SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 14 Part 2
Baru Sinopsis, || EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 14 Part 2
Jung berbicara dengan Kwang Hyun di telepon. Kwang Hyun memberitahu mengenai Sang Chul yang mendapat rekomendasi sehingga hampir dipastikan mendapat kerja di perusahaan Sunju. Minggu depan Sang Chul akan menjalani tahap akhir dari tes. Jung bertanya bukankah Sang Chul melamar di Taerang juga. Kwang Hyun membenarkan. Namun dengan nilainya dia tidak mungkin bisa diterima (di Taerang).
Jung menemui kepala HRD. Dia hendak meminta bantuan dari kepala HRD yang mengenalinya sebagai putra pemilik perusahaan.
Sang Chul datang dan merebut laptop yang sedang dipakai Jae Woo. Dia hendak mengecek emailnya. Sang Chul terkejut dan tidak percaya saat mengetahui dia diterima di Taerang untuk mengikuti wawancara. Sang Chul merasa bingung karena jadwalnya bentrok dengan jadwal wawancara terakhir dengan Sunju.
Seol dan Bora melihat Sang Chul bersama dengan Jung tengah berbincang. Bora merasa heran dan bertanya pada Seol apakah Seol tidak memberitahu mengenai Sang Chul kepada Jung. Seol mengatakan dia sudah memberitahu Jung dan Seol juga merasa heran karena Jung nampak bersikap ramah seakan tak ada yang terjadi. “Aku rasa kau ada kesempatan” kata Jung pada Sang Chul yang nampak senang.
Jung melihat Seol dari jauh dan melambaikan tangan. Seol tersenyum dan melambaikan tangannya juga.
Seol bertanya pada Jung mengapa Jung bisa ada di sekolah. Jung mengatakan sedang ada pertemuan sehingga dia disuruh pulang dan karena Jung merindukan Seol. Bora yang mendengarnya tersenyum geli. Seol mengatakan bahwa hari itu ulang tahun Bora dan dia hendak makan malam bersama. Seol mengajak Jung bergabung, dan Jung setuju bahkan menawarkan untuk mentraktir. Bora menolak dan menyuruh Seol pergi berdua saja dengan Jung apalagi Jung dan Seol sudah lama tidak berduaan. Seol merasa tidak enak, dia meminta Bora untuk berterus terang saat nanti bertemu Eun Taek.
Dia menyerahkan kado kepada Bora. Bora menerima hadiah itu dengan senang. Bora tertawa melihat kado dari Seol “Dia pasti mengira aku anak kecil. Tapi ini lucu” kata Bora. Seol memberitahu pada Jung bahwa Bora dan Eun Taek sedang tidak baik makanya dia ingin meninggalkan mereka berduaan.
Bora terlihat sedih. Dia hanya sendirian di restoran. Eun taek mengirim pesan mengatakan dia akan terlambat dan menyuruh Bora menunggu dengan Seol.
Bora berjalan menuju rumahnya. Dia terkejut melihat Eun Taek baru saja menutup pintu pagar rumahnya.
Eun Taek bertanya mengapa Bora tidak menunggunya. Dia bertanya pada Seol dan terkejut karena Seol tidak bersama Bora. Eun Taek mencium bau alcohol. Bora mengatakan dia minum sedikit dan sekarang dia lelah ingin istirahat. Eun Taek menahan Bora. Eun Taek memberikan kado pada Bora dan mengucapkan selamat ulang tahun. Bora terkejut, Eun Taek mengatakan bahwa dia ingin memberi kejutan karena itu dia tidak mengatakan apa-apa. Bora membuka kotak kado dan terkejut melihat isinya anting yang dia pilih di toko. Bora bertanya bagaimana dengan Mona. “Mana mungkin aku memberi kado seperti itu kepada wanita lain. aku Cuma berakting untuk mengejutkanmu, membodohimu” kata Eun Taek. Bora menangis terharu. Eun Taek memegang bahu Bora dan bertanya “Apakah bukan aku orangnya?” Bora terperanjat dan dengan gugup mengatakan “Aku..aku hanya ingin kita …” “Sebagai teman bertiga dengan Seol” kata Eun Taek memotong kalimat Bora. “Kemudian bolehkah aku mengencani gadis lain? Jika kita teman, jika kita lanjut menjadi teman maka itu berarti aku bisa pacaran dengan gadis lain yang bukan kau” kata Eun Taek. “Dan kau dapat mengencani pria lain yang bukan aku” kata Eun Taek lagi. “Apa itu tidak apa-apa?” tanya Eun Taek menatap tajam ke arah Bora. Melihat Bora tidak menjawab, Eun Taek membalikkan badan berjalan pergi.
“Aku tidak ingin putus denganmu! Aku hanya berharap kau selalu ada disisiku. Karena itu aku tak bisa pacaran denganmu bodoh! Aku tidak ingin kau pacaran dengan gadis lain. Aku juga tidak ingin kau menjadi dewasa dengan gadis lain. Namun aku lebih tidak suka putus darimu. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan” kata Bora. Eun Taek terkejut dan dengan tergagap berkata “Jadi yang ingin kau katakan adalah.. Kau menyukaiku?” tanya Eun Taek dengan wajah senang.
Eun Taek menghampiri Bora dan menggenggam tangannya. “Aku tidak akan mengencani gadis lain. Aku tidak akan pergi sesuka hati. Aku juga tidak akan sakit. Aku tidak akan mati tanpa ijinmu. AKu janji padamu kita tidak akan pernah putus. Jadi Bora, ayo berkencan” ajak Eun Taek.
Bora tersenyum dan mengangguk. Eun Taek merengkuh Bora ke pelukannya. Dan meminta Bora untuk berhenti menangis.
“Wow salju!” kata Seol sambil tertawa senang. Jung yang tengah menyetir nampak ikut tersenyum. “Ini salju pertama kita bersama” kata Seol kepada Jung. “Apa kau begitu senang?” tanya Jung. “Tentu saja” kata Seol.
Seol bertanya pada Jung apa yang tadi dibicarakan Jung dengan Sang Chul. “Aku mengira kau akan sangat marah. Tapi kau tidak terlihat begitu” kata Seol. “Sang Chul diterima sebagai kandidat intern di perusahaan kami” kata Jung. “Apa? benarkah? Itu sangat konyol. Bagaimana mungkin?” kata Seol terkejut. Jung tersenyum mendengar kata-kata Seol. Seol merasa tidak enak saat sadar dia baru saja meremehkan Sang Chul. “Itu hanya tidak diduga” kata Seol malu. Jung tersenyum “Benarkah? Yah dia bertanya mengenai wawancara jadi aku menjawabnya” kata Jung. Dalam hati Seol bertanya bukankah seharusnya Jung marah pada Sang Chul tapi mengapa? Jung memandang Seol dan bertanya ada apa. Seol mengatakan tidak ada apa-apa. Seol memberitahu soal Sang Chul yang mendapat kerja permanen dan dia sudah memberitahu semua orang tentang itu. “Apakah dia akan menyerah dan oergi ke Taerang?” tanya Seol. “Entahlah” kata Jung dengan tenang. “Apakah dia bisa melakukannya” kata Jung lagi. Seol menatap Jung dan bertanya-tanya “Dia tidak melakukannya dengan sengaja kan?” tanya Seol dalam hati. “Aku merasa itu bukan hal buruk untuk menjadi lebih ambisius” kata Jung.
Sang Chul menghubungi Jung. Dia merasa bimbang karena tidak ingin melepas sunju. Sang Chul bertanya mengenai kans nya. Jung mengatakan bahwa itu keputusan Sang Chul sendiri, Jung menambahkan bahwa yang berhasil masuk menjadi intern kemungkinan akan menjadi karyawan full time. Sang Chul merasa dia belum memiliki persiapan. Jung mengatakan bahwa dia memiliki catatan wawancara yang dia buat dia akan mengirimnya via email. Jung menambahkan bahwa saat ini Taerang hendak melakukan expand ke Cina, sehingga tidak ada salahnya jika Sang Chul mempelajari pasar Cina. Jung menutup telepon dengan wajah dingin.
Di dalam kereta yang sesak, Seol terdorong di pintu. In Ho datang dan menahan dengan berdiri membelakangi Seol. Seol dan In Ho berjalan bersama menuju kampus. In Ho memberitahu bahwa dia akan berlatih untuk kompetisi. Seol mendukungnya. In Ho bertanya apakah Seol akan datang dan Seol berkata dia akan datang menonton karena tidak pernah melihat In Ho bermain full.
Seol mengembalikan syal yang pernah dipinjamkan In Ho padanya. In Ho mengatakan tidak perlu, namun Seol mengatakan itu bukan miliknya sehingga dia mengembalikannya. In Ho memainkan pianonya namun dia merasa sakit ditangannya semakin menjadi.
Sang Chul mengikuti wawancara, dia menunggu bersama pelamar lain. Kepala HRD menyapa Sang Chul dan mengatakan bahwa Sang Chul harus menggunakan kesempatan kali ini sebagai pengalaman. Meski tidak mengerti namun Sang Chul merasa senang karena dikenal.
Jung datang membagikan air mineral. Jung menyapa Sang Chul dan memintanya untuk tenang dan melakukan sesuai persiapan.
Di dalam ruang wawancara Sang Chul ditanya mengenai Cina, belum sempat si penanya menyelesaikan kalimatnya Sang Chul langsung menyerobot dan menjawab bahwa Taerang harus bekerja sama dengan Cina. Jawaban Sang Chul mengundang rasa terkejut. Si penanya mengatakan bahwa Taerang sudah lama punya kantor di Shanghai dan bukan itu pertanyaan yang mereka ingin ajukan. Sang Chul terlihat pucat dan sadar dirinya sudah mengacaukan wawancaranya.
Bora dan Eun Taek berjalan saling bergenggaman tangan. Seol melihatnya dan menghampiri. Bora merasa malu karena berpegangan tangan. Bora juga tidak tahu bagaimana mengatakan pada Seol mengenai hubungan mereka. Seol tiba-tiba mengejutkan mereka. Ketika Eun Taek hendak mengatakan sesuatu Seol memotong dengan mengatakan bahwa kapan-kapan mereka harus kencan ganda. Bora malu karena Seol sudah tahu.
Saat Seol, Bora dan Eun Taek tengah membeli makanan di kantin, Sang Chul masuk dengan wajah sedih. Dia menyapa Min Do Hyun dan Da Young, mangajak mereka minum. Namun mereka tidak mempedulikannya karena Sang Chul telah mengkhianati mereka dan menyimpan buku catatan Jung untuk dirinya sendiri. Eun Taek memberitahu bahwa Sang Chul gagal masuk Taerang. Seol merasa tidak enak, ituisinya mengenai Sang Chul yang tiba-tiba mendapat wawancara kerja di taerang sepertinya benar.
In Ha tengah berbaring, namun dia merasa tidak tenang mengingat ucapan In Ho padanya bahwa In Ho mau pergi. In Ha menghubungi ayah Jung, namun tidak diangkat dan ayah Jung mengirim pesan bahwa dia tengah sibuk. In Ha mengirim pesan pada Jung bertanya apa yang sudah Jung katakan kepada ayahnya sehingga ayah Jung tiba-tiba bersikap dingin. Jung menyuruh In Ha memikirkannya sendiri. Tiba-tiba Jae Woo mengirim pesan menanyakan kabar In Ha, In Ha mengabaikannya karena tengah bingung mencari tempat tinggal namun tampaknya dia teringat sesuatu.
Sang Chul berdiri sendiri di depan restoran saat melihat Seol datang. Sang Chul mengajak Seol minum meski Seol menolak dia memaksa Seol masuk restoran karena ingin mengatakan sesuatu.
Sang Chul meminta maaf pada Seol, dia tahu apa itu malu. Kemudian dia bercerita bahwa di desa dia disebut jenius dan saat diterima di universitas semua orang senang dan bahkan membuat perayaan untuknya. Namun saat berada di Seoul dia sadar bahwa banyak yang lebih pintar dan kaya darinya. Meski sudah mengambil 3 kerja parttime sekalipun dia tidak bisa menyamai rekan-rekannya. Sehingga dia memilih untuk melawan dan menjadi seperti itu. Sang Chul mengatakan bahwa dirinya ingin sekali masuk Taerang meski dia tahu dia tidak mungkin bisa.
Tiba-tiba Jae Woo dan In Ha masuk, melihat Sang Chul Jae Woo mengajak In Ha ke tempat lain, namun In Ha melarangnya dan mengatakan ingin bergabung karena mengenal mereka. Seol terkejut melihat Jae Woo dan In Ha bersama, dia bertanya pada Jae Woo. In Ha bertanya pada Seol apakah Jung tahu Seol minum dengan pria lain. Sang Chul yang mendengar nama Jung disebut mengatakan bahwa Jung sudah begitu baik padanya dengan membantu memberikan catatan mengenai wawancara dan bahkan mendampinginya saat wawancara. Seol terkejut mendengarnya. In Ha mencium ada yang tidak beres. Sang Chul yang minum banyak mendadak merasa mual. Seol mengantarnya ke kamar mandi, sementara In Ha dan Jae Woo tetap duduk.
Jae Woo merasa Seol dan Jung benar-benar pasangan yang baik. Meski sudah dirugikan oleh Sang Chul mereka masih baik pada Sang Chul. In Ha tidak mengerti maksud Jae Woo. Jae Woo mengatakan bahwa Jung memberi catatan ujian kepada Seol namun dicuri oleh Sang Chul, dia bahkan menyakiti Seol saat mereka beradu argument soal catatan tersebut, namun Jung malah membantu Sang Chul menghadapi wawancara kerjanya. In Ha tersenyum licik dan meminta Jae Woo bercerita lebih lengkap.
Sang Chul menyuruh Seol menghubungin Jung untuk ikut minum bersama. In Ha berkata bahwa Sang Chul sangat naïf. Bagaimana mungkin Jung membantu orang yang sudah menyakiti pacarnya. Jung sudah mengatur semuanya dari awal. Sang Chul mengatakan tidak mungkin karena Jung tidak punya kekuatan seperti itu. In Ha memberitahu bahwa Jung adalah anak satu-satunya pemilik Taerang grup. In Ha bertanya pada Seol mengapa diam saja. Sang Chul ingat kejadian saat dia diterima dan Jae Woo mengatakan bahwa wawancaranya dirubah tanggal dan waktunya, serta bagaimana Jung memberitahu mengenai Taerang yang menerima karyawan tanpa melihat nilainya. Sang Chul juga ingat bagaimana Jung berusaha meyakinkannya untuk mengikuti wawancara dan menyuruhnya mencari tahu mengenai pasar Cina. Sang Chul marah dan hendak mencari Jung, namun karena terlalu mabuk dia rubuh.
In Ha memandang Seol yang menatapnya dengan tajam. “Kau sudah tahu sejak awal kan bahwa ini akan terjadi atau berpura-pura tidak tahu? Ah atau kau curiga namun tidak ingin mempercayainya. Mengapa kau terganggu dengan hal-hal seperti itu? Kau memiliki jalan yang panjang jika kau ingin mengetahui semua tentang Jung. Gadis sepertimu tidak akan bisa menangani Jung.
Saat menuju jalan pulang, Seol mampir ke bar milik pamannya. Paman membuatkan kopi. Seol mengatakan bahwa menjalani hubungan sangat berat. Saat Seol memutuskan untuk menerima perbedaan semua malah terasa semakin berat. Paman mengatakan itulah inti dari suatu hubungan. Meski kerap bertengkar dan saling marah, namun malah makin saling menyukai. In Ho yang mendengar sengaja membuka pintu ruang gudang supaya Seol bisa mendengar suara pianonya.
Sang Chul datang ke kantor tempat Jung bekerja dan memanggil-manggil Jung. Saat bertemu dia berteriak pada Jung karena sudah membuatnya gagal dengan sengaja “Hanya karena kau anak CEO maka kau merasa berhak memilih dan membuang siapapun yang kau mau?” kata Sang Chul. Jung terlihat shock karena Sang Chul membuka identitasnya.
Seol mencoba menghubungi Jung namun tidak diangkat, dia berada di luar gedung kantor Jung. Sang Chul berteriak dan akhirnya dilepaskan oleh penjaga keamanan. Tiba-tiba Jung datang dan mendorongnya ke tembok. Jung sangat marah karena Sang Chul telsh datang ke tempatnya. Sang Chul berkata “Jadi begini kau yang sebenarnya?” kata Sang Chul. Sang Chul mengatakan sebenarnya dia sudah merasakannya sejak tahun lalu namun mengabaikannya. Jung bertanya darimana Sang Chul tahu mengenai dirinya (anak CEO Taerang), Sang Chul mengatakan Dari Baek In Ha.
Jung mengatakan Sang Chul sendiri yang memutuskan untuk datang ke Taerang dan dia sendiri yang mengacaukan wawancaranya jadi dia tidak pantas menyalahkan orang lain. Sang Chul bertanya mengapa Jung melakukannya “Apakah karena buku catatan kecil itu?” Jung terlihat kesal “Buku kecil? Tentu saja hanya milikmu yang berharga. Apa yang dimiliki orang lain jelek kau memang orang seperti itu. Bukankah ini saatnya kau merasakan juga? Bagaimana rasanya kehilangan sebuah pekerjaan kecil” kata Jung sambil melepaskan cengkeramannya dan meninggalkan Sang Chul yang terlihat masih terkejut.
Jung berjalan meninggalkan Sang Chul. Namun saat berbelok dia terkejut melihat Seol tengah berdiri menanti. “Seol..” Jung berdesis dan wajahnya terlihat khawatir.
Seol memeluk Jung dan berkata “Jangan mengatakan satu katapun. Aku sudah tahu apa yang terjadi. Dan aku tahu mengapa kau melakukannya. Bagaimana perasaanmu saat ini aku rasa aku tahu. Jadi jangan khawatir. Aku tidak akan melarikan diri”. Jung kemudian membalas pelukan Seol. Dia memeluk Seol dengan erat.
BERSAMBUNG KE || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 15 Part 1
Komentar
Penutuo episode ini sangat manis. Seol membuktikan ucapannya bahwa dia bisa menerima perbedaan diantara dirinya dan Jung. Jung memang belum berubah sepenuhnya namun apa yang dilakukan Jung sebenarnya merupakan pelajaran yang berharga untuk Sang Chul. Meski terkesan kejam dan tega namun tindakan Jung seolah mengingatkan pada Sang Chul bahwa usaha sedikit apapun tetaplah sebuah usaha. Apa yang dilakukan seseorang dengan usaha yang maksimal akan berharga bagi orang yang melakukannya sendiri. Selama ini sang Chul hanya merebut dari orang yang sudah berusaha maksimal dan tidak menghargai si pemilik barang yang dia rebut. Seperti yang terjadi pada Jae Woo. Karena Jae Woo lemah, Sang Chul selalu merebut apa yang dimiliki Jae Woo seperti paper dan tugas kuliah yang pernah dibuat Jae Woo. Dia bahkan meminjam secara paksa laptop Jae Woo meski membutuhkannya tidak seharusnya Sang Chul bersikap demikian.
Mendengar kisah Sang Chul mengenai kehidupannya dulu memang mengharukan dan mengundang simpati. Tapi apapun alasannya tindakan Sang Chul tidak dapat dibenarkan. Orang tua Sang Chul juga pasti akan sedih jika mengetahui anaknya menjalani kehidupan seperti itu di kampus.
Posting Komentar untuk "SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 14 Part 2"