SINOPSIS Gangaa SCTV Episode 3 (Lengkap)

Baru Sinopsis , Tak ada ranjang kosong di panti asuhan. Raghavmenyebut nama Niranjan sehingga Mrs. Kidwai dari panti asuhan Ashray memberitahu satu tempat.

Seorang wanita (janda) memberitahu janda lainnya (seorang gadis) bahwa kehidupan sangat besar.Itulah mengapa mereka harus hidup. Wanita itu (Sudha) mengangkat pakaian dari jemuran dan menyuruh si gadis untuk melakukan hal yang sama.  Menyerahkan semua yang mahal kepada Pishi Ma sehingga dia tetap aman. Raghav Ji membawa Gangga ke sana.  

Gangga melihat wanita-wanita yang berada disana, mereka mengenakan sari putih. Raghav Ji menyapa wanita yang sama.  Wanita itu melihat ke arah Gangga dan memberi kode, memintanya untuk maju menghampiri.  Tatapan wanita itu sarat dengan emosi melihat Gangga yang mengenakan sari merah.  Gangga memberi tahu namanya.  Wanita itu tahu bahwa Gangga kehilangan ayah dan suaminya.  “Aku tak mengira mengapa wanita harus menghadapi begitu banyak kesedihan di dalam hidup.  Di usia yang masih terlalu muda dan lihatlah apa yang sudah dia lalui!” dia memanggil Pishi Ma yang kemudian datang membawa tongkat besar di tangannya untuk mendukung.  Dia mengatakan padanya bahwa Gangga akan tinggal bersama mereka mulai saat itu.  Dia menyerahkan Gangga kepada Pishi Ma sehingga noda merah pada pakaiannya dapat dibersihkan dan dia dapat berganti pakaian dengan sari putih.  Sudha mengalami kesulitan menahan air matanya.  Raghav Ji meninggalkan mereka.  Sudha melihat perhiasan Gangga dengan sedih.

Mamta dan janda-janda yang lain duduk di alun-alun dengan baskom didepannya. Orang-orang datang dan memberi makanan pada mereka.  Pishi Ma datang bersama Gangga.  Dia memperhatikan sekelilingnya. Seluruh janda bangun dari tempatnya, mengelilingi Gangga dan Pishi Ma.  Wanita-wanita itu menanyakan beberapa pertanyaan tentang latar belakang Gangga dan suaminya.  Gangga mulai menangis. Pishi Ma mengatakan pada Gangga bahwa wanita-wanita lain juga kehilangan suami mereka dan lingkungan merampas hak mereka untuk hidup.  Mereka berada disini berkat kemurahan hati Tuhan.  Mereka menghabiskan hidup mereka dengan berdoa pada Tuhan dan makan dari apa yang mereka dapat dari orang lain.  Apa yang kita miliki sekarang hanyalah ini.  Gangga berlari pergi, mengatakan bahwa dia tidak mau hidup bersama mereka.

Mereka mengejar Gangga kemudian Gangga memeluk Sudha, memintanya untuk menyelamatkan dirinya.  Sudha memperingatkan bahwa dia tidak bisa melarikan diri dari takdirnya.  Sudha memaksa membawa Gangga ke gerbang sementara Gangga memintanya untuk meninggalkan dirinya namun sia-sia.  Sudha meminta beberapa wanita memegangi Gangga dan membawakan air bersih untuk memberihkan noda merah dikepalanya.  Gangga meminta mereka untk meninggalkannya dan menangis memanggil ayahnya.  

Sudha menggerai rambut Gangga. Gelangnya dilepas.  Mereka mengenakan sari putih ke tubuh Gangga.  Gangga kecil berdiri dengan sedih.  Dia melihat para wanita satu persatu.  Pishi Ma menjelaskan tradisi kepada Gangga.  “Hidupmu telah kehilangan warna sejak kau kehilangan suamimu.  Kami bukan musuhmu.   Kami hanya melakukan apa yang terjadi dengan kita.  Kau beruntung dapat tinggal disini saat kau tidak tahu dimana harus tinggal.  Orang-orang akan memberimu makanan sesuai keinginan mereka sendiri.  Mereka bahkan melarikan diri dari bayangan janda.  Dimata mereka adalah dosa untuk wanita yang sendirian.  Tak ada orang di dunia yang tidak berpikir untuk mengambil keuntungan dari seorang wanita”.  Gangga meminta pakaian dan perhiasannya.   “Ayah membelinya untukku.  Aku menginginkannya”.  Mamta mengulangi kata-kata Pishi Ma, namun Gangga belum siap mengikuti mereka.  Pishi Ma bersikeras bahwa hal ini adalah takdir Gangga sekarang.  Gangga menatap langit dengan sedih.

Niranjan masih mengkhawatirkan Gangga. Dia merasa tidak nyaman membiarkan Gangga tinggal di panti dengan para janda. Gangga berada dalam usia dimana dia harusnya bermain dan belajardi sekolah.  Raghav Ji mengatakan “Kau memiliki hati yang lembut.  Dunia ini sangat keras.  Kau telah melakukan apa yang dapat kau lakukan untuknya.  Tenanglah ini takdirnya!”

Sudha memerintahkan gadis bernama Mamta untuk menyimpan semua pakaian ke kantornya.  “Aku akan mengirimkannya ke kantor nyonya Kidwai”. Dia bertanya pada Pishi Ma, apakah Gangga telah tenang. “Apakah dia sudah makan?” Pishi Ma tersenyum.  Dia keras kepala. Dia akan makan sebentar lagi.  Sudha mengganguk dan pergi.

Gangga memandang sungai Gangga dari teras.  Dia mengingat kembali kegelisahannya akan sungai dan kota Banaras.  Dia memikirkan ayahnya dan perjalanan terakhir mereka ke Banaras.
Mamta membawa makanan untuk Gangga. Gangga menolak memakannya. “Aku melihatmu dan lainnya meminta makanan dari orang-orang. Ayahku mengajarkanku untukmengumpulkan dan memakan apapun menggunakan uangmu sendiri”.  Gadis itu kembali kedalam namun dia mengatakan bahwa hanya bermulut besar tak dapat mengakhiri kelaparan.  “Kami semua memakannya dan saat ini kau pun harus memakan makanan yang sama”. Gangga tidak bergeming.  “Aku adalah putri seorang petani.  Aku dapat menahan lapar tetapi tidak akan mengambil makanan ini”.  Gadis itu memberi satu suapan untuk Gangga namun Gangga menepis tangan gadis itu.  Bunyi piring yang jatuh ke lantai menimbulkan suara yang kencang.  Sudha menengok dan terlihat tidak senang dia melihat Gangga berdiri di tangga.

Semua orang berkumpul di bawah tangga, termasuk Gangga. Sudha bertanya pada Gangga.  “Beraninya kau membuang makanan itu!”  Gangga menolak makan makanan yang mereka minta. Sudha mulai marah.  Telah tertulis bahwa janda hanya dapat hidup dengan pemberian (sedekah).  Gangga mengulangi kata-kata ayahnya.  “Apa gunanya mengemis jika kau memiliki dua tangan dan kaki?  Kau, Pishi Ma dan Mamta pembohong juga.  Kalian memakan makanan yang kalian minta. Menjijikkan!”  Sudha merasa terluka.  Kau tidak menghargai kami.  Dia mengambil tongkat dan menyuruh Gangga meminta maaf.  Gangga tidak bergeming.  “Aku tidak bersalah, mengapa aku harus minta maaf?”  Sudha memukul Gangga sehingga Pishi Ma bergerak menyelamatkannya.  Sudha tidak mengrti mengapa Gangga tidak mau meminta maaf padanya.  Pishi Ma meminta Gangga untuk meminta maaf.  Gangga berteriak bahwa itu bukan kesalahannya.  Sudha mengatakan “Kesalahanmu adalah suamimu mati”.  Gangga bersikeras bahwa dia belum mati.  Dia masih hidup! Sudha melihat Gangga dengan tatapan shock.  Sudha meninggalkan tempat itu tanpa berkata apapun.  Gangga melihat Mamta, Pishi Ma dan wanita-wanita lain.

Sudha diliputi berbagai emosi, katak-kata Gangga terngiang di kepalanya.  Dia tidak dapat menahan airmatanya lagi dan mulai menangis.

Malam harinya, para wanita nampak telah tertidur pulas.  Mamta datang dengan membawa lentera.  “Begitu banyakkah kemarahanmu? Kau telah dipukuli sampai seperti itu, masih tidak mau meminta maaf.  Kau tidak bisa memecahkan piring disini.  Kau harus mengikuti aturan di asrama ini jika kau ingin tinggal di sini”.  Gangga tidak mau tinggal disana. “Aku akan melarikan diri.  Aku tidak tahu harus kemana tapi aku tidak akan  tinggal disini”. Mamta memintanya untuk memakan sesuatu.  Kau membutuhkan tenaga untuk lari.  Gangga setuju. Mamta pergi mengambil sesuatu untuknya.
Gangga melihat tangannya yang terluka.  Dia ingat ayahnya pernah mengatakan bahwa genggaman tangan kanannya merupakan harga dirinya dan yang kiri adalah kekuatannya. “Kau bisa mendapatkan apapun yang kau inginkan dalam hidup ini jika kau tidak menyerah”. “Ayah kau mengatakan padaku bahwa takdirku ada di tanganku.  Aku akan menang.  Ganggamu tidak akan menyerah! Episode ini berakhir dengan wajah Gangga.

Precap:  Gangga mengenakan sari pengantinnya di lengannya sekali lagi.  Sudha menyadari itu dan melepasnya dari bahunya dan membuangnya.  Gangga dan Sudha terlihat saling bersaing.  Sudha menjulurkan tangannya untuk menyentuh rambut Gangga.“ Jangan menyentuh rambutku”, Sudha memutuskan mengajari Gangga siapa janda dan bagaimana mereka hidup.  Dia membawa Gangga ke salon dan meminta mereka membuat Gangga rapih.

^^ Terima Kasih Telah Berkunjung
Sinopsis Inggris By Pooja
Translate Indonesia by Whatea

Posting Komentar untuk "SINOPSIS Gangaa SCTV Episode 3 (Lengkap)"