SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 8 Part 1
Baru Sinopsis, || EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 8 Part 1
Apa yang akan kalian lakukan jika memiliki teman atau mengenal seseorang yang meniru gaya kita dari ujung kaki hingga ujung rambut namun saat kita menegurnya dia sedikitpun tidak mengakui dan malah mengklaim kitalah yang meniru gayanya. Marah, kesal bahkan kalau bisa ingin memukulnya mungkin itulah yang kita rasakan. Pada episode ke 8 ini tingkah Min Soo sunggu membuat geram. Terlebih hal itu diperparah dengan hasutan dari Oh Young Gun. Bisa dibilang di episode ini emosi penonton dipermainkan.
Namun, tidak semua kekesalan dirasakan di episode ini. Masih ada beberapa scene yang mengundang tawa dan membuat penonton ikut berdebar-debar melihat kemajuan hubungan Jung dan Seol.
In Ho mendominasi pada episode ini. Di awal, pertengahan dan ending In Ho memiliki cerita sendiri. Bisa dimaklumi mengingat karakter In Ho yang likeable belum terlalu banyak diungkap masa lalunya. Mungkin sekarang saatnya In Ho untuk bangkit dan membenahi hidupnya dengan kembali bermain piano. Satu rahasia besar mengenai pemicu Young Gun menguntit Seol terungkap. Dan cukup mengejutkan karena sedikit banyak itu memang disebabkan Jung.
In Ho melamun sambil memainkan tuts piano. Bertanya pada dirinya sendiri apa yang harus dia lakukan. “Kau mau bermain piano?” tanya Jung, mengagetkan In Ho. “Aku bertanya padamu apa kau ingin bermain piano?” tanya Jung. “Senior kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?” tanya Seol dengan khawatir. Seol tidak ingin pertanyaan Jung memicu emosi In Ho. In Ho bertanya mengapa Jung dan Seol datang. Jung menunjukkan sebuah kartu nama. Jung mengatakan bahwa professor Shin Myun Seob memintanya menyerahkan kartu nama itu pada In Ho. Jung menyindir In Ho yang berkeliling (datang ke kampus) karena masih menyimpan penyesalan (tidak melanjutkan belajar piano). In Ho menyuruh Jung diam karena hal itu bukan urusan Jung. Jung menyuruh In Ho belajar ke luar negri biayanya dibayar oleh Jung. Seol dan In Ho terkejut, In Ho tertawa pahit.
Jung berkata “Aku mengatakannya karena sepertinya kau berubah pikiran. Jika harga dirimu yang menahanmu pergi. kau tidak harus seperti itu” “Senior mengapa kau berkata demikian?” tanya Seol.
Jung menoleh ke arah Seol “Apa maksudmu?” “Ini seperti kau tengah sengaja memicu perkelahian. Kau hanya perlu memberikan kartu dan mengatakan padanya ‘pergi dan temui dia’ hanya itu yang harus kau katakan. Mengapa kau menyebut soal pergi ke belajar luar negri?” kata Seol. “Dia bermain cukup bagus untuk belajar ke luar negri dan aku merasa tidak enak dia melakukan ini” kata Jung beralasan. “Kau merasa tak enak?” kata In Ho “Dari kacamataku aku merasa tak enak melihat hidupmu” kata In Ho. Seol menengahi menyuruh In Ho berhenti. Seol mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak boleh ikut campur, namun dia merasa In Ho dan Jung harus berhenti berkelahi. Jung mengatakan bahwa dia tidak akan lagi melakukan apapun. “ Apakah kau mau atau tidak bermain piano itu merupakan urusanmu. Tetapi jangan diam tak memutuskan apapun dan mendorong Seol kedalamnya” kata Jung. “Apakah semua hal di dunia sangat mudah bagimu? Kenapa kau tidak menjalani hidup dengan baik? Pergilah” kata In Ho. Jung tersenyum sinis , kemudian dia mengajak Seol meninggalkan In Ho.
Saat berjalan pulang Seol mengeluhkan Jung dan In Ho yang selalu bertengkar dan terlihat saling membenci. Seol berharap Jung menyelesaikan masalahnya dengan In Ho. Jung menghentikan langkahnya dan Seol berbalik, mereka saling berhadapan. “Aku tidak suka kau akrab dengan In Ho. Aku juga tidak suka kau memihak dan mengkhawatirkannya juga” kata Jung. Seol terdiam, dia tahu bahwa Jung tengah cemburu pada In Ho.
Jung memeluk Seol. “Ayo jangan bicarakan tentang ini lagi. Besok adalah hari terakhirku sekolah” kata Jung. Seol terkejut. “Itu tidak bisa. Tetapi siapa bilang aku hanya bisa bertemu denganmu di sekolah? Kita bisa berkencan di luar sekolah” kata Seol. Jung tersenyum senang “Jadi apakah kita harus makan malam bersama besok?” tanya Jung. Seol setuju.
Mereka berpisah namun sempat berdebat mengenai siapa yang pergi lebih dulu. Akhirnya mereka memutuskan untuk berbalik bersamaan.
Di rumahnya, In Ho nampak memandangi buku piano pemberian Seol. Dia berpikir bagaimana dia bisa bermain piano lagi?
Jung tengah berdiri sendirian membelakangi bangku taman, saat dia mendapat pesan singkat yang memberitahukan untuk datang ke ruang 401 menemui prof Hwang dan membicarakan masalah magang. Jung segera mengambil jas-nya dan beranjak pergi.
Oh Young Gun nampak tersenyum senang sambil memegang ponsel. Young Gun mengembalikan ponsel tersebut pada Min Soo. Min Soo bertanya mengapa Young Gun harus meminjam ponselnya? Young Gun beralasan kalau ponselnya tertinggal di rumah. Young Gun memuji penampilan baru Min Soo. Min Soo terlihat senang. Namun saat mereka berpisah Young Gun bergumam mengatakan bahwa Min Soo aneh karena menjiplak Seol.
Jung masuk ke ruang 401 namun dia tidak menemukan prof Hwang disana. Tiba-tiba Young Gun masuk dan menyapanya. Jung bertanya apakah Young Gun yang menghubunginya. Namun Young Gun mengelak. Dia mengatakan bahwa dia melihat Jung masuk ruangan jadi dia mengikuti Jung. Young Gun mengatakan bahwa dia ingin menanyakan sesuatu pada Jung. Young Gun bertanya mengenai hubungan Jung dengan Seol. Mengapa Jung mengirimnya ke Seol dan Jung terlihat tidak menyesal. Young Gun mengejek orang-orang yang ditipu oleh Jung. Jung menunjukkan ponselnya yang berisi pesan yang mengatasnamakan prof Hwang. “Kau yang mengirimkannya?” tanya Jung. Young Gun tetap tidak mengaku. Jung tersenyum sinis. Jung beranjak pergi. Namun ucapan Young Gun menghentikan langkanhnya.
“Berhentilah! Bukankah kau terlalu lama mempermainkan Seol? Senior kau bahkan tidak menyukai Seol” kata Young Gun seraya menyelipkan sebuah pulpen ke saku jaketnya. “Apa kau mau pura-pura mengencaninya kemudian mengkhianatinya seperti yang kau lakukan padaku? Dan kemudian membuatnya meniggalkan sekolah?” tanya Young Gun.
Jung berbalik dan mengatakan “Omong kosong macam apa yang kau katakan sejak tadi?” tanya Jung. “Yang benar saja” kata Young Gun. Dia mengambil ponsel dari saku celananya. Young Gun menunjukkan sms yang dikirim Jung tahun lalu. Dia mulai membacakan isi smsnya ‘Seol pasti menyukaimu’ ‘Katakan padanya kau menyukainya’ ‘Dia suka hadiah, habiskan banyak uang’ ‘Ini liburan kan? Pergilah ke tempat les’ Young Gun mengayunkan ponselnya “Ini semua kusimpan. Bagaimana perasaan Seol jika dia melihat sms ini? akankah dia tetap bersamamu saat mengetahui kau menempatkan seorang pria untuk menguntitnya” kata Young Gun. Jung terdiam memandang Young Gu. Young Gun mengira Jung takut dengan kata-katanya, dia tertawa. Jung mengatakan bahwa Young Gun telah salah. Jung tidak mengaku tidak pernah mengirim pesan itu. Young Gun berusaha membuktikan dengan menghubungi nomor yang tertera di pesan. Namun alangkah terkejutnya dia saat mendengar suara si penerima telepon ternyata seorang wanita. Iya, itu adalah suara In Ha. “Jadi, apa yang kau lakukan?” tanya Jung dengan senyum mengejek. Young Gun naik darah, dia mencengkram kerah baju Jung “Berapa lama kau berakting palsu?” tanya Young Gun. Tiba-tiba Sang Chul, Kyung Hwan dan Da Young masuk ke dalam ruangan.
“Hey apa yang kaulakukan? Kau bilang akan mentraktir kami daging jika kami datang ke sini?” tanya Sang Chul. Sang Chul memarahi Young Gun namun Jung menengahi. Kwang Hyun bertanya apa yang terjadi “Kau tahu, Young Gun pernah menyukai Seol sebelumnya….” Jung sengaja menggantung kalimatnya. Sang Chul memarahi Young Gun karena masih memikirkan Seol padahal dia sedang pacaran dengan Da Young. Young Gun mencoba mengelak dengan menunjukkan sms yang dia percaya dikirim oleh Jung. Namun, Sang Chul mengatakan bukan Jung yang mengirimnya. Kwang Hyun juga mengkonfirmasi kalau nomor yang tertera di pesan bukanlah nomor Jung. Da Young marah dan keluar dari kelas diikuti Kwang Hyun yang mengejarnya. Sang Chul juga menyusul.
“Bukankah pulpen perekam itu menyedihkan?” tanya Jung. Jung menyindir Young Gun yang ceroboh dan terlalu sederhana dalam berpikir. Young Gun memandang dengan kesal. Jung meninggalkan Young Gun sendirian. Jung berjalan keluar.
Setahun yang lalu. Jung tengah makan bersama In Ha. Dia membaca sms dari Young Gun, ‘Senior ini aku Young Gun. Semua orang di sekolah akhir-akhir ini mengabaikanku. Terima kasih telah memberiku nomormu dan memaafkanku’ tulis Young Gun. Jung membalas sms Young Gun ‘Apakah segalanya terasa buruk dengan teman-teman sekolah? Sepertinya Seol sangat memperhatikanmu’ tulis Jung. ‘Oh kau melihatnya? Perasaanku menjadi lebih saat Seol memperhatikanku seperti itu. Bagaimana menurutmu senior? ’ Young Gun membalas. ‘Aku kira Seol menyukaimu’ tulis Jung. In Ha mengeluh karena Jung sibuk sms padahal tengah duduk bersamanya. In Ha menebak yang tengah bicara dengan Jung adalah gadis. “Hanya seorang pria yang mengganggu” kata Jung sambil tetap mengetik teks. In Ha senang saat tahu itu seorang pria. Dia merebut ponsel Jung dan membaca pengirim pesan adalah Oh Young Gun. “Siapa Seol? Apakah dia pecundang? Jadi yang mana diantara mereka yang mengganggumu?” tanya In Ha. “Keduanya” kata Jung enteng. “Keduanya? Kemudian aku tinggal menempelkan si pecundang ini pada Seol. Haruskah aku membantumu mengurus mereka? Kau tahu aku bagus untuk hal seperti ini. Ini keahlianku? Biar kulihat” kata In Ha.
Jung memandang sekilas dan kembali sibuk. ‘Jujurlah dan nyatakan perasaanmu’ tulis In Ha. “Kedengarannya bagus, ini terlihat seperti kau” kata In Ha. Jung memandang ke arah In Ha. In Ha meminta ijin Jung untuk menyimpan telepon Jung dan Jung menyetujuinya.
Kembali ke masa kini, Jung melangkah menyusuri lorong dan senyum penuh kemenangan tersungging di bibirnya.
Young Gun tidak habis pikir, bagaimana bisa penerima telepon adalah wanita padahal dia yakin mengirim pesan pada Jung. Young Gun sadar, Jung pasti sengaja memberi nomor lain untuk membodohinya. Young Gun tiba-tiba berpikir mengenai wanita pemilik telepon. Young Gun mengira Jung berselingkuh.
Seol berlari menghampiri Jung. Wajahnya terlihat cerah. Mereka menikmati makanan dan minum di sebuah pub. Jung merasa senang dengan tempat mereka makan karena bagus dan tidak ada orang. Seol bertanya soal Oh Young Gun yang bertindak aneh dan semua orang membicarakannya.
Jung meminta Seol untuk lebih waspada saat Jung mulai magang. Jung juga meminta Seol segera menghubunginya jika terjadi sesuatu. Seol tersenyum, sehingga Jung bertanya kenapa Seol malah tersenyum. Seol mengatakan bahwa dia senang karena ada yang mengkhawatirkannya. Seol meminta Jung untuk tidak khawatir karena dia akan mengatasinya.
Tiba-tiba Sang Chul, Kyung Hwan dan Min Do Hyun datang. Mereka duduk bergabung dengan Jung dan Seol. Mereka menuangkan bir untuk Seol namun Jung mewakili Seol meminumnya. Mereka menggoda Jung yang meminum bir untuk menggantikan Seol. Sang Chul tiba-tiba memiliki ide menyuruh Jung dan Seol berciuman. Seol nampak salah tingkah. Jung setuju asalkan Sang Chul dan Kyung Hwan yang lebih dulu berciuman.
Beberapa waktu kemudian, Jung nampak mulai mabuk. Dia menyenderkan kepalanya ke pundak Seol dan mengatakan bahwa kepalanya sakit. Seol menebak kalau Jung pasti sedang mabuk. Jung juga berbisik bahwa tempat itu sangat berisik. Seol berinisiatif membawa Jung keluar. Dia beralasan mereka ingin menghirup udara segar.
Seol membawa Jung keluar. Seol kesulitan membawa Jung yang mabuk, dia memutuskan untuk duduk beristirahat di bangku taman. Seol menanyakan keadaan Jung. Seol tersenyum melihat Jung yang mabuk. Dia bertanya apakah sebaiknya mereka melarikan diri saja, karena Seol tidak mau kembali masuk dan minum bersama para senior. “Mereka menganggap kita mudah dibujuk” kata Seol. “Mudah dibujuk? Banyak orang menyebutku demikian di sekolah menengah” kata Jung. “benarkah?” tanya Seol. “Ya. Orang-orang disekelilingku hanya menyapaku karena mereka menginginkan sesuatu. Aku dapat melihatnya dengan jelas. Tapi apa yang bisa kulakukan? aku hanya bisa menjalaninya. Lebih mudah seperti itu” kata Jung. Jung menyentuh perlahan rambut Seol, kemudian dia mengelus rambut Seol dengan penuh sayang. “Seol, kau sungguh menyukaiku kan? Perasaanmu tulus kan?” tanya Jung.
“Awalnya aku kira kau sama seperti yang lain. Kau benar-benar tidak menyukaiku” kata Jung. Seol memandang Jung.
Jung menggeser posisi duduknya menghadap ke Seol. “Jangan berpikir aku orang yang jahat” kata Jung kepada Seol. Jung mendekat kemudian mengecup bibir Seol. Seol terkejut dan menutup mulutnya. “Kenapa? Tidak ada yang melihat” kata Jung.
Jung kembali mencium bibir Seol. Kali ini lebih dalam dan lama. Seol tidak menolak dan mnutup matanya.
In Ho mengeluarkan kartu nama prof Shin. Dia nampak ragu. “Bagaimana aku bisa bermain piano sekarang?” tanya In Ho pada dirinya sendiri.
Seol datang dan melewati In Ho. In Ho memanggilnya, namun Seol yang terlihat tengah melamun hanya menyapanya lalu pergi. In Ho memanggilnya kembali dan bertanya mengapa Seol tidak mampir ke toko. “Ini sudah larut” kata Seol. Seol terlihat seperti orang linglung. In Ho menanyakan soal prof yang memberinya kartu nama. Seol yang tengah ‘melayang’ menjawab ‘ya’ sehingga In Ho bingung. “Kau terlihat tidak focus. Kenapa kau sendirian? Mana Yoo Jung?” tanya In Ho.
Seol terkejut mendengar nama Jung di sebut. “Apa kau habis minum?” tanya In Ho. Seol merasa ‘tertangkap basah’ dan malah menutup mulutnya (Seol berpikir In Ho akan tahu dia habis berciuman) Seol berlari ke arah toko. “Apa yang kau lakukan? Kau bilang tidak akan ke toko?” teriak In Ho. Seakan tersadar Seol menutup kembali pintu dan berlari pulang. In Ho benar-benar bingung melihat Seol yang linglung.
Di kamar, Seol yang tengah berbaring mengkhawatirkan Jung. Dia mengirim pesan menanyakan kabar Jung. Seol teringat kembali ciumannya dengan Jung di taman. Dia merasa senang sekaligus melayang. Tak lama ponselnya berbunyi. Seol dengan antusias melihat pesan yang dia terima. Seol tertawa dan menduga bahwa Jung pasti sangat mabuk.
Namun senyum menghilang dari bibir Seol saat membaca pesan dari Jung ‘Ya Seol, Selamat Tidur’ Seol kecewa karena Jung tidur. Padahal Seol tidak bisa tidur karena ciuman mereka.
“Baiklah, kau berpengalaman jadi kau bisa tidur. Aku tidak punya pengalaman jadi aku tidak bisa tidur” kata Seol bersungut. Kau pasti senang punya pengalaman” kata Seol mendengus kesal.
Di kampus, Young Gun berusaha meminta maaf pada Da Young mengenai kejadian lalu. Namun sepeertinya Da Young masih kesal. Sang Chul, Kwang Hyun dan Min Do Hyun yang melihat kejadian itu menertawainya. Sang Chul bertanya pada Young Gun apakah dia sudah minta maaf pada Jung. Namun Young Gun tidak berkata apa-apa dan pergi.
Di luar Young Gun bersungut karena kesal. Dia kesal karena tidak ada yang mau mendengar ceritanya dan memilih percaya pada Jung. Young Gun melihat Eun Taek yang sedang makan snack. Dia berpikir untuk membalas Eun Taek terlebih dahulu.
Di kelas, Young Gun sengaja duduk di sebelah Eun Taek saat pelajaran berlangsung. Young Gun bertanya apakah Eun Taek masih marah? dia minta maaf. Eun Taek malas melayani. Young Gun mulai memancing Eun Taek, dia menyebut Bora. Dia mengatakan Bora cantik dan sexy. Young Gun mengeluarkan ponselnya ingin menunjukkan foto Bora yang pernah dia ambil secara sembunyi-sembunyi.
Eun Taek terpancing dan menghajar Young Gun. Young Gun tersenyum senang karena rencananya membuat Eun Taek marah berhasil.
Apa yang akan kalian lakukan jika memiliki teman atau mengenal seseorang yang meniru gaya kita dari ujung kaki hingga ujung rambut namun saat kita menegurnya dia sedikitpun tidak mengakui dan malah mengklaim kitalah yang meniru gayanya. Marah, kesal bahkan kalau bisa ingin memukulnya mungkin itulah yang kita rasakan. Pada episode ke 8 ini tingkah Min Soo sunggu membuat geram. Terlebih hal itu diperparah dengan hasutan dari Oh Young Gun. Bisa dibilang di episode ini emosi penonton dipermainkan.
Namun, tidak semua kekesalan dirasakan di episode ini. Masih ada beberapa scene yang mengundang tawa dan membuat penonton ikut berdebar-debar melihat kemajuan hubungan Jung dan Seol.
In Ho mendominasi pada episode ini. Di awal, pertengahan dan ending In Ho memiliki cerita sendiri. Bisa dimaklumi mengingat karakter In Ho yang likeable belum terlalu banyak diungkap masa lalunya. Mungkin sekarang saatnya In Ho untuk bangkit dan membenahi hidupnya dengan kembali bermain piano. Satu rahasia besar mengenai pemicu Young Gun menguntit Seol terungkap. Dan cukup mengejutkan karena sedikit banyak itu memang disebabkan Jung.
Sinopsis Cheese In The Trap Episode 8 Part 1
In Ho melamun sambil memainkan tuts piano. Bertanya pada dirinya sendiri apa yang harus dia lakukan. “Kau mau bermain piano?” tanya Jung, mengagetkan In Ho. “Aku bertanya padamu apa kau ingin bermain piano?” tanya Jung. “Senior kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?” tanya Seol dengan khawatir. Seol tidak ingin pertanyaan Jung memicu emosi In Ho. In Ho bertanya mengapa Jung dan Seol datang. Jung menunjukkan sebuah kartu nama. Jung mengatakan bahwa professor Shin Myun Seob memintanya menyerahkan kartu nama itu pada In Ho. Jung menyindir In Ho yang berkeliling (datang ke kampus) karena masih menyimpan penyesalan (tidak melanjutkan belajar piano). In Ho menyuruh Jung diam karena hal itu bukan urusan Jung. Jung menyuruh In Ho belajar ke luar negri biayanya dibayar oleh Jung. Seol dan In Ho terkejut, In Ho tertawa pahit.
Jung berkata “Aku mengatakannya karena sepertinya kau berubah pikiran. Jika harga dirimu yang menahanmu pergi. kau tidak harus seperti itu” “Senior mengapa kau berkata demikian?” tanya Seol.
Jung menoleh ke arah Seol “Apa maksudmu?” “Ini seperti kau tengah sengaja memicu perkelahian. Kau hanya perlu memberikan kartu dan mengatakan padanya ‘pergi dan temui dia’ hanya itu yang harus kau katakan. Mengapa kau menyebut soal pergi ke belajar luar negri?” kata Seol. “Dia bermain cukup bagus untuk belajar ke luar negri dan aku merasa tidak enak dia melakukan ini” kata Jung beralasan. “Kau merasa tak enak?” kata In Ho “Dari kacamataku aku merasa tak enak melihat hidupmu” kata In Ho. Seol menengahi menyuruh In Ho berhenti. Seol mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak boleh ikut campur, namun dia merasa In Ho dan Jung harus berhenti berkelahi. Jung mengatakan bahwa dia tidak akan lagi melakukan apapun. “ Apakah kau mau atau tidak bermain piano itu merupakan urusanmu. Tetapi jangan diam tak memutuskan apapun dan mendorong Seol kedalamnya” kata Jung. “Apakah semua hal di dunia sangat mudah bagimu? Kenapa kau tidak menjalani hidup dengan baik? Pergilah” kata In Ho. Jung tersenyum sinis , kemudian dia mengajak Seol meninggalkan In Ho.
Saat berjalan pulang Seol mengeluhkan Jung dan In Ho yang selalu bertengkar dan terlihat saling membenci. Seol berharap Jung menyelesaikan masalahnya dengan In Ho. Jung menghentikan langkahnya dan Seol berbalik, mereka saling berhadapan. “Aku tidak suka kau akrab dengan In Ho. Aku juga tidak suka kau memihak dan mengkhawatirkannya juga” kata Jung. Seol terdiam, dia tahu bahwa Jung tengah cemburu pada In Ho.
Jung memeluk Seol. “Ayo jangan bicarakan tentang ini lagi. Besok adalah hari terakhirku sekolah” kata Jung. Seol terkejut. “Itu tidak bisa. Tetapi siapa bilang aku hanya bisa bertemu denganmu di sekolah? Kita bisa berkencan di luar sekolah” kata Seol. Jung tersenyum senang “Jadi apakah kita harus makan malam bersama besok?” tanya Jung. Seol setuju.
Mereka berpisah namun sempat berdebat mengenai siapa yang pergi lebih dulu. Akhirnya mereka memutuskan untuk berbalik bersamaan.
Di rumahnya, In Ho nampak memandangi buku piano pemberian Seol. Dia berpikir bagaimana dia bisa bermain piano lagi?
Jung tengah berdiri sendirian membelakangi bangku taman, saat dia mendapat pesan singkat yang memberitahukan untuk datang ke ruang 401 menemui prof Hwang dan membicarakan masalah magang. Jung segera mengambil jas-nya dan beranjak pergi.
Jung masuk ke ruang 401 namun dia tidak menemukan prof Hwang disana. Tiba-tiba Young Gun masuk dan menyapanya. Jung bertanya apakah Young Gun yang menghubunginya. Namun Young Gun mengelak. Dia mengatakan bahwa dia melihat Jung masuk ruangan jadi dia mengikuti Jung. Young Gun mengatakan bahwa dia ingin menanyakan sesuatu pada Jung. Young Gun bertanya mengenai hubungan Jung dengan Seol. Mengapa Jung mengirimnya ke Seol dan Jung terlihat tidak menyesal. Young Gun mengejek orang-orang yang ditipu oleh Jung. Jung menunjukkan ponselnya yang berisi pesan yang mengatasnamakan prof Hwang. “Kau yang mengirimkannya?” tanya Jung. Young Gun tetap tidak mengaku. Jung tersenyum sinis. Jung beranjak pergi. Namun ucapan Young Gun menghentikan langkanhnya.
“Berhentilah! Bukankah kau terlalu lama mempermainkan Seol? Senior kau bahkan tidak menyukai Seol” kata Young Gun seraya menyelipkan sebuah pulpen ke saku jaketnya. “Apa kau mau pura-pura mengencaninya kemudian mengkhianatinya seperti yang kau lakukan padaku? Dan kemudian membuatnya meniggalkan sekolah?” tanya Young Gun.
Jung berbalik dan mengatakan “Omong kosong macam apa yang kau katakan sejak tadi?” tanya Jung. “Yang benar saja” kata Young Gun. Dia mengambil ponsel dari saku celananya. Young Gun menunjukkan sms yang dikirim Jung tahun lalu. Dia mulai membacakan isi smsnya ‘Seol pasti menyukaimu’ ‘Katakan padanya kau menyukainya’ ‘Dia suka hadiah, habiskan banyak uang’ ‘Ini liburan kan? Pergilah ke tempat les’ Young Gun mengayunkan ponselnya “Ini semua kusimpan. Bagaimana perasaan Seol jika dia melihat sms ini? akankah dia tetap bersamamu saat mengetahui kau menempatkan seorang pria untuk menguntitnya” kata Young Gun. Jung terdiam memandang Young Gu. Young Gun mengira Jung takut dengan kata-katanya, dia tertawa. Jung mengatakan bahwa Young Gun telah salah. Jung tidak mengaku tidak pernah mengirim pesan itu. Young Gun berusaha membuktikan dengan menghubungi nomor yang tertera di pesan. Namun alangkah terkejutnya dia saat mendengar suara si penerima telepon ternyata seorang wanita. Iya, itu adalah suara In Ha. “Jadi, apa yang kau lakukan?” tanya Jung dengan senyum mengejek. Young Gun naik darah, dia mencengkram kerah baju Jung “Berapa lama kau berakting palsu?” tanya Young Gun. Tiba-tiba Sang Chul, Kyung Hwan dan Da Young masuk ke dalam ruangan.
“Hey apa yang kaulakukan? Kau bilang akan mentraktir kami daging jika kami datang ke sini?” tanya Sang Chul. Sang Chul memarahi Young Gun namun Jung menengahi. Kwang Hyun bertanya apa yang terjadi “Kau tahu, Young Gun pernah menyukai Seol sebelumnya….” Jung sengaja menggantung kalimatnya. Sang Chul memarahi Young Gun karena masih memikirkan Seol padahal dia sedang pacaran dengan Da Young. Young Gun mencoba mengelak dengan menunjukkan sms yang dia percaya dikirim oleh Jung. Namun, Sang Chul mengatakan bukan Jung yang mengirimnya. Kwang Hyun juga mengkonfirmasi kalau nomor yang tertera di pesan bukanlah nomor Jung. Da Young marah dan keluar dari kelas diikuti Kwang Hyun yang mengejarnya. Sang Chul juga menyusul.
“Bukankah pulpen perekam itu menyedihkan?” tanya Jung. Jung menyindir Young Gun yang ceroboh dan terlalu sederhana dalam berpikir. Young Gun memandang dengan kesal. Jung meninggalkan Young Gun sendirian. Jung berjalan keluar.
Setahun yang lalu. Jung tengah makan bersama In Ha. Dia membaca sms dari Young Gun, ‘Senior ini aku Young Gun. Semua orang di sekolah akhir-akhir ini mengabaikanku. Terima kasih telah memberiku nomormu dan memaafkanku’ tulis Young Gun. Jung membalas sms Young Gun ‘Apakah segalanya terasa buruk dengan teman-teman sekolah? Sepertinya Seol sangat memperhatikanmu’ tulis Jung. ‘Oh kau melihatnya? Perasaanku menjadi lebih saat Seol memperhatikanku seperti itu. Bagaimana menurutmu senior? ’ Young Gun membalas. ‘Aku kira Seol menyukaimu’ tulis Jung. In Ha mengeluh karena Jung sibuk sms padahal tengah duduk bersamanya. In Ha menebak yang tengah bicara dengan Jung adalah gadis. “Hanya seorang pria yang mengganggu” kata Jung sambil tetap mengetik teks. In Ha senang saat tahu itu seorang pria. Dia merebut ponsel Jung dan membaca pengirim pesan adalah Oh Young Gun. “Siapa Seol? Apakah dia pecundang? Jadi yang mana diantara mereka yang mengganggumu?” tanya In Ha. “Keduanya” kata Jung enteng. “Keduanya? Kemudian aku tinggal menempelkan si pecundang ini pada Seol. Haruskah aku membantumu mengurus mereka? Kau tahu aku bagus untuk hal seperti ini. Ini keahlianku? Biar kulihat” kata In Ha.
Jung memandang sekilas dan kembali sibuk. ‘Jujurlah dan nyatakan perasaanmu’ tulis In Ha. “Kedengarannya bagus, ini terlihat seperti kau” kata In Ha. Jung memandang ke arah In Ha. In Ha meminta ijin Jung untuk menyimpan telepon Jung dan Jung menyetujuinya.
Kembali ke masa kini, Jung melangkah menyusuri lorong dan senyum penuh kemenangan tersungging di bibirnya.
Young Gun tidak habis pikir, bagaimana bisa penerima telepon adalah wanita padahal dia yakin mengirim pesan pada Jung. Young Gun sadar, Jung pasti sengaja memberi nomor lain untuk membodohinya. Young Gun tiba-tiba berpikir mengenai wanita pemilik telepon. Young Gun mengira Jung berselingkuh.
Seol berlari menghampiri Jung. Wajahnya terlihat cerah. Mereka menikmati makanan dan minum di sebuah pub. Jung merasa senang dengan tempat mereka makan karena bagus dan tidak ada orang. Seol bertanya soal Oh Young Gun yang bertindak aneh dan semua orang membicarakannya.
Jung meminta Seol untuk lebih waspada saat Jung mulai magang. Jung juga meminta Seol segera menghubunginya jika terjadi sesuatu. Seol tersenyum, sehingga Jung bertanya kenapa Seol malah tersenyum. Seol mengatakan bahwa dia senang karena ada yang mengkhawatirkannya. Seol meminta Jung untuk tidak khawatir karena dia akan mengatasinya.
Tiba-tiba Sang Chul, Kyung Hwan dan Min Do Hyun datang. Mereka duduk bergabung dengan Jung dan Seol. Mereka menuangkan bir untuk Seol namun Jung mewakili Seol meminumnya. Mereka menggoda Jung yang meminum bir untuk menggantikan Seol. Sang Chul tiba-tiba memiliki ide menyuruh Jung dan Seol berciuman. Seol nampak salah tingkah. Jung setuju asalkan Sang Chul dan Kyung Hwan yang lebih dulu berciuman.
Beberapa waktu kemudian, Jung nampak mulai mabuk. Dia menyenderkan kepalanya ke pundak Seol dan mengatakan bahwa kepalanya sakit. Seol menebak kalau Jung pasti sedang mabuk. Jung juga berbisik bahwa tempat itu sangat berisik. Seol berinisiatif membawa Jung keluar. Dia beralasan mereka ingin menghirup udara segar.
Seol membawa Jung keluar. Seol kesulitan membawa Jung yang mabuk, dia memutuskan untuk duduk beristirahat di bangku taman. Seol menanyakan keadaan Jung. Seol tersenyum melihat Jung yang mabuk. Dia bertanya apakah sebaiknya mereka melarikan diri saja, karena Seol tidak mau kembali masuk dan minum bersama para senior. “Mereka menganggap kita mudah dibujuk” kata Seol. “Mudah dibujuk? Banyak orang menyebutku demikian di sekolah menengah” kata Jung. “benarkah?” tanya Seol. “Ya. Orang-orang disekelilingku hanya menyapaku karena mereka menginginkan sesuatu. Aku dapat melihatnya dengan jelas. Tapi apa yang bisa kulakukan? aku hanya bisa menjalaninya. Lebih mudah seperti itu” kata Jung. Jung menyentuh perlahan rambut Seol, kemudian dia mengelus rambut Seol dengan penuh sayang. “Seol, kau sungguh menyukaiku kan? Perasaanmu tulus kan?” tanya Jung.
“Awalnya aku kira kau sama seperti yang lain. Kau benar-benar tidak menyukaiku” kata Jung. Seol memandang Jung.
Jung menggeser posisi duduknya menghadap ke Seol. “Jangan berpikir aku orang yang jahat” kata Jung kepada Seol. Jung mendekat kemudian mengecup bibir Seol. Seol terkejut dan menutup mulutnya. “Kenapa? Tidak ada yang melihat” kata Jung.
In Ho mengeluarkan kartu nama prof Shin. Dia nampak ragu. “Bagaimana aku bisa bermain piano sekarang?” tanya In Ho pada dirinya sendiri.
Seol datang dan melewati In Ho. In Ho memanggilnya, namun Seol yang terlihat tengah melamun hanya menyapanya lalu pergi. In Ho memanggilnya kembali dan bertanya mengapa Seol tidak mampir ke toko. “Ini sudah larut” kata Seol. Seol terlihat seperti orang linglung. In Ho menanyakan soal prof yang memberinya kartu nama. Seol yang tengah ‘melayang’ menjawab ‘ya’ sehingga In Ho bingung. “Kau terlihat tidak focus. Kenapa kau sendirian? Mana Yoo Jung?” tanya In Ho.
Seol terkejut mendengar nama Jung di sebut. “Apa kau habis minum?” tanya In Ho. Seol merasa ‘tertangkap basah’ dan malah menutup mulutnya (Seol berpikir In Ho akan tahu dia habis berciuman) Seol berlari ke arah toko. “Apa yang kau lakukan? Kau bilang tidak akan ke toko?” teriak In Ho. Seakan tersadar Seol menutup kembali pintu dan berlari pulang. In Ho benar-benar bingung melihat Seol yang linglung.
Di kamar, Seol yang tengah berbaring mengkhawatirkan Jung. Dia mengirim pesan menanyakan kabar Jung. Seol teringat kembali ciumannya dengan Jung di taman. Dia merasa senang sekaligus melayang. Tak lama ponselnya berbunyi. Seol dengan antusias melihat pesan yang dia terima. Seol tertawa dan menduga bahwa Jung pasti sangat mabuk.
Namun senyum menghilang dari bibir Seol saat membaca pesan dari Jung ‘Ya Seol, Selamat Tidur’ Seol kecewa karena Jung tidur. Padahal Seol tidak bisa tidur karena ciuman mereka.
“Baiklah, kau berpengalaman jadi kau bisa tidur. Aku tidak punya pengalaman jadi aku tidak bisa tidur” kata Seol bersungut. Kau pasti senang punya pengalaman” kata Seol mendengus kesal.
Di kampus, Young Gun berusaha meminta maaf pada Da Young mengenai kejadian lalu. Namun sepeertinya Da Young masih kesal. Sang Chul, Kwang Hyun dan Min Do Hyun yang melihat kejadian itu menertawainya. Sang Chul bertanya pada Young Gun apakah dia sudah minta maaf pada Jung. Namun Young Gun tidak berkata apa-apa dan pergi.
Di luar Young Gun bersungut karena kesal. Dia kesal karena tidak ada yang mau mendengar ceritanya dan memilih percaya pada Jung. Young Gun melihat Eun Taek yang sedang makan snack. Dia berpikir untuk membalas Eun Taek terlebih dahulu.
Di kelas, Young Gun sengaja duduk di sebelah Eun Taek saat pelajaran berlangsung. Young Gun bertanya apakah Eun Taek masih marah? dia minta maaf. Eun Taek malas melayani. Young Gun mulai memancing Eun Taek, dia menyebut Bora. Dia mengatakan Bora cantik dan sexy. Young Gun mengeluarkan ponselnya ingin menunjukkan foto Bora yang pernah dia ambil secara sembunyi-sembunyi.
Eun Taek terpancing dan menghajar Young Gun. Young Gun tersenyum senang karena rencananya membuat Eun Taek marah berhasil.
BERSAMBUNG KE || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 8 Part 2
Posting Komentar untuk "SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 8 Part 1"