, namun di satu sisi Seol ragu benarkah Jung menyukainya dengan tulus atau ada maksud lain seperti hanya mempermainkan Seol saja. Jika diibaratkan, Seol dan In Ho adalah soulmate namun Jung adalah takdir Seol.
Seol dan In Ho berjalan pulang bersama. Seol mengusulkan pada In Ho untuk menyiapkan GED. Dengan mengikuti GED, In Ho bisa kuliah dan bermain piano juga. In Ho menolak. In Ho mengatakan bahwa di SMA dia juga tidak pernah belajar jadi untuk apa sekolah. Seol bertanya soal In Ha. Apakah In Ha dekat dengan Jung.
“Kenapa kau kerap menghubungkan dia dengan Jung? kau sangat aneh” tanya In Ho. Seol nmengatakan bahwa dia merasa Jung dan In Ha masih saling berhubungan. “Hanya itu saja. Mereka tidak berkencan atau hal seperti itu. Jadi jangan khawatir soal itu” kata In Ho menenangkanSeol. Seol mengejek In Ho yang mirip kakaknya. In Ho membantah dirinya mirip kakaknya. Menurut In Ho dia sama sekali tidak mirip. Kakaknya orang yang sangat mengerikan. Jika bertemu dengannya sebaiknya Seol segera berlari. “Tetapi jika kau tidak bisa lari, kau harus segera meraih rambutnya. Orang yang lebih dulu menyerang biasanya yang menang. Kau harus melakukannya. Kau akan mati jika tidak melakukannya” kata In Ho. “Ah kapan hal itu terjadi” kata Seol ---omo seol gak lihat gimana Min soo ‘habis’ disiksa In Ha LOL--- In Ho mendapat pesan.
In Ho berlari kencang. In Ho tertegun melihat In Ha mengenakan slayer dan kacamata hitam berdiri di depan apartemennya.
“Oh adikku, kakakmu telah kehilangan rumah” kata In Ha dengan suara sedih. “Lalu kenapa?” tanya In Ho. “Dapatkah kau menolongku membawakan tas dan mengantarku ke tempat tinggalmu?” tanya In Ha dengan suara dibuat selembut mungkin. “Ayo, aku lapar” kata In Ha. In Ho malah langsung masuk ke dalam tanpa mempedulikan In Ha. “Dasar anak kurang ajar” kata In Ha, dengan suara keras. Dengan perlahan In Ha menarik tasnya yang besar masuk ke dalam apartemen.
In Ha melihat ke sekeliling rumah. Dia nampak jijik karena rumah In Ho yang kumuh. Dia mengeluhkan bau yang tidak enak. In Ha mulai histeris melihat ruang kamar dan kamar mandi. Sementara In Ho mengacuhkannya dan sibuk membuatkan ramen.
In Ho malah heran melihat In Ha tidak berteriak seperti biasanya. In Ha mengatakan bahwa dia melihat situasi. In Ha melihat buku music In Ho. Dia bertanya apakah In Ho bermain piano lagi.
In Ho membawakan ramen. In Ha melirik sekilas kemudian dengan sengaja menjatuhkan ramen ke atas kertas music In Ho.
In Ha berpura-pura minta maaf dan menyuruh In Ho membuatkan ramen lagi. Dia kemudian berkata “Berapa usiamu? Kau masih mengira dirimu jenius? Aku rasa kau masih bermimpi menjadi seorang pianis terkenal dunia” In Ho diam saja. Dia sibuk melap bekas kuah ramen. In Ho bertanya apakah In Ha akan tinggal bersamanya. In Ha memberi jawaban mengambang. “Siapa yang membuatmu seperti ini?” tanya In Ho. “Aku tidak yakin. Siapa yang membuat ini jadi begini. Segalanya sangat baik dulu” kata InHa.
“Ayo kita ke rumah ski” kata In Ho. “Bagaimana mau ke rumah ski, kita harus menghafal ini” kata Jung menunjukkan buku pelajaran. Jung menyuruh In Ho belajar tapi In Ho tidak mau. Tiba-tiba datang 2 orang berbadan besar. “Yoo Jung! Apa yang harus kulakukan? aku kehilangan pulpen yang kau berikan padaku” kata pemuda gendut itu. Pemuda itu melemparkan tutup pulpennya. In Ho nampak kesal. Jung mengatakan tidak apa. In Ho berkata bahwa pulpen itu merupakan hadiah yang didapat Jung. In Ho menyuruh si pemuda membayarnya, namun si pemuda malah mengejek In Ho yang bertingkah karena dekat dengan Jung. In Ho menyindir si pemuda yang mirip gangster. Jung meminta In Ho berhenti dan tidak ingin mempermasalahkan lagi. In Ho bertanya pda Jung kenapa tidak menegurnya. In Ho bilang kalau mereka bohong dan akan menjual pulpen itu besok. “Apa kau ingin hidup seperti ini?” kata In Ho. “Tidakkah kau marah?” tanya In Ho. “Aku akan membiarkannya. Lagipula sangat aneh berkelahi karena pulpen” kata Jung tenang. “Aneh? Apanya yang aneh? Mereka itu yang aneh” kata In Ho “Benarkah?” “Tentu saja” kata In Ho. “Jika hal seperti ini terjadi lagi jangan menahannya dan pukul mereka” kata In Ho. “Aku tidak akan mengatakannya pada ayahmu” kata In Ho. “Kau mau aku berkelahi?” tanya Jung. “Iya” kata In Ho. “Mereka bukan apa-apa. Lihat badanmu lebih besar. Pukul mereka” kata In Ho.
Tiba-tiba Jung menampar In Ho. “Hey apa ini?” kata In Ho. “Kau bilang aku harus memukul” kata Jung. “Iya tapi mereka bukan aku” kata In Ho.
Jung kembali menampar In Ho kali ini pipi sebelahnya. Mereka tertawa bersama.
In Ho dan In Ha nampak bermain kembang api bersama. Jung tiba-tiba datang. In Ha nampak senang. “Bagaimana jika ayah tahu?” kata Jung. “Kau sungguh membosankan. Ini liburan sekolah kita. Kita selesai belajar dan bermain sekarang apa yang akan dikatakan?” tanya In Ho. “Kalian berdua sangat beruntung. Kalian bisa melakukan apa yang kalian mau” kata Jung. “Hey kenapa kau tidak hidup bebas juga? Hidup kita akan berakhir cepat sama seperti kembang api ini. Hidup bahagialah” kata In Ho. Jung bertanya apa yang akan mereka lakukan 10 tahun lagi. In Ho mengatakan bahwa dia mungkin akan bermain piano dan Jung mewarisi perusahaan ayahnya. Namun In Ha adalah masalahnya. In Ho berharap mereka masih bisa bersama.
Mereka bermain kembang api bersama. Nampak Jung tertawa senang saat menyalakan kembang api. Mereka terlihat begitu akrab dan bahagia.
In Ha tertidur pulas dengan masih mengenakan kacamata dan menggenggam ponsel ditangannya. In Ho masuk ke dalam kamar dan hendak menyelimuti In Ha. Namun dia ingat bagaimana menyebalkannya In Ha
In Ho malah melempar selimut menutupi muka In Ha. In Ho hendak keluar ketika ingat sesuatu. Dia membuka selimut yang menutupi wajah In Ha.
Dia melepas kacamata In Ha dan meletakkannya di meja. Setelah itu dia menutup kembali muka In Ha dengan selimut.
Jung masuk ke dalam rumah. Dia merasa hampa. Dia ingat kata-kata Seol padanya. “Aku hanya tidak mengerti kau. Aku ingin menyapamu dan dekat denganmu. Namun sepertinya aku tidak bisa meneyapamu. Aku rasa kita butuh waktu”
Jung mematikan lampu. Tak berapa lama dia menyalakannya lagi.
Jung berkata dalam hati “Awalnya, kau seperti aku. Itulah sebabnya aku menyukaimu. Namun kita sangat berbeda” kata Jung kembali mematikan lampu. Nampaknya Jung mulai merasa kehilangan Seol.
In Ha keluar dari kamar dengan senang. Dia menyanyi sambil menari. In Ho merasa heran karena In Ha terlihat senang. Dia bertanya apakah In Ha menyembunyikan uang. In Ha membantah dan menyuruh In Ho untuk segera pergi. In Ho mengancam In Ha untuk tidak pergi ke kampus dan membuat masalah.
In Ha berpikir apakah In Ho tahu perjanjiannya dengan Jung. “Dari mana dia tahu tentang uang?” In ha mengirim pesan ke Jung ‘Jung aku akan memulai langkah awal dari rencanaku hari ini’ In Ha menyebut nama Jae Wo.
Jae Woo hendak membayar minuman yang dia beli ketika tiba-tiba ada yang meletakkan uang untuk membayar. Jae Wo menengok ke samping dan melihat In Ha berdiri “kejutan!” kata In Ha. In Ha membujuk Jae Wo untuk mentraktirnya.
In Ha mulai bertanya mengenai Oh Young Gun. Jae Wo bertanya apakah In Ha mengenal banyak pria di jurusannya karena terakhir kali In Ha tanya soal Jung, dan sekarang Young Gun. In Ha beralasan tahu dari teman dan dia sangat pemlih. Jae Woo memberitahu bahwa Young Gun punya pacar. In Ha terkejut, dia bertanya dimana dia bisa menemukan Oh Young Gun. Jae Woo nampak kesal dan meminta In Ha untuk tidak membicarakan Oh Young Gun lagi. Jae Woo juga memberikan minuman yang dibeli In Ha dan beralasan kakinya sakit kemudian pergi meninggalkan In Ha.
Young Gun dan Da Young tengah belajar bersama. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. ‘lama tidak bertemu’ In Ha mengirim pesan. ‘Siapa ini?’ tulis Young Gun. ‘Kau ingat aku? Pacar Yoo Jung’ tulis In Ha. ‘Pacar Yoo Jung, Hong Seol’ tulis Young Gun. ‘Aku bilang aku pacar sesungguhnya. Ingat bicara denganku di ponsel Jung?’ Young Gun merasa senang. Da Young menjadi curiga dan ingin mengambil ponsel Young Gun namun Young Gun menolak.
Di dekat mereka nampak In Ha tengah tersenyum licik. “Masih pecundang yang sama. Yah karena hari ini hanya langkah pertama aku akan memulainya dari sini. Yoo Jung apapun yang kau bayangkan ini akan melebihinya. Kenapa? Karena aku Baek In Ha”
Seol dan Bora memasuki ruangan kelas. Kyung Hwan memanggilnya menyuruh Seol duduk bersama. Nampak Jung juga duduk di situ dan didepannya ada Young Gun. “Ayo duduk di sini” kata Seol menunjuk bangku di depan. “Kenapa tiba-tiba duduk di depan?” tanya Bora. “Sudah masuk saja cepat!” kata Eun Taek sambil mendorong Bora untuk duduk lebih dulu.
“Terjadi sesuatu antara kau dan Seol ya? Kalian berdua tengah bertengkar ya?” tanya Kyung Hwan. “Tidak, bertengkar apa” kata Jung. Nampak Young Gun tertawa mengejek mendengarnya. “Wah apa mereka sudah putus?” tanya Min Do Hyun. “Siapa yang mau pacaran dengan seseorang yang pemilih seperti Hong. Hanya orang seperti Jung yang mau” kata Sang Chul. “Hong, terjadi sesuatu pada kalian berdua?” tanya Bora pada Seol. “Tidak” kata Seol. Bora hendak bertanya kembali namun Eun Taek menyuruhnya diam. Seol keluar hendak membeli kopi dia menawarkan pada Bora dan Eun Taek namun Bora menolak. Jung melihat Seol keluar dari kelas.
Seol minum kopi di luar. Dia berpikir seharusnya dia tidak bersikap membingungkan. Seol menghabiskan kopinya kemudian membuang kalengnya di tempat sampah.
Seol hendak ke toilet, dia berpapasan dengan Jung yang tengah berjalan menuju mesin penjual minuman. Jung melewati Seol begitu saja. Seol berbalik melihat Jung dengan kecewa.
Seol mencuci tangannya di kamar mandi. Wajahnya terlihat kesal. “Bagaimana dia bisa mengabaikanku seperti itu?” kata Seol sebal. Seol keluar dari kamar mandi. Seol terkejut melihat Jung tengah menantinya di tangga.
Jung memberikan sekaleng minuman pada Seol dengan ragu. Seol nampak gugup “Aku sudah minum banyak” kata Seol menolak minuman yang diberikan Jung. Seol melangkah melewati Jung hendak menuruni tangga, namun Jung meraih lengan Seol untuk menahannya. Jung memeluk Seol dari belakang
BERSAMBUNG KE : SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 10
Komentar
Dan bom itupun meledak. Sudah terlambat bagi Jung menyesali perbuatannya di masa lalu. Seol terlanjur sakit hati. Sebenarnya jika Seol menekan sedikit emosinya dan berpikir jernih dia past bisa menerima alasan Jung mendorong Oh Young Gun untuk mendekatinya. Tahun lalu hubungannya dengan Jung memang buruk. Jung mengira Seol sama seperti teman-teman yang lain yang hanya memanfaatkannnya, belum lagi Seol mengetahui ‘sisi gelap’ yang selama ini Jung sembunyikan rapat-rapat dari semua orang. Wajar jika Jung tidak suka dan merasa terganggu dengan keberadaan Seol. Jung mungkin memulai untuk memprovokasi Young Gun. Namun In Ha juga ikut bertanggung jawab karena dia yang memberi saran bagaimana cara mengejar Seol. Jung mungkin tak mengira kalau Oh Young Gun akan ‘segila’ itu dan terlihat dia menyesalinya. Namun Seol yang tengah memiliki banyak masalah tentu belum dapat berpikir jernih dan menunggu mungkin itu yang terbaik.
Pada episode ini juga kita melihat bagaimana In Ha, In Ho dan Jung dulu bersahabat baik. Mereka terlihat akrab dan saling mengisi. Entah masalah apa yang membuat Jung sampai sakit hati kepada Baek bersaudara. Namun jika melihat bagaimana In Ho dan Jung sperti saudara nampaknay itu bukanlah masalah sepele mengingat Jung bukan tipikal orang yang mudah membenci begitu saja. Dia akan membiarkan namun begitu dia melihat segalanya tidak terkontrol barulah dia beraksi. Dan bisa dilihat bahwa In Ho lah yang mengajarkan pada Jung untuk tidak diam saja saat ada yang menekannya, tanpa disadari In Ho memberi banyak pengaruh pada Jung. in Ho juga memahami Jung, meski dia bisa memanfaatkan Seol dan merusak hubungan Seol dengan Jung namun dia tidak melakukannya. Bisa saja In Ho mengatakan Jung dan In Ha ada hubungan special, namun In Ho melindungi Jung dengan meyakinkan Seol bahwa Jung tidak memiliki hubungan apapun selain teman. Jung juga memahami In Ho. Dia tahu In Ho mudah diprovokasi, seperti pada episode lalu saat Jung sengaja memancing emosi In Ho menyuruhnya ke luar negri dan menyuruh In he berhenti bermain piano karena Jung tahu in Ho akan melakukan sebaliknya.
Melihat kedekatan Seol dan In Ho ada sedikit rasa khawatir bahwa drama ini akan berakhir dengan In Ho-Seol bersama. Namun nampaknya hal tersebut sedikit mustahil mengingat In Ho hanya teman bagi Seol. Tidak ada tanda Seol merasa malu atau memikirkan In Ho. Yang ada Seol merasa takut kehilangan Jung, namun di satu sisi Seol ragu benarkah Jung menyukainya dengan tulus atau ada maksud lain seperti hanya mempermainkan Seol saja. Jika diibaratkan, Seol dan In Ho adalah soulmate namun Jung adalah takdir Seol.
Posting Komentar untuk "SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 9 Part 3"