SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 15 Part 1


Baru Sinopsis, || EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 15 Part 1 Konflik yang baru-baru ini terjadi antara tim produksi dengan creator webtoon Cheese dan aktor utama drama ini memang mengurangi antusiasme penonton. Namun mengingat hanya tertinggal 2 episode lagi, tidak ada salahnya menyelesaikan apa yang sudah dimulai meski tanpa ekspektasi lebih terutama untuk ending drama ini.

“Gigi untuk gigi, mata untuk mata” ungkapan itu diujarkan Baek In Ha pada episode lalu. Dan di episode kali ini, Baek In Ha mendapatkan ‘balasan’ atas perbuatannya. Tidak hanya untuk apa yang dia lakukan pada Jung sehingga identitas Jung sebagai anak CEO Taerang terungkap, namun juga atas ‘dosa’ masa lalunya yang kerap memanfaatkan pria-pria kaya yang mengencaninya untuk mendapatkan barang-barang mewah dan kemudian ‘menendang’ mereka setelah bosan.

Episode kali ini juga memanjakan pendukung pasangan Jung dan Seol. Namun entah mengapa kemesraan ini malah memberikan rasa tidak enak. Dan mengindikasikan adanya perpisahan?

~ Sinopsis Cheese In The Trap Episode 15 Part 1 ~


Seol mengatakan pada Jung bahwa dia sebenarnya tidak suka Sang Chul. Karenanya dia pura-pura tidak tahu mengenai yang terjadi. “Jadi bagaimana mungkin aku mengkritikmu jika aku pun begitu. Kau melakukan ini semua karena aku”. Jung meraih tangan Seol. Seol mengatakan kalau dia berpikir sejauh yang dilakukan Jung demi dirinya maka tidak jadi masalah “Tapi, menyakiti seseorang seperti itu. Kau tahu akan berakhir kembali padamu. Aku berharap kau tidak melakukannya kepada orang lain. Kau benar-benar orang yang baik bagiku. Aku tahu kau bisa begitu terhadap yang lain. Bisa kah?”


Jung tengah duduk sambil membaca di sofa ketika ponselnya berbunyi. In Ha mengirim pesan ‘Pacarmu terlihat shock kemarin. Sekarang kau mengerti kan? Ini yang terjadi kalau aku bicara’ tulis In Ha. Jung terlihat berpikir. Dia berjalan menuju mejanya dan mengambil undangan launching yang diberikan ayahnya beberapa waktu lalu. Dia membaca daftar tamu dan nampak memikirkan sesuatu.



In Ha memegang ponselnya, menunggu Jung membalas pesannya. Dia merasa heran karena Jung tak kunjung membalas pesannya. Dia berpikir seharusnya terjadi masalah karena semua orang di kantor tahu Jung anak CEO. Dan mengingat sifat Seol yang keras pasti Seol dan Jung sudah bertengkar.

In Ha nampak menghubungi seseorang. In Ha berbicara dengan sekretaris Choi. Dia ingin bertemu presdir dan bicara padanya. Namun, In Ha terkejut saat tahu presdir tengah melakukan perjalanan bisnis. In Ha bertanya kapan presdir kembali.



Sang Chul nampak tertidur. Dia terbangun mendengar bunyi telepon. Sang Chul menemui seniornya. Dia minta maaf karena terakhir kali dia tidak bisa datang ke wawancara. Seniornya tidak mempermasalahkannya dan mengatakan bahwa dia sudah mengatakan hal baik tentang Sang Chul. Dia bahkan bertanya kenapa Sang Chul tidak bilang bahwa dia memiliki koneksi dengan Taerang. Sang Chul terbengong-bengong mendengar kata-kata yang diucapkan seniornya. Seniornya mengajak Sang Chul masuk untuk bertemu presiden direktur karena mulai hari itu dia diterima bekerja.



Seol nampak bersiap masuk ke kelas. Dia menarik nafas bersiap menghadapi teman-temannya. Begitu masuk kelas Min Do Hyun langsung menyindir Seol yang beruntung karena pacaran dengan putra pemilik Taerang. Seisi kelas nampak riuh ada yang mengatakan bahwa Seol tidak akan kesulitan mencari kerja begitu lulus nanti. Da Young bertanya apakah Seol sudah tahu dari awal kalau Jung anak pemilik Taerang.


Namun Seol tidak menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu. Bora berbisik menanyakan kebenaran rumor tersebut dan Seol membenarkannya. Bora merasa kesal karena Seol tidak pernah memberitahunya. Dia merasa Seol pasti sangat menderita (karena menyimpan sendiri).

Saat keluar kelas Seol melihat Da Young tengah menggosipkan dirinya. Da Young mengatakan Seol sudah tahu sejak awal “Dia selalu sendirian sepanjang waktu, lalu kenapa tiba-tiba pacaran? Jika aku tahu sejak awal aku pasti sudah berkencan dengan Jung” Seol merasa sedih mendengar teman-temannya bergosip. Min Do Hyun bahkan berkata bahwa Sang Chul ditolak masuk Taerang pasti karena Jung. Semakin lama semakin banyak mahasiswa yang datang dan ikut bergosip.


Bora dan Eun Taek menemani Seol berjalan. Bora mengatakan bahwa dia merasa terganggu dengan gossip yang dihembuskan teman-teman. Bahkan orang yang tidak dikenal oleh Bora bertanya apakah Jung pewaris Taerang. Eun Taek mengatakan mungkin karena itu Jung tidak pernah mengatakan bahwa dia anak pemilik Taerang. “Tanpa itu saja, orang-orang selalu memanggilnya ‘Yoo Jung Yoo Jung’ apalagi kalau dia pewaris” kata Eun Taek. Bora bersyukur karena Jung sedang tidak ke sekolah.

Seol terkejut melihat Bora dan Eun Taek memakai cincin yang sama. “Bukankah ini cincin pasangan?’ kata Seol takjub. Bora tersenyum malu dan memarahi Eun Taek. Eun Taek mengatakan bahwa dia memberi cincin untuk memberitahu pada semua orang bahwa Bora adalah pacarnya dan dengan cincin itu tidak ada pria yang akan berani melirik Bora. Seol mengucapkan selamat dan terlihat sedikit iri.

Di kantor salah satu karyawan wanita mendekati Jung dan memberinya minuman. Karyawan itu juga menawarkan bantuan merapikan pekerjaan yang tengah dikerjakan Jung. Jung menolak. Wanita itu kembali bertanya kali ini mengajak Jung makan siang bersama. Jung merasa jengah.


Saat akan mengambil kopi, salah satu karyawan uang juga tengah mengambil kopi memberikan kopinya pada Jung. Dia bercerita soal keponakannya yang melamar di Taerang dan meminta Jung membantunya meluluskan si keponakan. Jung meletakkan kopinya dan meninggalkan si karyawan. Jung tahu bahwa semua staff bersikap demikian karena dia putra CEO.


Seol tengah berjalan dan melihat In Ho di depannya. Seol merasa In Ho pasti lebih kasihan daripada dirinya. Seol menyapa In Ho dan menanyakan kabarnya.


In Ho merasa Seol sangatlah kuat. In Ho juga berterima kasih karena Seol sudah memukulnya (menyapa).

Seol tiba di kampus. Dia melihat Jung tengah dikerubuti dan ditanya oleh Da Young dan teman-temannya. Melihat Jung yang terlihat lelah menghadapi pertanyaan mereka. Seol berinisiatif menerobos kerumunan dan mengapit lengan Jung. “Senior apa yang kau lakukan disini?” tanya Seol. “Oh aku mau menyerahkan laporan akhir” kata Jung. Seol mengajak Jung pergi menyerahkan laporan dan meninggalkan teman-teman yang terlihat kesal. Seol berbisik “Aku melakukannya dengan baik kan? Kau terlihat lelah” kata Seol.


Tiba-tiba Sang Chul menghadang mereka. “Hey Jung ayo bicara ” kata Sang Chul.


“Senior Jung sangat senang bahwa dia mendapat kontrak dari Taerang. Apakah aku mendapat kerja disana sebagai pertukaran atas (kontrak) itu? Benar kan? Apakah kau akan memperlakukanku sebagai orang bodoh sampai akhir? Aku tahu aku tidak melakukan semua dengan baik, tapi kali ini. aku rasa aku tidak bisa mengatakan ‘terima kasih’ padamu” kata Sang Chul. “Apakah kau sudah selesai?” tanya Jung dia kemudian memutar badan hendak pergi.



“Kau benar-benar membuat hidup begitu sulit untuk dirimu sendiri. Kau pikir orang-orang tidak tahu kan? Kau mungkin berpikir kau menyembunyikannya dengan baik. Bagaimana kau berpikir tentang kami dan memandang kami. Dan bagaimana kau menghakimi kami. Semua orang tahu. Juga fakta kau tidak menunjukkan dirimu yang sebenarnya. Dan tidak mengatakan tentang ini semua. Semua orang tahu" kata sang Chul



" Kau bukan satu-satunya yang mengawasi kami. Kami juga mengawasimu. Jadi jangan memandang rendah orang-orang disekelilingmu. Di luar orang-orang itu. Ada yang benar-benar tulus dan ingin berteman denganmu. Yah, kau dan aku tidak akan bertemu lagi. Untuk semua waktu itu. Aku minta maaf” kata Sang Chul lalu berbalik meninggalkan Jung yang nampak masih terkejut dengan kata-kata Sang Chul.

Jung nampak diam saja saat mengendarai mobil untuk mengantar Seol pulang. Seol melihat Jung yang diam saja. Seol bertanya apa yang dibicarakan Jung dengan Sang Chul, namun Jung hanya menggantung kalimatnya. Seol berkata bahwa Sang Chul diterima di Sunju. “Aku merasa terganggu dengan itu, tapi berhasil kan?” Jung tersenyum mengiyakan. Jung mengajak Seol untuk berlibur setelah ujian akhir. Karena nantinya setelah masuk tahun keempat Seol akan makin sibuk. Seol setuju dan membayangkan bisa ke gunung atau pantai melihat pemandangan. Jung bertanya apakah Seol bisa menginap semalam. Seol terlihat ragu. “Tidak bisa kan?” kata Jung. “Tapi bukankah biasanya orang-orang hanya bohong dan pergi?” kata Seol dengan polos. Jung melirik ke arah Seol terkejut mendengarnya. “Senior, memang begitu. Mana ada orang tua di dunia ini yang mengirim anaknya pergi berlibur dengan pacarnya?” kata Seol.


Jung kembali melirik Seol. Seol jadi kesal “Kalau tidak mau ya sudah” kata Seol merajuk. Jung menahan tawa dan berkata “Kata siapa aku tak mau” Jung tertawa melihat wajah Seol yang masih tidak mengerti mengapa Jung tertawa.


Mereka sampai di depan apartemen Seol. Seol mengucapkan terima kasih demikian pula dengan Jung. Seol melihat ke luar seakan memastikan tak ada orang, Jung juga ikut melihat keluar. Seol meminta Jung memberikan tangannya. Jung mengulurkan tangannya.


Seol memegang tangan kiri Jung dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya dimasukkan ke dalam saku mantelnya, dia hendak mengambil sesuatu. Seol memegang jari Jung untuk memastikan ukuran jarinya. Seol memasukkan sebiah cincin ke jari manis Jung. Jung nampak bertanya-tanya dan tertegun begitu melihat Seol memakaikan cincin ke jarinya. “Pria macam apa kau? Kita sudah berpacaran setengah tahun namun kau bahkan belum membelikanku cincin. Aku tidak bisa menunggu lebih lama jadi aku membelinya. Seol menunjukkan cincin yang sama yang tersemat di jari tangan kirinya.


Jung hanya diam. Seol jadi merasa terganggu. Dia meminta Jung mengatakan sesuatu “Kau tidak suka ya?” “Tidak..tidak” Jung menjawab cepat. “Aku hanya bersyukur. Apa yang harus kulakukan untukmu?” tanya Jung. “Jangan pernah melepaskan cincin itu. Kau juga tidak boleh menghilangkannya” kata Seol sambil tersenyum. Jung menggangguk dan tersenyum.



Seol melihat ke sekeliling seakan memastikan tidak ada orang yang melihat. Jung merasa heran dan juga ikut melihat ke sekeliling. Tiba-tiba Seol maju dengan cepat dan mencium bibir Jung. Dia lantas buru-buru keluar dari mobil dan berpamitan. Dengan malu Seol melambaikan tangannya.


Nampak Jung memandangi tangannya yang mengenakan cincin pemberian Seol. Dia melihat cincin itu dan menyentuhnya. Dia terus memandangi sambil tersenyum. Wajahnya terlihat girang seperti anak kecil yang baru mendapat hadiah.


In Ho merasa heran melihat In Ha berdandan rapih seperti mau pergi untuk interview kerja. In Ha nampak merahasiakan sesuatu. In Ha menghubungi sekretaris Choi dan bersiap menemui komisaris.



In Ho berlatih piano di aula yang dipinjam oleh prof Shin. In Ho memainkan pianonya dengan penuh penghayatan hingga selesai. Tiba-tiba seseorang bertepuk tangan dan berkata bagus. In Ho terkejut dan bertanya “Siapa kau?” “Aku hanya senang melihatmu. Dulu aku pernah melihatmu di tempat prof Noh. Aku juga melihatmu di ruang prof Shin. Sayangnya aku tidak bisa berkata hallo. Kau menjadi idola bagiku sejak aku muda” kata pemuda itu.


“Aku sedang berlatih” kata In Ho. “Ah kau mengikuti concours itu. Sebenarnya aku menjadi juri. Prof Noh memintaku melakukannya. Aku menunggunya” kata pemuda itu dengan ramah. Dia minta maaf karena sudah mengganggu In Ho dan mohon diri.


In Ho menemui dokter. Dokter mengatakan bahwa In Ho mengalami infeksi pada salah satu metal yang dipasang di jari tangannya beberapa tahun yang lalu. Untuk mengatasinya In Ho harus segera melakukan operasi ulang dan membutuhkan waktu 2 bulan untuk sembuh. In Ho meminta dokter untuk tidak mengatakan apapun pada prof Shin.



In Ho kembali ke ruang piano. Dia memandangi tangannya dan merasa dirinya telah bertindak bodoh. In Ho berjalan menyusuri jalan menenangkan diri. Dia melihat gedung perpustakaan.



In Ho melihat Seol yang tengah belajar dari jauh. Dia tersenyum melihat Seol yang mengantuk. Seol yang tadinya tertidur memutuskan membeli kopi. Namun saat kembali dia terkejut melihat ada kopi di atas mejanya.

In Ha menemui ayah Jung. Dia mengatakan bahwa Jung bersikap aneh akhir-akhir ini karena wanita itu (Seol). In Ha bilang kalau Seol mendekati Jung karena tahu Jung putra pewaris Taerang. In Ha bakal memfitnah bahwa karena menuruti permintaan Seol seisi kantor tahu Jung anak CEO.


Saat keluar dari lift, In Ha berpapasan dengan Jung namun dia tidak melihat Jung. Saat pintu lift hampir menutup, Jung melihat dan mengenali sosok In Ha.Dia bertanya-tanya mengapa In Ha ada di kantornya. Saat kembali ke kantor Jung dipanggil manajer yang memberitahu bahwa komisaris mencarinya. Jung segera menuju ke ruangan ayahnya. Saat akan masuk, Jung berpapasan dengan kepala HRD. Jung merasa ada yang tidak beres.


Jung memberi salam pada ayahnya. Ayah Jung mengatakan bahwa dia sudah mendengar yang terjadi selama dia pergi. Dia mendengar dari kepala HRD, direktur Moon bahwa Jung memintanya menerima Kim Sang Chul untuk wawancara tahap pertama. “Kau bersikap seperti kau tidak melakukannya. Namun kau membuka identitasmu ke siapa saja di luar sana. Dan kau menggunakannya untuk memanipulasi orang? Dan ini semua untuk seorang gadis? Aku ingin tahu tentang bagaimana kalian saling bertemu. Aku berpikir gadis itu akan menjadi pengaruh buruk untukmu” kata ayah Jung. “Apa maksudmu?” tanya Jung dengan wajah tegang. “Lihat dirimu sekarang! Aku berpikir itu aneh sejak pertama kau berdiri dihadapanku. Sekarang kau menyebabkan masalah di kantor” ayah memarahi Jung dan menduga Jung meperlakukan In Ha dan In Ho dengan buruk karena Seol. “Dia adalah gadis yang mendekatimu karena latar belakangmu” kata ayah Jung. “Jangan berkata sembarangan” kata Jung. “Itu Baek In Ha kan?”tanya Jung. “Siapa yang hanya peduli pada latar belakang dan berusaha memanipulasi? Aku rasa kau harus memikirkannya sendiri” kata Jung. Jung beranjak dari kursi demikian pula ayah.


“Kau berani melakukannya padaku? Melihat bagaimana kau saat ini aku kira aku tahu siapa yang kupercaya. Aku tidak mau mendengar apapun lagi. Akhiri segalanya dengan gadis itu. Saat kau menjadi karyawan penuh bulan depan. Kau akan dikirim ke kantor perwakilan di Eropa” kata ayah Jung. “Ayah” kata Jung. “Seluruh kantor sudah tahu segalanya. Meminta permintaan dan apapun. Ada rumor dimana-mana. Akan lebih baik jika kau tidak kemana-mana untuk sementara. Hanryu event akan menjadi acara pertama dan terakhirmu. Aku juga meminta In Ha untuk datang jadi tetaplah rendah hati” kata ayah. Jung terlihat kesal namun diam saja.


Ayah memandang Jung yang pergi dan teringat kejadian di masa lalu.



Jung bersama ayah dan ibunya menghadiri sebuah pesta. Terdengar suara gadis kecil menangis. Jung nampak sebal. Ayah bertanya “Mengapa kau melakukannya?”


“Dia terus menggangguku dan merusak mainanku” kata Jung kecil. “Jadi karena itu kau mendorongnya? Mengeluarkan kemarahanmu seperti itu tidak baik” kata ayah. “sayang sudahlah” ibu membela Jung. Ayah menyuruh istrinya diam. Ayah berkata bahwa orang-orang tengah mengawasi jadi apa yang harus Jung lakukan.



Jung melihat Yoo Jung menuangkan anggur ke dalam gelas kertas. Jung tersenyum. Ayah senang melihatnya dan menyuruh Jung menghampiri anak itu.


Jung mendatangi si anak gadis. Jung meminta maaf sambil tersenyum manis. Gadis itu bersedia memaafkan asalkan Jung menemaninya bermain dan menggandeng tangannya. Jung mengajak si gadis kecil ke bermain ke luar ruangan.


Mereka duduk di atas rumput. Joo Young datang menyapa. Jung mengambil gelas minuman yang ada di tangan Joo Youn dan menyuruh gadis itu untuk meminumnya.



Tak berapa lama si gadis mabuk dan menarik tangan bonekanya hingga robek dan memberikannya pada Jung. “Setelah kupikir-pikir. Aku tidak begitu menginginkannya” kata Jung seraya melempar tangan boneka itu ke pangkuan gadis kecil itu kemudian dia berlalu meninggalkan si gadis yang mabuk.

“Melihat tindakan putramu. Dia benar-benar mirip kau ketika muda dulu” kata prof Baek. “Bukankah dia hanya bermain seperti anak kecil lainnya?” tanya ayah Jung. “Sebelum aku bertemu kau professor. Aku tidak bisa mengontrol diriku saat marah. Tetapi Jung-ku tidak terlihat marah” lanjutnya. “Itu bisa lebih menakutkan” kata prof Baek. “Apa?” ayah Jung tak mengerti. “Aku bisa melihat dia marah dengan caranya diam. Jika itu berlanjut. Akan menjadi sulit bagi orang-orang menjalin hubungan yang tulus dengannya” kata prof Baek. “Kemudian apa yang harus kulakukan?” tanya ayah Jung. “Akan lebih baik jika dia memiliki saudara dekat yang bisa membuatnya mengungkapkan isi hatinya” kata prof Baek.

Kembali ke masa kini. Ayah Jung nampak masih berdiri menahan kesal. Dia teringat apa yang pernah dikatakan prof Baek.


Jung menghubungi In Ha dan menanyakan apa yang sudah dia lakukan. Jung mengatakan bahwa dia sudah melepaskan In Ha sekali (soal In Ha memberitahu Sang Chul mengenai identitasnya). In Ha berkata dengan sombong bahwa dia hanya melanjutkan apa yang sudah dia lakukan. “Kau sudah melewati batas. Kau sudah menuju titik dimana aku tidak dapat menahannya lagi” kata Jung. “Jung ada sesuatu yang kau tidak tahu. Aku mendapatkan titik itu dulu sekali. Aku hanya ingin bilang kita hanya harus menjaganya dengan baik” kata In Ha kemudian menutup telepon.




Malamnya, Jung menghubungi sekretaris Choi. Dia ingin menambahkan beberapa nama ke dalam daftar tamu untuk Hanryu event. Jung menyentuh cincin dari Seol yang melingkar di jarinya. Nampaknya Jung teringat bahwa dia telah melanggar janjinya pada Seol (untuk tidak menyakiti orang laln).

BERSAMBUNG KE || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 15 Part 2

Posting Komentar untuk "SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 15 Part 1"