SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 10 Part 2

Baru Sinopsis, || EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 10 Part 2





Seol berbicara dengan Jung di tepi danau. “Kau yang memanggil Jung kan?” tanya Seol. “Kau menahan itu terlalu lama. Itu ternyata berhasil. Sekarang semuanya berakhir. Itu mulai melelahkan benar? semua yang berpikir dirinya korban yang keliru mengira barang orang lain miliknya, selalu berakhir seperti itu. Pada akhirnya mereka kehilangan dir mereka karena menginginkan lebih banyak.  Jadi jangan biarkan ini menjadi beban” kata Jung. Seol memandang Jung.





Seol ingat kata-kata Jung saat mabuk beberapa waktu yang lalu bahwa orang-orang yang menyapanya selalu menginginkan sesuatu. “Senior, Dia pasti telah dikelilingi oleh orang-orang seperti itu sejak kecil. Dan sekarang aku marah hanya karena satu orang, Son Min Soo” kata Seol dalam hati. “Aku tidak akan terburu-buru. Jika kau dapat lebih mengerti aku dan datang ke dekatku. Aku akan tetap menunggu. Selama kau datang” kata Jung. “Jadi kau akan ditempatmu dan aku hanya perlu pergi hadapanmu? Kemudian segalanya akan semakin baik?” tanya Seol. “Awalnya aku mengira kita benar-benar sama. Namun sekarang aku merasa kita berbeda. Aku berusaha untuk itu juga, mengapa kau frustasi saat bersamaku. Dan mengapa kau tidak bisa dekat denganku” Jung memandang Seol lekat-lekat.







Jung memberikan plastic berisi obat pada Seol. Dia menjulurkan tangannya merapikan poni seol dan mengusapnya dengan lembut. Jung nampak sangat menyayangi Seol. Seol berusaha menahan tangis.





Jung kemudian pergi meninggalkan Seol. Seol tidak bisa lagi menahan air matanya.



In Ho memainkan Fur Elise, prof Shin nampak duduk disampingnya. In Ho memainkan piano dengan sebaik-baiknya. Setelah selesai In Ho tersenyum bangga. Namun prof menyuruhnya untuk mengulangi lagi. In Ho terlihat kesal, namun dilakukannya juga. Kali ini In Ho bermain dengan tempo lebih cepat sehingga terkesan terburu-buru dan main-main. Prof yang menggelengkan kepala tidak puas.



In Ho bertanya apalagi yang bisa dia lakukan untuk membuat lagunya menjadi indah. Prof mengingatkan pada In Ho bahwa dia kurang tulus (menghayati). Menurut prof bukan luka ditangan In Ho yang menyebabkannya bermain buruk namun hati In Ho. Prof Shin mengatakan bahwa yang semangat yang ada di hati In Ho lah yang disukai prof Noh. In Ho terkejut saat tahu prof Noh mengetahui dia kembali. In Ho marah karena prof Shin memberitahu prof Noh tanpa seijin dia. Prof Shin mengatakan Prof Noh pasti senang melihat In Ho seperti ini.



In Ho marah dan meninggalkan kelas. In Ho mendengar suara piano dari kelas yang lain.



Seol berjalan dengan wajah sendu. In Ho berjalan di belakangnya dan menyadari bahwa yang ada di depannya adalah Seol. In Ho memanggil Seol. In Ho menghampiri Seol dan Seol menundukkan kepala khawatir In Ho melihat luka di wajahnya. In Ho bertanya apakah Seol menjatuhkan uangnya karena menunduk terus. In Ho penasaran melihat Seol menutupi wajahnya. Dia menarik tudung kepala Seol dan terkejut melihat wajah Seol terluka. “Apa yang terjadi? Siapa yang melukaimu?” tanya in Ho. In Ho menduga Oh Young Gun yang melakukan namun dibantah oleh Seol. In Ho bertanya apa mungkin In Ha yang melakukan. Seol kembali membantah kali ini dengan tegas. In Ho berkata pada Seol dia tidak mungkin pulang dengan wajah seperti itu. Dia menarik Seol ke suatu tempat.





Seol duduk di bangku taman. In Ho datang membawakan obat. Seol membuka tube obat dan berusaha mengoleskan obat ke lukanya. In Ho memberi petunjuk posisi luka Seol, namun karena Seol nampak bingung, dia mengambil obat itu dan mengoleskannya ke luka Seol. In Ho menyindir Seol yang berani berkelahi. In Ho bertanya apakah Seol menang? Karena setidaknya jika berkelahi harus ada yang menang. Seol merasa resah karena dia tidak tahu bagaimana keadaan Min Soo. Apakah Min Soo seperti dirinya yang iri pada Jun, dia tidak tahu alasannya namun selalu merasa iri.



“Aku hanya bisa marah kepadanya selama ini. Aku tidak pernah berusaha memahaminya, tak pernah sekalipun. Jika saja aku menerima persahabatannya ketika dia berusaha bicara untuk pertama kalinya aku merasa ini tidak akan terjadi. Menakjubkan kami akhirnya berkelahi. Aku rasa aku dapat mengerti apa yang Min Soo rasakan” kata Seol. “Senior bilang aku tidak boleh menahannya terlalu lama” kata Seol. “Kalian berbaikan?” tanya In Ho. “Tidak” kata Seol. “Bukan itu. Bahkan dengan Jung Yoo….aku juga dapat memahami dia sedikit. Aku berpikir tentang itu. Aku hanya mendengar apa yang ingin aku dengar dengan senior. Dan melihat apa yang ingin aku lihat. Aku menduga jika aku melihatnya dari sisi yang sesuai untukku” kata Seol menerawang. In Ho termenung mendengar cerita Seol. Seol memandang In Ho. In Ho berusaha mengalihkan pembicaraan “Aku tidak mengerti yang kau katakan” katanya salah tingkah. In Ho mengajak pulang dan memikirkan alasan yang bagus untuk dikatakan pada orang tua Seol.

Min Soo tidak datang lagi ke sekolah. Dan tidak ada seorang pun mempedulikannya sama seperti yang terjadi pada Seol Teman-teman kerap menggodanya sebagai ‘petarung’ karena perkelahiannya dengan Min Soo. Seol menjadi ‘bintang’ karena banyak yang membicarakannya. Namun lama kelamaan orang-orang berhenti bergosip dan keadaan kembali seperti semula.



In Ha yang membuat ramen mencari alas untuk panic ramennya yang panas. Dia mengambil asal sebuah buku yang ternyata milik Seol. In Ha membaca nama yang tertera di depan dan menyadari kemiripan nama pemilik buku dengan pacar Jung. In Ha menjadi curiga mengenai hubungan Seol dan In Ho.



In Ha tersenyum licik. “In Ho kau membuat segalanya jadi menyenangkan untuk kakakmu” kata In Ha



Seol tengah berjalan pulang saat ponselnya berbunyi. Dia membuka pesan yang ternyata dari Jung ‘Apa kau baik-baik saja? apakah terjadi sesuatu di sekolah?’ Seol tidak membalas pesan Jung. Dia bingung tidak tahu harus berbuat apa. Seol mendengar bunyi dentingan piano dari dalam pub milik paman.



In Ho tengah asyik bermain piano. Seol yang datang, diam-diam mengambil bangku dan duduk di samping In Ho. In Ho terkejut namun tetap melanjutkan permainannya. Seol mengatakan dia memainkan lagu itu saat sekolah. In Ho beralasan dia tengah bosan makanya memainkan lagi tersebut, dia kemudian berhenti bermain. Seol protes karena In ho berhenti. Seol memberitahu bahwa lagu itu terdengar berbeda saat In Ho memainkannya. Seol merasa sebenarnya itu lagu sedih. In Ho terkejut saat Seol mengatakan itu lagu sedih. Seol menambahkan bahwa mungkin memang tergantung siapa yang memainkannya.



Seol mencoba memainkan dengan tersendat-sendat dibantu In Ho. Seol tersenyum setelah mencapai not akhir. In Ho menjadi salah tingkah saat Seol menatapnya. In Ho bertanya haruskah dia kembali sekolah. Seoldengan bingung mengiyakan. In Ho memperjelas bahwa dia kembali ke sekolah sebagai murid sesungguhnya bukan seperti yang biasa dia lakukan yaitu menemui prof Shin. In Ho mengingatkan soal saran Seol untuk mengambil GED.



Seol terkejut dan tersenyum lebar mendengarnya. Dia memegang tangan In Ho sambil kembali bertanya apakah In Ho sungguh-sungguh. In Ho terdiam melihat tangan Seol menggenggam tangannya. Sementara Seol terus bicara, bahwa In Ho bisa memakai buku lama milik Jun. In Ho bisa belajar saat istirahat dan melakukannya di perpustakaan. Seol melepas genggamannya sambil berkata “Kita bisa mengatur jadwal” sambil tetap tersenyum senang. Sementara In Ho merasa wajahnya memanas.



“Ada apa?” tanya Seol. In Ho merasa denyut jantungnya berdetak lebih cepat. In Ho memandang tangannya yang membeku tidak bergerak. Lantas berkata tidak apa. Seol memandang wajah In Ho. “Wajahmu…” kata Seol, In ho berusaha menghindar saat Seol ingin menyentuh wajahnya.



Dia berdiri khawatir Seol menyentuhnya. Seol memberitahu soal wajah In Ho yang memerah. In Ho mengatakan tidak apa, dia hanya terkena gejala flu.



In Ho menyuruh Seol terus bermain. Dia sendiri langsung kabur meninggalkan Seol. Seol bingung melihat In Ho yang bersikap aneh.



In Ho dan Seol berjalan bersama. In Ho yang pipinya masih terlihat merah pura-pura batuk supaya Seol tidak curiga. Seol bertanya apakah In Ho sudah minum obat, namun In Ho bilang tidak perlu. In Ho bertanya mengapa Seol tidak pulang dan malah mengikutinya. Seol beralasan karena toko mau tutup jadi dia datang untuk membantu.





Seol masuk restoran namun tudak menemukan ibunya. In Ho yang baru datang menoleh ke samping dan melihat sosok yang dia kenal. Seol mencari ibunya, namun In Ho menariknya menyuruh untuk keluar. Namun belum sampai membuka pintu In Ha menyapa.



“Darimana saja kau bukannya bekerja” kata in Ha. In Ho terlihat kesal dan bertanya “Apa yang kau lakukan di sini?” In Ha mengatakan dia sedang makan mie. In Ha mengeluh karena In Ho tidak pernah mengajaknya ke tempat itu. In Ho menarik In Ha menyuruhnya pulang. In Ha melihat Seol dan mengenalinya sebagai pacar In Ho yang ada di tempat les. In Ho menyuruh Seol untuk keluar.



Namun ibu tiba-tiba masuk membawa nampan berisi mangkuk. “Hong Seol. Oh In Ho kau disini?” sapa ibu. Ibu memberitahu bahwa ayahnya mengeluh lelah dan pulang lebih dulu, karena itu ibu bekerja sendiri. Ibu akan masih harus mengantar mie, ibu meminta Seol untuk membereskan mangkuk di meja.

In Ha bertanya apakah benar Seol adalah Hong Seol. “Jadi kau bukan pacarnya (menunjuk In Ho) tetapi pacar Yoo Jung. Benarkan? Kau pacar Yoo Jung” tanya In Ha. “Iya” kata Seol.





Tiba-tiba In Ha tertawa. “Apa yang harus aku lakukan? Terakhir kali kau pasti sangat terkejut iya kan? Mengenai telepon yang terakhir kali, aku terus mendapat telepon dari orang aneh. Aku sangat marah dan aku hanya menjawab seperti itu. Dan aku hanya bergurau saat aku mengatakan Yoo Jung pacarku. Kau tidak akan marah dan menjadikannya alasan melawanku kan?” tanya In Ha. Sambil tetap menggenggam tangan Seol, In Ha berkata “Aku dan Jung teman dari keci. Jadi jangan salah sangka” kata In Ha.

In Ho bertanya mengenai panggilan telepon yang dimaksud In Ha. In Ho menyuruh In Ha untuk pulang.



In Ha berpamitan pada Seol. Seol terbengong-bengong melihat In Ha yang bersikap baik padanya.

In Ho bertanya pada In Ha darimana dia tahu mengenai restoran dan apa yang dimaksud dengan panggilan telepon. In Ha malah balik bertanya, mengapa In Ho bisa bersama dengan Seol. In Ho bahkan tidak bilang soal Seol waktu di sekolah dan kenyataan bahwa Seol anak bosnya. In Ho balik bertanya mengenai rencana In Ha yang sebenarnya. “Kau mendekatinya dengan maksud supaya Jung marah?” tanya In Ha menyelidik. “Iya benar” kata In Ho. In Ha mengejek In Ho yang tidak pandai berbohong. In Ho berkata bahwa itu yang sebenarnya.



“Kau menyukainya!” kata In Ha menebak. “Tidak!” kata In Ho dengan suara tinggi. “Dia pacar Jung, kau tahu apa yang akan terjadi jika kau menyakitinya” kata In Ho mengancam In Ha. In Ha mengiyakan. In Ho curiga saat In Ha bilang dia ingin mendapatkan kembali yang telah diambil darinya. In Ha mengalihkan pembicaraan dengan bertanya mengenai Seol yang biasa saja.





Seol dan In Ho belajar di perpustakaan. Seol menyuruh In Ho untuk mempelajari pelajar kelas 9. In Ho keberatan karena dia lulus SMP jadi mengapa harus belajar pelajaran SMP lagi? Seol mengatakan karena itu In Ho harus menjawab soal yang diberikan. In Ho mengeluh karena Seol mengecilkannya. Saat tengah mengerjakan soal, In Ho bersin. Seol mengkhawatirkan flu In Ho yang makin parah. Seol memberi waktu pada In Ho untuk memulai tes.



In Ho memandang Seol yang tengah mengerjakan tugas. Dia merasa jantungnya normal dan tidak berdebar-debar seperti terakhir kali. In Ho berpikir sebelumnya dia pasti sakit makanya jantungnya berdebar. In Ho mulai mengerjakan soal, namun tidak mengerti dengan salah satu kata. Dia bertanya pada Seol namun Seol tidak mau menjawab. In Ho memutuskan menjawab dengan menebak. Dia meletakkan pensil dalam posisi berdiri, dan memilih jawaban berdasarkan arah pensil jatuh.



Bora dan Eun Taek berdiri di salah satu sudut rak buku. Mereka mengamati pintu masuk. Saat Oh Young Gun datang, Eun Taek mulai merekam dengan ponselnya.



Bora mengirm pesan kepada Seol, memberitahu bahwa Young Gun sudah datang. Seol berpamitan pada In Ho hendak mengerjakan pekerjaannya. Dia menyuruh In Ho tetap mengerjakan soal.



Sesuai prediksi, Young Gun mencari Seol. Melihat Seol ada di salah satu lorong, dia mendekatinya. “Hong Seol, lihat aku” kata Young Gun. “Jangan ganggu saat aku sedang bekerja” kata Seol. “Aku sangat takjub, Yoo Jung memang sesuatu, tapi apakah dia tipemu?” tanya Young Gun. “Kau berselingkuh” kata Young Gun.



“Kau berselingkuh dari Yoo Jung?” tanya Young Gun lagi. Namun Seol tidak menghiraukannya. “Kalian berdua pasangan serasi. Kau benar-benar. wow ini benar-benar tidak adil untukku. Orang sepertimu memperlakukanku sepertinya aku ini berandal rendahan. Siapa orang rendahan yang sebenarnya” kata Young Gun. Young Gun terus saja merendahkan Seol namun Seol bersikap seolah Young Gun tidak ada. Young Gun merasa kesal karena Seol bahkan tidak melihat ke arahnya.



Young Gun marah, dia menjatuhkan buku-buku yang ada di rak membuat keributan. Tepat pada saat itu In Ho datang. Melihat Young Gun, In Ho langsung mengejarnya hendak memukulnya. Young Gun berlari keluar dengan In Ho mengejar di belakangnya.



Young Gun terjatuh dan In Ho hendak memukulnya. Seol mencegah In Ho memukul Young Gun. Young Gun menggunakan kesempatan itu untuk kabur.




Dia tidak sadar Da Young melihat dari sudut gedung. Dia membuang minuman yang dia siapkan untuk Young Gun dengan kesal. In Ho marah karena Seol menghalanginya.



Seol menujuk ke arah Bora dan Eun Taek yang ada di balik jendela. Eun Taek menunjukkan kamera ponselnya. Seol kesal karena lagi-lagi In Ho menggagalkan rencananya. In Ho tidak mengerti kenapa mereka harus merekamnya.



Da Young menegur Young Gun yang sering ke perpustakaan demi bertemu Seol. Young Gun berusaha membujuk Da Young. Young Gun mengatakan bahwa Seol mengira dirinya masih menyukai Seol. Meski berada di tempat yang sama, Seol mengira Young Gun mengikutinya. Da Young bertanya mengapa Young Gun tidak bilang dan Young Gun menjawab dia tidak ingin membuat Da Young khawatir. Young Gun mengatakan bahwa Seol sengaja menjatuhkan semua buku. Da Young termakan ucapan Young Gun.





Jung menghentikan langkahnya, ponselnya berbunyi. Eun Taek mengiriminya video yang baru dia rekam. Jung terkejut melihat ada In Ho di dalam video yang menyelamatkan Seol.



“Baek In Ho” Jung terlihat kesal. Dia cemburu.



Seol dan In Ho naik kereta bersama. Mereka duduk berdampingan. In Ho bertanya pakah bukti itu penting, mereka hanya perlu memukuli Young Gun saja, namun Seol mengatakan In Ho bisa dituntut seperti terakhir kali .



Tiba-tiba seorang wanita bertubuh gemuk duduk sehingga In Ho mengapit Seol. Jantung In Ho berdegup kencang. Dia segera berdiri dari tempat duduk.



In Ho beralasan sempit saat Seol bertanya kenapa dia berdiri. Seol memberi In Ho obat karena tidak mau tertular flu.



Jung dan ayahnya nampak tengah makan bersama. “Bagaimana pekerjaanmu?” tanya ayah. “Baik” kata Jung. “Bagaiman tim marketing bekerja?” tanya ayah.”Banyak pekerjaan dari tim perencanaan dan tim operasi. Tapi sejauh ini tidak apa, banyak yang bisa dipelajari” kata Jung. “Bagaimana kau bergaul dengan anggota tim lainnya?” tanya ayah. “Maaf?” tanya Jung tak mengerti. “Aku setuju kau tidak mengungkapkan siapa dirimu. Aku hanya sedikit penasaran. Bagaimana kau memimpin dirimu sekarang akan berpengaruh pada reputasimu kelak. Jadi sebaiknya berhati-hati dengan tindakanmu. Kau mungkin mengatakan sesuatu secara pribadi namun yang lain akan mengira itu aneh. Banyak mata mengawasimu di perusahaan” kata ayah. “Apa kau mendengar sesuatu dari seseorang?” tanya Jung. “Apakah sesuatu terjadi sampai aku harus mengetahui hal tersebut?” tanya ayah. “Aku tidak akan tahu” kata Jung. “Aku tidak tahu apa yang kau dengar dan dari siapa” kata Jung. “Mengapa kau begitu sensitive hari ini? Tanya ayah. “Ini sangat aneh. Aku merasa sepertinya aku selalu melakukan yang kau perintahkan padaku. Jadi mengapa kau selalu menemukan kesalahan di setiap tindakanku” Jung menoleh dan menatap ayahnya. “Apa aku terlihat aneh untukmu? Apa itu membuatmu gugup? Apa sebenarnya ini? Aku ada sesuatu yang harus kutangani untuk besok. Aku lebih baik pergi sekarang” kata Jung. Jung bangun dari kursinya dan berjalan keluar.



Jung memacu mobilnya. Dia melonggarkan dasinya dan terlihat kesal. Jung meraih ponselnya dan menyalakannya. Dia memandang fotonya bersama Seol. Dia teringat kata-kata Seol “Jadi kau tetap tinggal dimana kau berada dan aku hanya perlu pergi menghampirimu?” Jung menarik nafas.



Telepon rumah berdering. Ibu menyuruh ayah mengangkat namun ayah tidak mau. Seol mengangkatnya dan ternyata yang menelepon Oh Young Gun. Dia mengatakan kalau dia tahu dimana rumah Seol karenanya tidak sulit baginya menemukan no telepon Seol. Oh Young Gun mengatakan dirinya akan berbesar hati dan memaafkanSeol atas insiden di perpustakaan. Young Gun mengira Seol sengaja membawa In Ho karena ingin membuatnya cemburu. Young Gun pikir Seol cemburu pada Da Young. Seol menutup telepon dengan jijik.



Young Gun hendak mengetik sesuatu namun urung karena berpikir dia harus memiliki bukti terlebih dahulu. Young Gun berpikir untuk menghubungi In Ha dan meminta bukti kedekatan In Ha dan Jung.



In Ha nampak sedang duduk di café. Di sebelanya tak jauh dari tempat dia duduk, nampak dua orang pria mengagumi kecantikan In Ha. In Ha mendapat sms dari Young Gun yang meminta bukti In Ha adalah pacar Jung.




“Oh tidak, kurasa dia tidak sepenuhnya berotak kosong” kata In Ha. In Ha sedikit ragu karena rencananya tidak akan berjalan baik jika tidak berhasil meyakinkan Young Gun.



Oh Young Gun mematut dirinya di cermin dan memuji dirinya sendiri. Tak lama ponselnya berbunyi.  In Ha mengirim foto.



Young Gun nampak senang melihat foto yang dikirimkan In Ha. Dia berniat mengirimkan foto itu ke Seol. In Ha mengirimkan fotonya lagi sebagai bonus. Young Gun nampak tertawa senang. Ponselnya kembali berbunyi.



Dia terkejut mendapat foto In Ha yang nampak sexy. Young Gun nampak senang dengan foto yang diberikan In Ha. ‘Kau sekarang akan bermain denganku kan? Kirim fotomu juga jika kau mau’ In Ha mengirim pesan. Young Gun mengirim fotonya yang menurut Young Gun paling sexy.




In Ha melihat foto yang dikirimkan Young Gun. Dia nampak terkejut “Apa? darimana? Darimana dia mendapatkan kepercayaan diri seperti itu?” kata In Ha. In Ha menutupi layar ponselnya dan membalas pesan Young Gun ‘Aku sangat sedih akhir-akhir ini. Aku kesepian. Ini semakin buruk karena sekarang musim gugur’ tulis In Ha. “Aku khawatir ponselku akan menjadi rusak” kata In Ha mengeluh. ‘Haruskah aku menghiburmu? Haruskah kita bertemu’ tulis Young Gun. ‘Kenapa? Kau ingin melihatku?’ tulis in Ha. Young Gun berpikir untuk mempertemukan In Ha dengan Seol dan Jung. ‘Tentu kita segera bertemu’ tulis Young Gun. “Bodoh! Kita akan bertemu berdasarkan keinginanmu” kata In Ha.



In Ha mendengar seseorang berteriak “Apa yang kaulakukan! Yang benar saja!” Sang Chul nampak memaksa Jae Woo untuk meminjamkan laptopnya. In Ha yang awalnya mengabaikan tersadar bahwa itu Jae Woo. “Siapa yang mengganggu Jae Woo ku!” kata In Ha. Dia lantas bergegas menghampiri Sang Chul dan Jae Woo. Sang Chul masih memaksa mengambil laptop Jae Woo, meski Jae Woo menolak. In Ha menyela Sang Chul. Dia menegur Sang Chul yang tidak punya laptop tapi masih berteriak. In Ha menegaskan dirinya menyukai Jae Woo yang baik dan punya uang. In Ha mengusir Sang Chul. Sang Chul nampak bingung. In Ha menyuruh Sang Chul pergi atau dia akan membunuh Sang Chul. Sang Chul segera pergi. In Ha memngatakan pada Jae Woo untuk tidak bermain dengan orang seperti Sang Chul.

In Ha bertanya apa yang tengah dilakukan Jae Woo, dia kemudian melihat sebuah gambar yang ada di buku “Oh ini Kandinsky” kata In Ha. “Kau tahu Kandinsky?” tanya Jae Woo. “Kau pasti tahu banyak tentang seni” Jae Woo menambahkan. “Aku hanya tahu satu, itu saja” kata In Ha mencoba menghindar.



Sang Chul masuk gedung sambil menggerutu. “Ha Jae Woo punya pacar? Absurd sekali” katanya. Sang Chul menyapa Min Do Hyun meminta rokok, namun Do Hyun malah menasehati untuk berhenti merokok. Sang Chul merasa kesal. Ketika melihat dua adik kelasnya tengah duduk, Sang Chul mengajak mereka minum kopi. Namun, mereka mengatakan ada urusan. Ketika Young Gun datang, Sang Chul mengajaknya minum kopi dan Sang Chul menerimanya. Di luar, Sang Chul curhat mengenai kesulitannya mendapatkan pekerjaan. Dan bagaimana mereka yang dilahirkan kaya bisa dengan mudah magang. Young Gun nampak tidak memperhatikan. Dia sibuk memandang dan menyentuh foto In Ha. Sang Chul mengeluh tentang semua hal yang bisa diselesaikan dengan uang. Bahkan wanita juga akan menyapa mereka yang punya uang. Young Gun mengatakan dirinya tidak pernah kekurangan uang karena itu dia tidak bisa mengerti dengan yang dirasakan Sang Chul. Young Gun menegur Sang Chul yang selalu menyalahkan orang lain.



Seol datang bekerja ke perpustakaan. Dia ditegur oleh salah satu staff. Staff tersebut menunjukkan complain dari mahasiswa yang merasa terganggu karena kejadian sebelumnya saat Young Gun menjatuhkan buku.



Staff itu memecat Seol. Nampak dari jendela Da Young tersenyum licik. Sepertinya dialah yang membuat komen.



Seol makan sambil melamun. Dia nampak tak berselera. Bora mencoba menyadarkan Seol dan menyuruhnya untuk makan. Eun Taek bergurau haruskah dia memanggil shaman untuk mengusir Young Gun. Sementara Bora menghibur Seol dengan mengatakan bahwa Seol pasti akan segera mendapatkan pekerjaan baru lagi. Seol mengeluh karena sudah pertengahan semester akan sulit mendapatkan pekerjaan baru. Eun Taek menyarankan Seol untuk bekerja di bidang yang sesuai dengan jurusannya. Bora memarahi Eun Taek karena sulit pekerjaan yang sesuai keinginan. Eun Taek menindir Bora yang hanya berpikir untuk lulus saja tapi tidak tahu mau bekerja apa. Bora mengatakan bahwa ayahnya sudah menyiapkan toko untuknya. Dia boleh menjual apapun. Eun Taek mengatakan dia akan bekerja di industry pakaian setelah lulus. Seol merasa iri melihat teman-temannya punya rencana masa depan. Eun Taek mengatakan bahwa dia akan memulai dengan menjadi model. Bora menyindir Eun Taek. “Memangnya kalian kira berapa lama aku akan bertahan menjadi pelayan kalian” kata Eun Taek.




Seol dan Bora berpandangan lalu kompak menjawab “Selamanya” kata mereka. “Itu tidak mungkin terjadi” kata Eun Taek. Bora menghibur Seol dengan mengatakan akan mencari pekerjaan guru privat untuk Seol.







Seol berjalan sambil menghibur dirinya sendiri. Oh Young Gun mengirimkan foto In Ha dan Jung kepada Seol. Seol terkejut melihat foto tersebut.



Di perpustakaan, Seol nampak duduk termenung. Nampaknya Seol merasa sedih melihat foto kedekatan Jung dan In Ha. Seol tidak menyadari In Ho yang datang dan duduk di sebelahnya. In Ho mengeluarkan bukunya dan bertanya apa yang harus mereka pelajari hari itu.



Seol meminta maaf, karena hari itu dia tidak bisa membantu In Ho. In Ho menolak dan ingin belajar. Seol nampak tidak bersemangat untuk memberikan soal. In Ho mengalah dan mengatakan mereka bisa melakukannya besok.



Seol berjalan sambil melamun “Senior bukan seseorang yang akan berbohong tentang hal semacam itu. Percaya padanya” kata Seol dalam hati. Seol yang melamun tidak menyadari ada tiang di depannya. In Ho meraih kepalanya sehingga Seol terhindar dari benturan. “Aku tahu ini sebenarnya kesalahan interpretasiku. Tapi tetap foto itu sangat… “ ‘prok!’ In Ho menepuk tangan tepat di depan wajah Seol. Seol tersadar, dia terkejut sudah sampai di situ. Dia bertanya pada In Ho apa dia menemani Seol jalan, karena arah rumah In Ho tidak searah dengan Seol.





In Ho memberikan bungkusan pada Seol. Seol mengambil barang yang ada di dalam tas kertas. “Itu spray cabe. Untuk menyemprot mata” Kata In Ho.



Seol lantas memasukkannya lagi ke dalam tas kertas dan mengeluarkan benda yang lain. “Itu pengejut, kau harus hati-hati dengan benda itu” kata In Ho. Seol memasukkan kembali benda itu dan kemudian mengambil benda terakhir



“Itu tongkat taktis. Cobalah mengayunkannya” kata In Ho. Seol menggoyangkannya dan tongkat itu memanjang dan mengeluarkan listrik. “Benar, kau harus menyerang dengan tongkat itu” In Ho menyuruh Seol jangan hanya membawa buku saja, namun juga benda-benda yang dia berikan. In Ho memberikan benda itu untuk menghadapi penguntit. Ternyata masih ada satu benda lagi yang terlihat kecil. In Ho mengatakan itu sebuah senter dan juika tombolnya di pencet akan keluar suara peluit. Seol mengucapkan terima kasih. In Ho bertanya apa yang membuat Seol sampai membatalkan pelajaran. Namun Seol tidak bersedia mengatakannya.



Seol beranjak pergi meninggalkan In Ho. Belum jauh melangkah, In Ho berteriak kea rah Seol. Dia menyuruh Seol membuka matanya saat berjalan. Seol mengangguk dan melebarkan matanya. In Ho tersenyum melihat Seol. In Ho merasa kecewa karena Seol tidak bersedia mengatakan masalahnya. Dia pun berjalan pulang ke rumahnya.



Preview:







Nampak In Ha memukul Young Gun sambil mengamuk dan Young Gun menunjukkan foto In Ha dan Jung. In Ha menunjukkan foto Seol dan In Ho yang kerap bersama. Jung terlihat kesal di kantor. In Ha mengatakan bahwa In Ho bersikap seperti ksatria yang menjaga pacar Jung. In Ho mengatakan kemarin dia merasa sedih dan kesepian namun hari itu dia merasa matahari bersinar cerah. Nampak Seol menggoda In Ho dengan memanggilnya ‘oppa’ di kereta. Jung nampak marah pada Seol karena kedekatan Seol dengan In Ho. Jung berlalu meninggalkan Seol. Seol diminta mengambil cuti demi Jun. Seol nampak marah dan sedih karena tidak dianggap dan selalu mengalah. Jun bertanya apakah melihat kakaknya (Seol). In Ho nampak berlari mencari Seol. In Ho melihat Jung dan Seol bertemu “Aku merindukanmu” kata Jung. “Aku juga sangat merindukanmu” kata Seol. Mereka berlari saling menhampiri kemudian berpelukan. In Ho nampak berdiri mematung.



BERSAMBUNG KE SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 11

Komentar

Satu masalah sudah berakhir. Min Soo mendapatkan pelajaran berharga dari yang telah dia lakukan pada Seol. Seandainya Min Soo memahami ‘peringatan’ yang diberikan Jung padanya beberapa kali, seharusnya dia tidak perlu mengalami kejadian memalukan itu. Nampaknya kemarahan Jung memuncak saat melihat Min Soo malah menginjak dan menendang boneka singa pemberian Jung. Memang sedikit menyedihkan melihat Min Soo dipermalukan seperti itu. Tapi sebenarnya itu adalah kesalahan Min Soo sendiri. Jika di masa lalu dirinya tidak dianggap dan tidak dikenal seharusnya Min Soo tidak menjadikannya alasan untuk merubah dirinya apalagi meniru gaya orang lain dan mengklaimnya sebagai milik sendiri. Seol mungkin juga ikut bersalah karena tidak menyambut ajakan persahabatan dari Min Soo. Namun kesibukan Seol dalam belajar dan bekerja tidak memungkinkannya untuk mengenal dan bersahabat dengan semua orang. Seol beruntung karena Bora yang lebih dulu menyapa dan berteman dengannya.

 Seol juga beruntung karena Bora sangat menyayangi Seol sebagai teman tidak sebatas saling mengenal saja. Namun seperti kata Seol itu tidak terjadi begitu saja. Seperti yang Seol pernah ceritakan pada Jung bahwa awalnya dia merasa Bora menyeramkan dan terlalu blak-blakan, andaikan saat itu Seol menyerah lebih dulu mungkin dia dan Bora tidak akan menjadi teman akrab. Berteman tidak hanya menemukan seseorang yang bisa diajak tertawa dan menangis namun juga saling memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Nampaknya Jung memang sudah jatuh cinta kepada Seol sehingga tidak rela melepaskan Seol begitu saja. meski Seol memintanya menjaga jarak, namun Jung masih memperhatikan Seol dan mengawasi Seol.

Episode kali ini didominasi oleh In HoJ kedekatan Seol dan In Ho membuat khawatir. Padahal akan lebih baik jika In Ho tetap berada di posisi sebagai teman Seol dan Jung bukan pria ketiga di hubungan Seol dan Jung. Seperti In Ha yang memiliki hubungan benci tapi butuh terhadap Jung. In Ha tidak mencintai Jung. satu-satunya alasan dia ingin menikah dengan Jung hanya karena In Ha tidak ingin hidup miskin.

In Ha dengan segala keegoisannya menjadi tokoh dengan karakter unik di sini. In Ha bukan gadis jahat yang akan membunuh untuk mendapatkan uang. Dia hanya gadis licik yang mau melakukan hal apapun demi uang, namun jangan bayangkan dia gadis murahan yang mau menjual tubunhya demi uang. In Ha tetap menjaga kehormatannya sebagai wanita, dia hanya merayu dan menggoda dengan kecantikannya untuk mendapatkan uang dari pria-pria yang mengejarnya. Meski menyebalkan namun In Ha tetaplah kakak bagi In Ho. Terlihat sekali bagaimana In Ha memahami In Ho meski mereka selalu bertengkar dan In Ha sering menindas In Ho. Dan bagaimana In Ho masih mengkhawatirkan In Ha sebagai satu-satunya keluarganya yang tersisa.

BERSAMBUNG KE || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 11 Part 1

2 komentar untuk "SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 10 Part 2"

  1. Terimakasih sudah menulis sinopsis kdrama ini. Semangat selalu...
    😇

    BalasHapus