SINOPSIS Cheese In The Trap Episode 16 Bagian 1
Baru Sinopsis, || EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS DRAMA KOREA Cheese In The Trap Episode 16 Part 1
Akhirnya sampailah kita di episode terakhir drama ini. Setelah di awal episode kita disuguhkan kelucuan, keromantisan dan kegalauan hubungan Seol dan Jung. Di ending sutradara meberikan keleluasaan bagi penonton untuk berimajinasi. Kesal? sudah pasti, bagi penggemar romance drama ending CITT bukanlah yang diharapkan. Namun jika melihat kenyataan bahwa webtoon ini belum berakhir (di Korea masih berada di season 4) adalah masuk akal tim produksi memilih ending yang ‘aman’. Berakhir dengan rating sebesar 6.889 (versi AGB) dan 7,5 (versi TNmS) Cheese berhasil meraih rating tertinggi diantara episode-episode sebelumnya.
Pada episode sebelumnya dikisahkan In Ha sengaja mengadukan dan menjelek-jelekkan Seol di hadapan ayah Jung. Padahal Jung telah mengurungkan niatnya membalas In Ha karena telah membocorkan identitasnya pada Sang Chul. Akibat perbuatan In Ha, Jung mendapat teguran keras dari ayahnya termasuk melarangnya melanjutkan hubungan dengan Seol. Kemarahan Jung mengantar In Ha pada keterpurukan. Tidak hanya dipermalukan di pesta, In Ha juga harus menghadapi kenyataan CEO Yoo mengabaikannya bahkan memutuskan hubungan dengan In Ha. Kesal dengan semua itu, In Ha menerobos rumah Jung dan menampar serta memaki Jung. Tidak puas mengamuk In Ha melampiaskan amarahnya pada Seol yang mengakibatkan Seol mengalami kecelakaan.
Seol yang tidak sadar dibawa menuju ruangan UGD. Nampak Jung ikut berlari disampingnya sambil menggenggam tangannya..
Jung memanggil-manggil nama Seol. Langkahnya terhenti di depan ruang operasi. Perawat tidak mengijinkan Jung ikut masuk.
“Aku menduga mengapa dulu aku meraih tangan senior saat itu. Meskipun aku tahu ada sesuatu yang tidak baik pada dirinya. Dan akupun takut padanya. Yah mungkin aku bersikap seolah itu bukan masalah. Tapi aku rasa aku memperhatikannya juga. Di balik senyum manis.
Dia dingin dan kesepian dan seperti anak-anak. Aku rasa aku cukup penasaran dengan senior. Yang benar-benar memiliki sisi berbeda yang hanya bisa kulihat.
Yang dia pilih dituunjukkannya hanya padaku” kata Seol.
Jung tengah menunggu di depan ruang operasi saat Jung dan kedua orang tuanya datang dengan tergesa. Mereka bertanya mengenai kondisi Seol. Jung menjelaskan bahwa tulang rusuk Seol patah sehingga organ dalamnya mengalami kerusakan. Orang tua Seol bertanya mengapa hal ini bisa terjadi. Ibu terlihat terpukul dan nyaris pingsan. Dokter keluar dari ruang operasi untuk menjelskan keadaan Seol. Menurut dokter, meski Seol mengalami luka yang cukup parah namun operasinya berjalan dengan baik. Dokter juga memberitahu bahwa Seol akan sadar beberapa jam lagi namun harus tetap dimonitor kondisinya.
In Ho tengah berlatih piano saat menerima telepon dari Jae Woo yang memakai ponsel In Ha. In Ho bertanya siapa yang memekai ponsel kakaknya. Jae Woo memberitahu bahwa dia teman In Ha. In Ha sedang ada masalah. Dia sudah berkali-kali menghubungi In Ho namun tidak diangkat sehingga In Ha akhirnya menghubungi Jae Woo. Jae Woo menyuruh In Ho untuk cepat datang.
Polisi sedang menanyai In Ha yang hanya diam membisu. Tak jauh dari In Ha duduk nampak Jae Woo menemani. In Ho datang dengan tergesa dan langsung menghampiri In Ha menanyakan masalah yang dibuat In Ha. Jae Woo menyapa In Ho. In Ho menanyai keadaan In Ha. Polisi memberitahu bahwa In Ha baik-baik saja, namun orang yang dicelakai In Ha sedang tidak sadar. In Ho tertegun dia menengok ke arah Jae Woo, namun Jae Woo mengatakan bahwa dia datang setelah menerima telepon tanpa mengetahui detail kejadiannya. Jae Woo hanya tahu In Ha berkelahi dan orang yang berkelahi dengannya tertabrak mobil dan mengalami luka serius.
Jung datang dan langsung melabrak In Ha. “Kau tahu apa yang kau lakukan?” In Ha menjerit menjauh. Jae Woo berusaha menahan Jung dan In Ho melerai. Jung nampak sangat emosi “Ada apa ini? hentikan!” kata In Ho. “Itu kecelakaan. Aku tidak melakukan kesalahan. Itu karena kau. Jika kau tidak melakukannya padaku ini tidak akan terjadi. Ini kesalahanmu!” kata In Ha menjerit. “Dasar kau sampah!” kata Jung menghampiri In Ha hendak memukulnya. In Ha menjerit, Jae Woo dan In Ho berusaha menghalangi. “Jika sesuatu terjadi pada Seol. Aku tidak akan membiarkanmu sendiri. Aku akan membunuhmu!” kata Jung penuh amarah.
In Ho nampak terkejut. “Apa? Apa yang kau katakan?” tanya In Ho. Jung meninggalkan ruangan . In Ho mengejar Jung.
Jung keluar dari kantor polisi, di belakangnya In Ho mengejar dan meraih lengan Jung memintanya berhenti. “Tunggu. Apa benar dia tidak sadar?” tanya In Ho. “Inilah mengapa kau seharusnya pergi saat aku menyuruhmu pergi” kata Jung. “Rumah sakit mana?” tanya In Ho. “Beraninya kau berpikir untuk melihatnya” kata Jung. Jung meninggalkan In Ho menuju mobilnya. In Ho berlari ke rumah sakit.
In Ho berlari di selasar RS dan berhenti di depan ruang UGD. Nampak Jung dan orang tua Seol tengah menunggu di luar ruangan. Jun muncul dan menghampiri In Ho. Jun menyapa In Ho dan memberitahu orang tuanya ada di depan. In Ho menghampiri orang tua Seol. Jung memandang In Ho dengan kesal.
In Ho membungkukkan badan di depan orang tua Seol untuk meminta maaf. “Aku minta maaf” kata In Ho. Ibu bertanya ada masalah apa antara In Ha dengan Seol sampai In Ha tega berbuat demikian. In Ho hanya bisa meminta maaf. Ayah merasa kesal dan bertanya pasti ada alasannya. In Ho tetap bungkam dan memilih meminta maaf. Dia juga bersedia menanggung semuanya. Ibu marah karena Seol tidak pernah sembarang berkelahi dan bagaimana bisa In Ho menanggung semuanya. Jung menyuruh In Ho pergi. Mereka meninggalkan In Ho yang masih berdiri penuh rasa sesal. Tiba- tiba In Ho mendapat telepon (sepertinya dari Jae Woo). In Ho menyuruh Jae Woo menahan In Ha.
In Ho ke kantor polisi. Jae Woo yang berada di sana menjelaskan bahwa dia tidak bisa mencegah In Ha dibawa. Karena mereka memiliki dokumen lengkap serta mengaku sebagai wakil dari In Ha. In Ho bertanya siapa yang membawa in Ha. Jae Woo mengatakan bahwa pimpinan secretariat dari Taerang grup, Choi Myung Hoon. Jae Woo memberikan kartu nama sekretaris Choi. In Ho menghubungi sekretaris Choi.
Sekretaris Choi mengatakan bahwa saat ini In Ha ada di tempat yang aman. Sampai kasus selesai dia sementara akan tinggal di sana. In Ho bertanya tempat apa yang dimaksud. In Ha nampa berontak saat dibawa oleh 2 perawat pria ke sebuah bangsal. In Ha dimasukkan ke ruang perawatan untuk penyakit mental.
Sekretaris Choi menghubungi CEO Yoo, memberitahu bahwa dia telah melakukan sesuai perintah. Ayah Jung nampak mengerti. Dia memperbolehkan sekretaris Choi memberitahu keberadaan In Ha pada In Ho, karena meski In Ho mengetahui tidak akan mengubah apapun. Ayah Jung juga menyuruh sekretaris Choi untuk merubah jadwalnya besok.
In Ho masuk tergesa ke dalam RSJ. Dia bertanya pada perawat dimana In Ha berada. Perawat menyarankan In Ho untuk kembali besok. In Ho marah dan mengancam perawat, dia ingin bertemu In Ha saat itu juga. Namun, perawat balik mengancam akan memasukkan In Ho ketempat itu juga jika In Ho tetap memaksa.
In Ho tertidur di sofa ruang tunggu RSJ. Dia terbangun dan bersiap menemui In Ha.
In Ha nampak masih shock. Dia terdiam dengan tatapan mata yang kosong. In Ha bertanya mengapa CEO memasukkannya ke situ (RSJ). Selama ini In Ha sudah banyak membantu namun mengapa demikian balasannya. In Ho terkejut karena yang memasukkan In Ha bukan Yoo Jung, tapi ayahnya. In Ha mengatakan bahwa Jung sudah menyerang hidupnya sehingga seperti di neraka. Sementara CEO meminta (info tentang Jung) semua dengan alasan mengkhawatirkan Jung. “Baek In Ha, kau mengatakan pada CEO semuanya?” tanya In Ho. “Apa Cuma aku? Kau juga melakukannya. Kau sangat senang menjawab semua pertanyaannya tentang Jung saat di sekolah dulu jadi mengapa hanya aku yang menjadi si buruk. Mengapa hanya aku yang diperlakuan seperti pasien mental di sini? Yang seharusnya dirawat disini adalah Jung” kata In Ha. In Ha meminta In Ho untuk bicara pada CEO dan mengeluarkannya dari situ.
In Ho menghubungi sekretaris Choi untuk menanyakan keberadaa CEO karena dia ingin bertemu. Sekretaris Choi mengatakan CEO sedang sibuk dan tidak bisa ditemui. In Ho marah dan mengancam akan mendobrak masuk, namun sekretaris Choi mengatakan bahwa keadaan In Ha akan lebih buruk jika In Ho melakukannya.
CEO Yoon menemui orang tua Seol. Dia menyampaikan empatinya dan memberitahu bahwa Seol pasti akan segera sembuh. Dia mengatakan bahwa dia mengenal pemilik RS dan meyakinkan bahwa yang merawat Seol adalah orang-orang terbaik.
CEO juga memberitahu bahwa dia menyiapkan ruang khusus untuk orang tua Seol beristirahat dan semua biaya RS dia tanggung. Jung nampak terpaku melihat ayahnya datang. Mereka saling berpandangan.
“Bagaimana kau tahu untuk datang ke sini?” tanya Jung. “In Ha menghubungiku di kantor polisi. Aku mengirimnya ke direktur Han” kata ayah Jung. jung terkejut mengetahui In Ha dikirim ke direktur Han yang dia kenal sebagai orang yang pernah bekerja pada prof Baek yang berarti In Ha dikirim ke RSJ. Ayah Jung beralasan karena tindakan In Ha yang membuatnya berpikiran bahwa In Ha sakit jiwa. Dr Han mengatakan bahwa In Ha mengalami gejala megalomania. Jung kesal karena ayah membawa In Ha ke RSJ sehingga In Ha tidak mempertanggung jawabkan perbuatannya pada Seol (di penjara). Ayah beralasan melakukannya demi melindungi nama keluarga dan perusahaan. Karena jika di persidangan In Ha sampai bicara tentang Taerang maka orang-orang akan membicarakannya.
Ayah bersyukur karena Seol tidak apa-apa dan kalaupun Seol sampai mengalami cacat dia akan menggantinya. Jung terkejut dengan ucapan ayahnya. Ayah juga menegur Jung karena dia sampai datang ke RS hanya untuk membersihkan apa yang Jung lakukan. “Jangan memulai masalah jika kau tidak dapat menyelesaikannya dengan baik”. Ayah mengira kalau setelah insiden In Ho, Jung akan berubah, namun Jung malah mengulangi kesalahan yang sama. “Ini adalah kesalahanmu bertemu gadis seperti dia. Aku yakin dia tidak perlu menderita seperti ini jika bukan karena kau!” kata ayah. Jung memandang ayah dengan shock. “Karena itu kau harus menanganinya ketika aku memintamu”
Jung teringat ucapan ayahnya yang menggampangkan keadaan Seol. “Bagaimana sakitnya itu. Kemudian kau tidak akan berakhir seperti ini” kata Jung dalam hati. Airmatanya masih turun membasahi pipinya. Dia menggenggam tangan Seol.
Seol membuka matanya dan berkata dalam hati “Jangan mengatakan apapun. Aku tahu apa yang terjadi dan aku tahu mengapa kau melakukannya. Dan aku tahu bagaimana perasaanmu sekarang” kata Seol seolah berkata pada Jung. “Jika kau berada disisiku kau mungkin akan terluka lagi” kata Jung seolah berkata pada Seol. Seol memandangnya sekaan mengerti. “Jangan merasa tidakenak, aku tidak akan pernah melarikan diri” kata Seol.
“Apakah kau baik-baik saja? Apa benar tidak apa jika aku tidak melepaskan tangan ini?” tanya Jung. Sambil terisak dia melihat Seol yang ternyata kembali tertidur. Jung tetap menggenggam erat tangan Seol.
Seol siuman. Dia melihat ayah, ibu dan Jun yang nampak senang melihatnya sadar. Jun memberitahu kalau Jung ada di luar menunggu dan dia akan memanggilnya. Namun saat Jun keluar dia tidak melihat Jung di sana.
In Ha menolak untuk makan. Perawat menyesalkan In Ha yang tidak mau makan dan mengingatkan bahwa dia harus makan supaya bisa minum obat dan sembuh sehingga bisa keluar dari RSJ. Perawat juga memberitahu bahwa In Ho ada di luar dan selalu datang setiap hari.
In Ho yang menunggu di sofa segera berdiri melihat perawat datang. Perawat memberitahu bahwa In Ha tidak mau makan. In Ha juga tidak mau minum suplemen dan jika dipasangkan infus dia akan mencabutnya sehingga melukai lengannya sendiri. Perawat memberitahu jika In Ha tetap seperti itu dia akan dipakaikan jaket pengikat karena menjaga In Ha tetap hidup adalah prioritas mereka. In Ho meminta sesuatu pada perawat. Perawat mengantar In Ho ke ruangan In Ha dan mengatakan bahwa dia hanya boleh sebentar saja di situ.
In Ha menoleh saat pintu terbuka sedikit. In Ho mengkritik In Ha yang bertingkah seperti itu. Menurut In Ho, jika In Ha tetap berbuat begitu orang akan mengira memang Baek In Ha pantas berada disitu. In Ho berusaha membuka pintu namun sayangnya terkunci. “Kau tidak sendiri. Jadi berhenti bersikap seakan menyerah terhadap hidup” kata In Ho. In Ho mengatakan bahwa dia membutuhkan In Ha dan memintanya untuk makan. Dia sendiri akan menunggu di luar.
Jae Woo datang membawakan kopi. Dia memberikan satu cup kepada In Ho. Dia bertanya apakah In Ha masih belum mau ditemui. Jae Woo memberitahu bahwa Eun Taek mengatakan Seol sudah sadar. InHo terkejut, dan kemudian bersyukur. Jae Woo bertanya apakah In Ho akan menjenguknya. “Bagaimana aku bisa?” tanya In Ho.
Seol nampak termenung ketika Bora dan Eun Taek datang menjenguk. Bora bertanya mengapa Seol sendirian. Seol mengatakan ayah dna ibu ada di restoran sementara Jun dan Ah Young yang menemani. Bora bertanya apakah Jung masih belum bisa dihubungi. Bora merasa heran karena Jung tidak datang. Jung mengatakan Jung selalu menunggu sampai Seol sadar. Eun Taek dengan bijak mengatakan bahwa Jung pasti merasa bersalah karena yang melakukan adalah temannya sejak kecil. Tiba-tiba pintu diketuk.
Jae Woo datang menjenguk. Jae Woo ingin bicara pada Seol. Bora dan yang lainnya keluar, namun mereka menunggu di depan pintu dan mengintip. “Mengapa Jae Woo datang dengan sedih?” Eun Taek bertanya apakah mereka dekat. Bora menggelengkan kepalanya, karena itu dia bingung mengapa Jae Woo ingin bicara berdua saja dengan Seol.
Jae Woo minta maaf karena seharusnya dia tidak mengatakannya namun dia tetap ingin mengatakannya. Jae Woo meberitahu bahwa keadaan In Ha juga tidak baik. Dia tidak mau makan dan bertemu dengan adiknya. Jae Woo mengtakan bahwa ayah Jung yang memasukkan In Ha ke RSJ. Jae Woo minta Seol bicara kepada Jung.
Jung nampak termenung duduk di sofa. Dia hanya diam sampai keesokan harinya. Jung tidak menghiraukan ponselnya yang tidak berhenti bordering. Ayah mengirim pesan supaya Jung menghubunginya karena suah berhari-hari Jung tidak mengangkat telepon dan mengirim kabar.
Jung memandangi cincin pemberian Seol. Dia ingat pesan Seol untuk tidak melepaskan cincin itu atau menghilangkannya.
Jung melepaskan cincin itu dan nampak berpikir.
BERSAMBUNG KE || SINOPSIS DRAMA KOREA FINAL EPISODE Cheese In The Trap Episode 16 Part 2 >>
Akhirnya sampailah kita di episode terakhir drama ini. Setelah di awal episode kita disuguhkan kelucuan, keromantisan dan kegalauan hubungan Seol dan Jung. Di ending sutradara meberikan keleluasaan bagi penonton untuk berimajinasi. Kesal? sudah pasti, bagi penggemar romance drama ending CITT bukanlah yang diharapkan. Namun jika melihat kenyataan bahwa webtoon ini belum berakhir (di Korea masih berada di season 4) adalah masuk akal tim produksi memilih ending yang ‘aman’. Berakhir dengan rating sebesar 6.889 (versi AGB) dan 7,5 (versi TNmS) Cheese berhasil meraih rating tertinggi diantara episode-episode sebelumnya.
Pada episode sebelumnya dikisahkan In Ha sengaja mengadukan dan menjelek-jelekkan Seol di hadapan ayah Jung. Padahal Jung telah mengurungkan niatnya membalas In Ha karena telah membocorkan identitasnya pada Sang Chul. Akibat perbuatan In Ha, Jung mendapat teguran keras dari ayahnya termasuk melarangnya melanjutkan hubungan dengan Seol. Kemarahan Jung mengantar In Ha pada keterpurukan. Tidak hanya dipermalukan di pesta, In Ha juga harus menghadapi kenyataan CEO Yoo mengabaikannya bahkan memutuskan hubungan dengan In Ha. Kesal dengan semua itu, In Ha menerobos rumah Jung dan menampar serta memaki Jung. Tidak puas mengamuk In Ha melampiaskan amarahnya pada Seol yang mengakibatkan Seol mengalami kecelakaan.
~ SINOPSIS Cheese In The Trap Episode 16 Terakhir ( TAMAT ) ~
Seol yang tidak sadar dibawa menuju ruangan UGD. Nampak Jung ikut berlari disampingnya sambil menggenggam tangannya..
Jung memanggil-manggil nama Seol. Langkahnya terhenti di depan ruang operasi. Perawat tidak mengijinkan Jung ikut masuk.
“Aku menduga mengapa dulu aku meraih tangan senior saat itu. Meskipun aku tahu ada sesuatu yang tidak baik pada dirinya. Dan akupun takut padanya. Yah mungkin aku bersikap seolah itu bukan masalah. Tapi aku rasa aku memperhatikannya juga. Di balik senyum manis.
Dia dingin dan kesepian dan seperti anak-anak. Aku rasa aku cukup penasaran dengan senior. Yang benar-benar memiliki sisi berbeda yang hanya bisa kulihat.
Yang dia pilih dituunjukkannya hanya padaku” kata Seol.
Jung tengah menunggu di depan ruang operasi saat Jung dan kedua orang tuanya datang dengan tergesa. Mereka bertanya mengenai kondisi Seol. Jung menjelaskan bahwa tulang rusuk Seol patah sehingga organ dalamnya mengalami kerusakan. Orang tua Seol bertanya mengapa hal ini bisa terjadi. Ibu terlihat terpukul dan nyaris pingsan. Dokter keluar dari ruang operasi untuk menjelskan keadaan Seol. Menurut dokter, meski Seol mengalami luka yang cukup parah namun operasinya berjalan dengan baik. Dokter juga memberitahu bahwa Seol akan sadar beberapa jam lagi namun harus tetap dimonitor kondisinya.
In Ho tengah berlatih piano saat menerima telepon dari Jae Woo yang memakai ponsel In Ha. In Ho bertanya siapa yang memekai ponsel kakaknya. Jae Woo memberitahu bahwa dia teman In Ha. In Ha sedang ada masalah. Dia sudah berkali-kali menghubungi In Ho namun tidak diangkat sehingga In Ha akhirnya menghubungi Jae Woo. Jae Woo menyuruh In Ho untuk cepat datang.
Polisi sedang menanyai In Ha yang hanya diam membisu. Tak jauh dari In Ha duduk nampak Jae Woo menemani. In Ho datang dengan tergesa dan langsung menghampiri In Ha menanyakan masalah yang dibuat In Ha. Jae Woo menyapa In Ho. In Ho menanyai keadaan In Ha. Polisi memberitahu bahwa In Ha baik-baik saja, namun orang yang dicelakai In Ha sedang tidak sadar. In Ho tertegun dia menengok ke arah Jae Woo, namun Jae Woo mengatakan bahwa dia datang setelah menerima telepon tanpa mengetahui detail kejadiannya. Jae Woo hanya tahu In Ha berkelahi dan orang yang berkelahi dengannya tertabrak mobil dan mengalami luka serius.
Jung datang dan langsung melabrak In Ha. “Kau tahu apa yang kau lakukan?” In Ha menjerit menjauh. Jae Woo berusaha menahan Jung dan In Ho melerai. Jung nampak sangat emosi “Ada apa ini? hentikan!” kata In Ho. “Itu kecelakaan. Aku tidak melakukan kesalahan. Itu karena kau. Jika kau tidak melakukannya padaku ini tidak akan terjadi. Ini kesalahanmu!” kata In Ha menjerit. “Dasar kau sampah!” kata Jung menghampiri In Ha hendak memukulnya. In Ha menjerit, Jae Woo dan In Ho berusaha menghalangi. “Jika sesuatu terjadi pada Seol. Aku tidak akan membiarkanmu sendiri. Aku akan membunuhmu!” kata Jung penuh amarah.
In Ho nampak terkejut. “Apa? Apa yang kau katakan?” tanya In Ho. Jung meninggalkan ruangan . In Ho mengejar Jung.
Jung keluar dari kantor polisi, di belakangnya In Ho mengejar dan meraih lengan Jung memintanya berhenti. “Tunggu. Apa benar dia tidak sadar?” tanya In Ho. “Inilah mengapa kau seharusnya pergi saat aku menyuruhmu pergi” kata Jung. “Rumah sakit mana?” tanya In Ho. “Beraninya kau berpikir untuk melihatnya” kata Jung. Jung meninggalkan In Ho menuju mobilnya. In Ho berlari ke rumah sakit.
In Ho berlari di selasar RS dan berhenti di depan ruang UGD. Nampak Jung dan orang tua Seol tengah menunggu di luar ruangan. Jun muncul dan menghampiri In Ho. Jun menyapa In Ho dan memberitahu orang tuanya ada di depan. In Ho menghampiri orang tua Seol. Jung memandang In Ho dengan kesal.
In Ho membungkukkan badan di depan orang tua Seol untuk meminta maaf. “Aku minta maaf” kata In Ho. Ibu bertanya ada masalah apa antara In Ha dengan Seol sampai In Ha tega berbuat demikian. In Ho hanya bisa meminta maaf. Ayah merasa kesal dan bertanya pasti ada alasannya. In Ho tetap bungkam dan memilih meminta maaf. Dia juga bersedia menanggung semuanya. Ibu marah karena Seol tidak pernah sembarang berkelahi dan bagaimana bisa In Ho menanggung semuanya. Jung menyuruh In Ho pergi. Mereka meninggalkan In Ho yang masih berdiri penuh rasa sesal. Tiba- tiba In Ho mendapat telepon (sepertinya dari Jae Woo). In Ho menyuruh Jae Woo menahan In Ha.
In Ho ke kantor polisi. Jae Woo yang berada di sana menjelaskan bahwa dia tidak bisa mencegah In Ha dibawa. Karena mereka memiliki dokumen lengkap serta mengaku sebagai wakil dari In Ha. In Ho bertanya siapa yang membawa in Ha. Jae Woo mengatakan bahwa pimpinan secretariat dari Taerang grup, Choi Myung Hoon. Jae Woo memberikan kartu nama sekretaris Choi. In Ho menghubungi sekretaris Choi.
Sekretaris Choi mengatakan bahwa saat ini In Ha ada di tempat yang aman. Sampai kasus selesai dia sementara akan tinggal di sana. In Ho bertanya tempat apa yang dimaksud. In Ha nampa berontak saat dibawa oleh 2 perawat pria ke sebuah bangsal. In Ha dimasukkan ke ruang perawatan untuk penyakit mental.
Sekretaris Choi menghubungi CEO Yoo, memberitahu bahwa dia telah melakukan sesuai perintah. Ayah Jung nampak mengerti. Dia memperbolehkan sekretaris Choi memberitahu keberadaan In Ha pada In Ho, karena meski In Ho mengetahui tidak akan mengubah apapun. Ayah Jung juga menyuruh sekretaris Choi untuk merubah jadwalnya besok.
In Ho masuk tergesa ke dalam RSJ. Dia bertanya pada perawat dimana In Ha berada. Perawat menyarankan In Ho untuk kembali besok. In Ho marah dan mengancam perawat, dia ingin bertemu In Ha saat itu juga. Namun, perawat balik mengancam akan memasukkan In Ho ketempat itu juga jika In Ho tetap memaksa.
In Ho tertidur di sofa ruang tunggu RSJ. Dia terbangun dan bersiap menemui In Ha.
In Ha nampak masih shock. Dia terdiam dengan tatapan mata yang kosong. In Ha bertanya mengapa CEO memasukkannya ke situ (RSJ). Selama ini In Ha sudah banyak membantu namun mengapa demikian balasannya. In Ho terkejut karena yang memasukkan In Ha bukan Yoo Jung, tapi ayahnya. In Ha mengatakan bahwa Jung sudah menyerang hidupnya sehingga seperti di neraka. Sementara CEO meminta (info tentang Jung) semua dengan alasan mengkhawatirkan Jung. “Baek In Ha, kau mengatakan pada CEO semuanya?” tanya In Ho. “Apa Cuma aku? Kau juga melakukannya. Kau sangat senang menjawab semua pertanyaannya tentang Jung saat di sekolah dulu jadi mengapa hanya aku yang menjadi si buruk. Mengapa hanya aku yang diperlakuan seperti pasien mental di sini? Yang seharusnya dirawat disini adalah Jung” kata In Ha. In Ha meminta In Ho untuk bicara pada CEO dan mengeluarkannya dari situ.
In Ho menghubungi sekretaris Choi untuk menanyakan keberadaa CEO karena dia ingin bertemu. Sekretaris Choi mengatakan CEO sedang sibuk dan tidak bisa ditemui. In Ho marah dan mengancam akan mendobrak masuk, namun sekretaris Choi mengatakan bahwa keadaan In Ha akan lebih buruk jika In Ho melakukannya.
CEO Yoon menemui orang tua Seol. Dia menyampaikan empatinya dan memberitahu bahwa Seol pasti akan segera sembuh. Dia mengatakan bahwa dia mengenal pemilik RS dan meyakinkan bahwa yang merawat Seol adalah orang-orang terbaik.
CEO juga memberitahu bahwa dia menyiapkan ruang khusus untuk orang tua Seol beristirahat dan semua biaya RS dia tanggung. Jung nampak terpaku melihat ayahnya datang. Mereka saling berpandangan.
“Bagaimana kau tahu untuk datang ke sini?” tanya Jung. “In Ha menghubungiku di kantor polisi. Aku mengirimnya ke direktur Han” kata ayah Jung. jung terkejut mengetahui In Ha dikirim ke direktur Han yang dia kenal sebagai orang yang pernah bekerja pada prof Baek yang berarti In Ha dikirim ke RSJ. Ayah Jung beralasan karena tindakan In Ha yang membuatnya berpikiran bahwa In Ha sakit jiwa. Dr Han mengatakan bahwa In Ha mengalami gejala megalomania. Jung kesal karena ayah membawa In Ha ke RSJ sehingga In Ha tidak mempertanggung jawabkan perbuatannya pada Seol (di penjara). Ayah beralasan melakukannya demi melindungi nama keluarga dan perusahaan. Karena jika di persidangan In Ha sampai bicara tentang Taerang maka orang-orang akan membicarakannya.
Ayah bersyukur karena Seol tidak apa-apa dan kalaupun Seol sampai mengalami cacat dia akan menggantinya. Jung terkejut dengan ucapan ayahnya. Ayah juga menegur Jung karena dia sampai datang ke RS hanya untuk membersihkan apa yang Jung lakukan. “Jangan memulai masalah jika kau tidak dapat menyelesaikannya dengan baik”. Ayah mengira kalau setelah insiden In Ho, Jung akan berubah, namun Jung malah mengulangi kesalahan yang sama. “Ini adalah kesalahanmu bertemu gadis seperti dia. Aku yakin dia tidak perlu menderita seperti ini jika bukan karena kau!” kata ayah. Jung memandang ayah dengan shock. “Karena itu kau harus menanganinya ketika aku memintamu”
Jung memandangi Seol yang terbaring lemah. Seol berkata pada dirinya “Semakin aku mengenalnya. Bukannya merasa tidak biasa dan takut. Dia membuat hatiku bergetar dan membuat hatiku sakit. Sehingga aku tidak ingin meninggalkannya menjadi sendirian” .
“Pertama, aku juga tidak tahu bahwa aku mulai menyukai seseorang. Atau bagaimana itu menjadi memusingkan. Atau menjadi menakutkan. Aku hanya ingin selalu bersamamu. Aku pikir semua yang aku butukan adalah kau disisiku. Aku tidak mengerti, mengapa orang-orang melihatku dengan ekspresi itu. Atau mengapa orang-orang membenciku. Tapi aku rasa aku mengerti sekarang” kata Jung.
Jung ingat bagaimana dia menyuruh Nam Joo Yeon untuk pergi. Mengancam Min Do Hyun, menghina Joo Young dan asdos Heo, serta mengintimidasi Min Soo. Jung juga ingat bagaimana dia memperlakukan Sang Chul terakhir kali. Dan menawarkan uang pada In Ho supaya dia pergi. “Apa yang sudah kuinjak-injak hati mereka dan emosi mereka. Mengapa aku tidak menyadari” kata Jung dalam hati seraya meneteskan air mata.
Jung teringat ucapan ayahnya yang menggampangkan keadaan Seol. “Bagaimana sakitnya itu. Kemudian kau tidak akan berakhir seperti ini” kata Jung dalam hati. Airmatanya masih turun membasahi pipinya. Dia menggenggam tangan Seol.
Seol membuka matanya dan berkata dalam hati “Jangan mengatakan apapun. Aku tahu apa yang terjadi dan aku tahu mengapa kau melakukannya. Dan aku tahu bagaimana perasaanmu sekarang” kata Seol seolah berkata pada Jung. “Jika kau berada disisiku kau mungkin akan terluka lagi” kata Jung seolah berkata pada Seol. Seol memandangnya sekaan mengerti. “Jangan merasa tidakenak, aku tidak akan pernah melarikan diri” kata Seol.
“Apakah kau baik-baik saja? Apa benar tidak apa jika aku tidak melepaskan tangan ini?” tanya Jung. Sambil terisak dia melihat Seol yang ternyata kembali tertidur. Jung tetap menggenggam erat tangan Seol.
Seol siuman. Dia melihat ayah, ibu dan Jun yang nampak senang melihatnya sadar. Jun memberitahu kalau Jung ada di luar menunggu dan dia akan memanggilnya. Namun saat Jun keluar dia tidak melihat Jung di sana.
In Ha menolak untuk makan. Perawat menyesalkan In Ha yang tidak mau makan dan mengingatkan bahwa dia harus makan supaya bisa minum obat dan sembuh sehingga bisa keluar dari RSJ. Perawat juga memberitahu bahwa In Ho ada di luar dan selalu datang setiap hari.
In Ho yang menunggu di sofa segera berdiri melihat perawat datang. Perawat memberitahu bahwa In Ha tidak mau makan. In Ha juga tidak mau minum suplemen dan jika dipasangkan infus dia akan mencabutnya sehingga melukai lengannya sendiri. Perawat memberitahu jika In Ha tetap seperti itu dia akan dipakaikan jaket pengikat karena menjaga In Ha tetap hidup adalah prioritas mereka. In Ho meminta sesuatu pada perawat. Perawat mengantar In Ho ke ruangan In Ha dan mengatakan bahwa dia hanya boleh sebentar saja di situ.
In Ha menoleh saat pintu terbuka sedikit. In Ho mengkritik In Ha yang bertingkah seperti itu. Menurut In Ho, jika In Ha tetap berbuat begitu orang akan mengira memang Baek In Ha pantas berada disitu. In Ho berusaha membuka pintu namun sayangnya terkunci. “Kau tidak sendiri. Jadi berhenti bersikap seakan menyerah terhadap hidup” kata In Ho. In Ho mengatakan bahwa dia membutuhkan In Ha dan memintanya untuk makan. Dia sendiri akan menunggu di luar.
Jae Woo datang membawakan kopi. Dia memberikan satu cup kepada In Ho. Dia bertanya apakah In Ha masih belum mau ditemui. Jae Woo memberitahu bahwa Eun Taek mengatakan Seol sudah sadar. InHo terkejut, dan kemudian bersyukur. Jae Woo bertanya apakah In Ho akan menjenguknya. “Bagaimana aku bisa?” tanya In Ho.
Seol nampak termenung ketika Bora dan Eun Taek datang menjenguk. Bora bertanya mengapa Seol sendirian. Seol mengatakan ayah dna ibu ada di restoran sementara Jun dan Ah Young yang menemani. Bora bertanya apakah Jung masih belum bisa dihubungi. Bora merasa heran karena Jung tidak datang. Jung mengatakan Jung selalu menunggu sampai Seol sadar. Eun Taek dengan bijak mengatakan bahwa Jung pasti merasa bersalah karena yang melakukan adalah temannya sejak kecil. Tiba-tiba pintu diketuk.
Jae Woo datang menjenguk. Jae Woo ingin bicara pada Seol. Bora dan yang lainnya keluar, namun mereka menunggu di depan pintu dan mengintip. “Mengapa Jae Woo datang dengan sedih?” Eun Taek bertanya apakah mereka dekat. Bora menggelengkan kepalanya, karena itu dia bingung mengapa Jae Woo ingin bicara berdua saja dengan Seol.
Jae Woo minta maaf karena seharusnya dia tidak mengatakannya namun dia tetap ingin mengatakannya. Jae Woo meberitahu bahwa keadaan In Ha juga tidak baik. Dia tidak mau makan dan bertemu dengan adiknya. Jae Woo mengtakan bahwa ayah Jung yang memasukkan In Ha ke RSJ. Jae Woo minta Seol bicara kepada Jung.
Jung nampak termenung duduk di sofa. Dia hanya diam sampai keesokan harinya. Jung tidak menghiraukan ponselnya yang tidak berhenti bordering. Ayah mengirim pesan supaya Jung menghubunginya karena suah berhari-hari Jung tidak mengangkat telepon dan mengirim kabar.
Jung memandangi cincin pemberian Seol. Dia ingat pesan Seol untuk tidak melepaskan cincin itu atau menghilangkannya.
Jung melepaskan cincin itu dan nampak berpikir.
BERSAMBUNG KE || SINOPSIS DRAMA KOREA FINAL EPISODE Cheese In The Trap Episode 16 Part 2 >>
Posting Komentar untuk "SINOPSIS Cheese In The Trap Episode 16 Bagian 1"