SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 1543 ( Versi Tayang di India)
BARU SINOPSIS || SINOPSIS Uttaran ANTV (Episode 1543 India) / Tayang 8 Januari 2015 di India || EPISODE SEBELUMNYA EPS 1542 > || Episode Kali Ini Bercerita "Apapun kulakukan demi putriku Rani"
Meethi berdoa pada Dewa Shiva. “Tolong terima doaku dan selamatkan putriku.”
Meethi memejamkan matanya. Nandini juga mengikuti ritual. Seekor ular tiba – tiba muncul dari pojokan. Meethi dan Nandini menyadarinya. Meethi berdiam tanpa mengusiknya, dia membawa pot ditangannya. Disisi lain, Guru Ma memulai puja.
Rani dipanggil oleh Meethi Ma dalam tidurnya. Perawat keluar ruangan untuk memberitahukan Akash untuk memanggil Meethi Ma Rani secepatnya. Dia memanggil Meethi dalam tidurnya. Perawat pun kembali.
Akash memanggil Meethi tapi dia tak menjawab. Dia mencoba menelfon nomor Nandini tapi tak mendapatkan jawaban. Dia tak tahu dimana keberadaan keduanya. Vishnu memberitahukan bahwa Meethi pergi untuk menemui Daksha (Nama asli Guru Ma). Akash penasaran jika dia sebenarnya ingin membantu mereka atau tidak. Mereka berdua bergegas menuju ruang ICU.
Meethi membawa mangkuk berisi susu untuk ular.
Maiyya juga mencari Meethi. Rani terus saja menyebut namanya. Akash mengatakan pada Maiyya bahwa dia mencoba menghubungi Meethi tapi dia tak mengangkatnya. Dia meminta pada Dokter untuk menyelamatkan putrinya bagaimanapun caranya. “Aku tak ingin kehilangan dia.”
Dokter mengangguk dan masuk kembali untuk mengecek kondisi Rani.
Tangan Rani dingin. Dia mencoba menyelamatkannya tapi gagal. Akash mengintip kedalam ruangan dengan khawatir. Dokter melepas masker oksigen dari mulut Rani.
Ular meminum susu dari mangkuk yang ada di tangan Meethi. Meethu dan Nandini lega. Meethi berterimakasih kepadanya yang telah menerima doanya. “Tolong berkahi putriku. Tolong buatlah dia baik – baik saja. Bebaskan dia dari semua setan jahat. Berkahi dia dari hidupnya, ku mohon.”
Ular pun kembali.
Dokter keluar. Akash meminta Dokter untuk kembali kedalam. “Putriku membutuhkanmu. Dia baik – baik saja, kan? Katakan sesuatu!”
Dokter meminta maaf pada mereka. mereka tak mampu untuk menyelamatkan Rani. Semua orang membatu. Akash melihat Rani dan jatuh terduduk.
Meethi dan Nandini mendengar seorang Baba mengatakan pada beberapa anak tentang kekuatan sebuah doa. Semua doa akan dikabulkan siapapun itu yang berjalan di bara api ini. Meethi memutuskan untuk melakukannya demi Rani. Aku akan melakukan apapun demi menyelamatkan putriku. Nandini mencoba menghentikan Meethi tapi Meethi memintanya untuk tak menghentikan dia. Ini untuk anak mereka, dia dan Akash.
Guru Ma sibuk di puja sihir hitamnya. Meethi berdoa kepada Tuhan untuk memberikan dia kekuatan sebelum berjalan di batu bara menyala. Dia merasakan sakit saat dia mulai menapakinya tetapi tak membuatnya menyerah. Guru Ma merasakan perasaan tak enak, dia menutup telinganya untuk menghalangi suara bising. Meethi mengalami waktu yang sulit berjalan diatas batu bara.
Disisi lain, Rani menggerakkan jemarinya. Rani kembali bernafas.
Ditempat Guru Ma, lilinnya terjatuh. Sebuah baju hitam terbakar. Guru Ma melihatnya dengan terkejut. Perlahan seluruh tempat mulai terbakar. Dia berteriak dalam ketakutan dan pergi tanpa sadar.
Meethi telah kembali ke area tanpa batu bara. Nandini bergegas menghampirinya. “kenapa kau membuat dirimu dalam masalah?”
Meethi berkata kalau dia bisa melakukan apapun itu demi putri tercintanya.
Perawat memanggil Dokter. Rani bernafas dan Dokter mengecek Rani. Akash, Maiyya serta Vishnu sangat terkejut. Dokter terpana melihat sebuah keajaiban ini. dia mengatakan pada Akash bahwa ini belum pernah terjadi dalam penelitian medis. “Putrimu kembali hidup.”
Mereka semua lega.
Baba memberkati Meethi bahwa seua doa akan terpenuhi. Meethi mendapatkan panggilan dari Damini. Damini memberitahukan bahwa Rani hidup. “Kau membuat sesuatu yang mustahil menjadi mungkin. Cepat kembali.”
Meethi membagikan berita bahagia ini pada Nandini. Nandini tersenyum dalam kelegaan. “Kau menang, kau membuat Daksha kalah.”
Nandini duduk didepan Meethi. Meethi membantunya untuk kembali berdiri. Mereka harus kembali ke rumah sakit sekarang juga.
Dokter mengatakan pada Akash bahwa Rani telah terlepas dari kondisi kritis. Dia masih belum sadar. Dokter memberikan resep agar Akash membawakan obat untuk Rani. Meethi dan Nandiri sampai ke rumah sakit. Akash sadar akan cara jalan Meethi. “Apa yang terjadi pada kakimu? Kenapa kau berjalan seperti itu?”
Meethi memegang tangan Akash dan menanyakan kondisi Rani. Akash memberitahukan kalau Rani sudah melewati masa kritis. “Apa yang terjadi padamu?”
Nandini menceritakan segaa pada Akash bahwa Meethi melakukan semua ini demi Rani. Meethi berkata kalau ini bukan lah apa – apa. Semua ibu akan melakukan ini demi anaknya. Nandini tak setuju, tak semua ibu bisa melakukan ini. “Hanya ibu sepertimu! Rani terselamatkan hanya karena doamu.”
Meethi menunjuk Nandini, dia juga bersamanya. Nandini berkata kalau dia tak sekuat Meethi. “Aku hanya melahirkan Rani. Kau adalah ibunya dalam segala hal. Kau menyelamatkan hidup Rani hari ini, bukan aku.”
Akash menyarankan Meethi untuk menemui Rani. Dia lalu pergi untuk membeli obat. Meethi pun mengajak Nandini untuk pergi bersamanya. Nandini menolak. “Kau harus masuk kedalam.”
“Dia putrimu juga.” Kata Meethi.Tapi Nandini beralasan bahwa Rani adalah Putri Meethi mulai sekarang. Dia mempunyai hak atas Rani. Dia harus masuk dan menemui Rani. Nandini pun pergi dari sana.
Meethi menangis saat melihat Rani. Dia duduk disamping tempat tidur Rani dan menepuk kepalanya dengan penuh kasih sayang. Rani terbangun karena sentuhannya, “Dimana kau Meethi ma?”
Meethi menanyakan tentang kesehatannya. “Aku pergi ke kuil untuk mendoakanmu.”
Rani meminta Meethi untuk tak meninggalkannya mulai sekarang. Dia takut kalau seseorang ingin melukainya lagi. Meethi meyakinkan kalau tak akan ada yang perlu di khawatirkan sekarang karena ibunya bersama dia. Rani ingin pulang. Meethi menyuruhnya untuk sembuh terlebih dulu sebelum kembali ke rumah.
Maiyya pergi ke kuil untuk berterimakasih pada Tuhan. Damini juga ingin pergi untuk menemui Manthan Mai. Semua hal baik ini terjadi karena berkah darinya. Damini berfikir untuk membagikan manisan. Dia ingin semua orang mendoakan Rani. Meethi mengangguk. Damini pergi. Meethi mengatakan pada Rani untuk beristirahat. Cepat sembuh dan dia akan membelikannya banyak mainan serta coklat. Rani tersenyum.
Nandini mengakui semua kesalahannya dihadapan Dewa. “Aku tak tahu bagaimana caranya meminta maaf untuk semua ini.”
Maiyya menunjuk bahwa Dewa tak bisa memaafkannya untuk apa yang telah ia perbuat. Nandini mengangguk. Dia memang tak pantas menerima ampunan. Tapi dia tak ingin mengulangi kesalahannya. dan ingin memulai hidupnya lagi. Dia adalah orang yang melakukan kejahatan pada putrinya sendiri. Dia ingin meminta maaf padanya. Akash berkata bahwa Rani sendiri tak akan memafkannya.
SINOPSIS UTTARAN EPISODE 1544 SELANJUTNYA >>
Meethi berdoa pada Dewa Shiva. “Tolong terima doaku dan selamatkan putriku.”
Meethi memejamkan matanya. Nandini juga mengikuti ritual. Seekor ular tiba – tiba muncul dari pojokan. Meethi dan Nandini menyadarinya. Meethi berdiam tanpa mengusiknya, dia membawa pot ditangannya. Disisi lain, Guru Ma memulai puja.
Rani dipanggil oleh Meethi Ma dalam tidurnya. Perawat keluar ruangan untuk memberitahukan Akash untuk memanggil Meethi Ma Rani secepatnya. Dia memanggil Meethi dalam tidurnya. Perawat pun kembali.
Akash memanggil Meethi tapi dia tak menjawab. Dia mencoba menelfon nomor Nandini tapi tak mendapatkan jawaban. Dia tak tahu dimana keberadaan keduanya. Vishnu memberitahukan bahwa Meethi pergi untuk menemui Daksha (Nama asli Guru Ma). Akash penasaran jika dia sebenarnya ingin membantu mereka atau tidak. Mereka berdua bergegas menuju ruang ICU.
Meethi membawa mangkuk berisi susu untuk ular.
Maiyya juga mencari Meethi. Rani terus saja menyebut namanya. Akash mengatakan pada Maiyya bahwa dia mencoba menghubungi Meethi tapi dia tak mengangkatnya. Dia meminta pada Dokter untuk menyelamatkan putrinya bagaimanapun caranya. “Aku tak ingin kehilangan dia.”
Dokter mengangguk dan masuk kembali untuk mengecek kondisi Rani.
Tangan Rani dingin. Dia mencoba menyelamatkannya tapi gagal. Akash mengintip kedalam ruangan dengan khawatir. Dokter melepas masker oksigen dari mulut Rani.
Ular meminum susu dari mangkuk yang ada di tangan Meethi. Meethu dan Nandini lega. Meethi berterimakasih kepadanya yang telah menerima doanya. “Tolong berkahi putriku. Tolong buatlah dia baik – baik saja. Bebaskan dia dari semua setan jahat. Berkahi dia dari hidupnya, ku mohon.”
Ular pun kembali.
Dokter keluar. Akash meminta Dokter untuk kembali kedalam. “Putriku membutuhkanmu. Dia baik – baik saja, kan? Katakan sesuatu!”
Dokter meminta maaf pada mereka. mereka tak mampu untuk menyelamatkan Rani. Semua orang membatu. Akash melihat Rani dan jatuh terduduk.
Meethi dan Nandini mendengar seorang Baba mengatakan pada beberapa anak tentang kekuatan sebuah doa. Semua doa akan dikabulkan siapapun itu yang berjalan di bara api ini. Meethi memutuskan untuk melakukannya demi Rani. Aku akan melakukan apapun demi menyelamatkan putriku. Nandini mencoba menghentikan Meethi tapi Meethi memintanya untuk tak menghentikan dia. Ini untuk anak mereka, dia dan Akash.
Guru Ma sibuk di puja sihir hitamnya. Meethi berdoa kepada Tuhan untuk memberikan dia kekuatan sebelum berjalan di batu bara menyala. Dia merasakan sakit saat dia mulai menapakinya tetapi tak membuatnya menyerah. Guru Ma merasakan perasaan tak enak, dia menutup telinganya untuk menghalangi suara bising. Meethi mengalami waktu yang sulit berjalan diatas batu bara.
Disisi lain, Rani menggerakkan jemarinya. Rani kembali bernafas.
Ditempat Guru Ma, lilinnya terjatuh. Sebuah baju hitam terbakar. Guru Ma melihatnya dengan terkejut. Perlahan seluruh tempat mulai terbakar. Dia berteriak dalam ketakutan dan pergi tanpa sadar.
Meethi telah kembali ke area tanpa batu bara. Nandini bergegas menghampirinya. “kenapa kau membuat dirimu dalam masalah?”
Meethi berkata kalau dia bisa melakukan apapun itu demi putri tercintanya.
Perawat memanggil Dokter. Rani bernafas dan Dokter mengecek Rani. Akash, Maiyya serta Vishnu sangat terkejut. Dokter terpana melihat sebuah keajaiban ini. dia mengatakan pada Akash bahwa ini belum pernah terjadi dalam penelitian medis. “Putrimu kembali hidup.”
Mereka semua lega.
Baba memberkati Meethi bahwa seua doa akan terpenuhi. Meethi mendapatkan panggilan dari Damini. Damini memberitahukan bahwa Rani hidup. “Kau membuat sesuatu yang mustahil menjadi mungkin. Cepat kembali.”
Meethi membagikan berita bahagia ini pada Nandini. Nandini tersenyum dalam kelegaan. “Kau menang, kau membuat Daksha kalah.”
Nandini duduk didepan Meethi. Meethi membantunya untuk kembali berdiri. Mereka harus kembali ke rumah sakit sekarang juga.
Dokter mengatakan pada Akash bahwa Rani telah terlepas dari kondisi kritis. Dia masih belum sadar. Dokter memberikan resep agar Akash membawakan obat untuk Rani. Meethi dan Nandiri sampai ke rumah sakit. Akash sadar akan cara jalan Meethi. “Apa yang terjadi pada kakimu? Kenapa kau berjalan seperti itu?”
Meethi memegang tangan Akash dan menanyakan kondisi Rani. Akash memberitahukan kalau Rani sudah melewati masa kritis. “Apa yang terjadi padamu?”
Nandini menceritakan segaa pada Akash bahwa Meethi melakukan semua ini demi Rani. Meethi berkata kalau ini bukan lah apa – apa. Semua ibu akan melakukan ini demi anaknya. Nandini tak setuju, tak semua ibu bisa melakukan ini. “Hanya ibu sepertimu! Rani terselamatkan hanya karena doamu.”
Meethi menunjuk Nandini, dia juga bersamanya. Nandini berkata kalau dia tak sekuat Meethi. “Aku hanya melahirkan Rani. Kau adalah ibunya dalam segala hal. Kau menyelamatkan hidup Rani hari ini, bukan aku.”
Akash menyarankan Meethi untuk menemui Rani. Dia lalu pergi untuk membeli obat. Meethi pun mengajak Nandini untuk pergi bersamanya. Nandini menolak. “Kau harus masuk kedalam.”
“Dia putrimu juga.” Kata Meethi.Tapi Nandini beralasan bahwa Rani adalah Putri Meethi mulai sekarang. Dia mempunyai hak atas Rani. Dia harus masuk dan menemui Rani. Nandini pun pergi dari sana.
Meethi menangis saat melihat Rani. Dia duduk disamping tempat tidur Rani dan menepuk kepalanya dengan penuh kasih sayang. Rani terbangun karena sentuhannya, “Dimana kau Meethi ma?”
Meethi menanyakan tentang kesehatannya. “Aku pergi ke kuil untuk mendoakanmu.”
Rani meminta Meethi untuk tak meninggalkannya mulai sekarang. Dia takut kalau seseorang ingin melukainya lagi. Meethi meyakinkan kalau tak akan ada yang perlu di khawatirkan sekarang karena ibunya bersama dia. Rani ingin pulang. Meethi menyuruhnya untuk sembuh terlebih dulu sebelum kembali ke rumah.
Maiyya pergi ke kuil untuk berterimakasih pada Tuhan. Damini juga ingin pergi untuk menemui Manthan Mai. Semua hal baik ini terjadi karena berkah darinya. Damini berfikir untuk membagikan manisan. Dia ingin semua orang mendoakan Rani. Meethi mengangguk. Damini pergi. Meethi mengatakan pada Rani untuk beristirahat. Cepat sembuh dan dia akan membelikannya banyak mainan serta coklat. Rani tersenyum.
Nandini mengakui semua kesalahannya dihadapan Dewa. “Aku tak tahu bagaimana caranya meminta maaf untuk semua ini.”
Maiyya menunjuk bahwa Dewa tak bisa memaafkannya untuk apa yang telah ia perbuat. Nandini mengangguk. Dia memang tak pantas menerima ampunan. Tapi dia tak ingin mengulangi kesalahannya. dan ingin memulai hidupnya lagi. Dia adalah orang yang melakukan kejahatan pada putrinya sendiri. Dia ingin meminta maaf padanya. Akash berkata bahwa Rani sendiri tak akan memafkannya.
SINOPSIS UTTARAN EPISODE 1544 SELANJUTNYA >>
^^ Terima Kasih Telah Berkunjung
Translate Indonesia by puji Eka Rini
Posting Komentar untuk "SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 1543 ( Versi Tayang di India)"