SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 1542 ( Versi Tayang di India)
BARU SINOPSIS || SINOPSIS Uttaran ANTV (Episode 1542India) / Tayang 7 Januari 2015 di India || EPISODE SEBELUMNYA EPS 1541 >
Nandini mengintip dari kaca dan terkejut melihat Rani di dalam ICU. Meethi memberitahu Nandini bahwa dia tidak dapat masuk ke dalam. Nandini ingin bertemu Rani sekali namun Rani mengingatkan hanya dokter yang boleh masuk ke ICU. “Kau bisa bertemu dengannya setelah Rani membaik”. Meethi mengulang kata dokter bahwa Rani hanya memiliki 48jam. Meethi mengajak Nandini berbicara. Meethi mengatakan. “Ini adalah waktu yang penting untuknya”. Nandini ingat kata-kata guru Ma dan mulai khawatir. “Ini tidak mungkin terjadi! Itu untukmu” Meethi berusaha mengajaknya bicara Nandini akhirnya bertanya apakah Rani memakan apel. Semua orang terdiam. Meethi berkata ya. “Apa yang ada di dalam apel?” Nandini menggelengkan kepalanya tidak percaya. Meethi bertanya pada nandini tentang apel tersebut. “Apa yang ada di dalamnya? Apa yang terjadi setelah memakannya?” Nandini membalas bahwa mantra ilmu hitam telah dimasukkan ke dalam apel. “Itu ditujukan untukmu Meethi. Rani tidak seharusnya memakannya”. Semua orang terkejut. Nandini marah kepada Meethi yang telah membiarkan Rani memakan apel itu. “Ibu macam apa kau? Apel itu untukmu”. Akash menampar wajah Nandini. “Kau berhenti begitu rendahnya hingga kau memcoba membunuh Meethi?” Meethi mengatakan “Kau menyimpan apel itu untuk membunuhku”. “Bagaimana kau bisa melakukan?” Maiyya bertanya pada Nandini apakah dia ibu atau penyihir. “Anakmu menuai hasil dari dosamu”. Akash ingin tahu siapa yang memberinya apel itu. “Hingga saat ini kau hanya mendapat sekali tamparan, jangan memaksaku untuk melupakan kenyataan bahwa kau wanita. Putriku tengah berjuang dengan hidupnya. Katakan padaku”. Khanna mendapat jaminan. Dia bicara dengan guru Ma. “Aku akan menemui saat ini juga. Aku ingin balas dendam dengan musuhku. Mereka bernama Akash dan Vishnu”.
Maiyya marah pada Nandini. Wanita sepertimu seharusnya tidak pernah menjadi ibu. Kau tidak berhak dipanggil ibu. Meethi meminta Nandini untuk bicara. Pasti ada jalan keluar untuk menghentikan semua ilmu hitam. Nandini hanya tahu bahwa siapapun yang memakan apel ini tidak bisa bertahan hidup lebih dari 2 hari. Itulah yang dikatakan guru Ma. “Ya tuhan apa yang terjadi! Aku telah senang berpikir bahwa kau akan mati. Aku tidak tahu dosaku akan kembali padaku. Hidup putriku dalam bahaya sekarang”. Akash menyalahkannya akan kondisi Rani. “Kau harusnya tidak khawatir. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku merasa ingin membunuhmu saat ini”. Meethi menolak “Kita harus mencari jalan dengan pertolongan Nandini. Tolong bawa aku ke guru Ma. Pasti ada jalan keluar”. Nandini mengatakan pada Meethi itu tidak ada gunanya. “Guru Ma sangat marah setelah kau mengalahkannya. Sihirnya gagal padamu Meethi tidak perlu memohon di depan guru Ma”. Meethi duduk bersimpuh di hadapan Nandini. “Aku akan memohon padanya unutk menyelamatkan Rani. Kau dapat mengambil hidupku. Mengapa membunuh anak kecil? Ambil nyawaku, tapi selamatkan Rani”. Akash membantunya berdiri. “Mengapa kau memohon di depan wamita ini?” Akash menoleh ke Rani. “Kau seharusnya berpikir tentang anakmu, jika kau memiliki rasa malu yang tersisa”. Meethi berkata “Kita tidak ada waktu untuk semua itu. Kita harus menyelamatkan anak kita. Aku dapat mengorbankan hidupku untuknya. Aku tidak ada masalah untuk itu, setidaknya dia akan selamat”. Nandini tertegun melihat Meethi, tidak percaya. Akash mengatakan padanya untuk tidak sedih. “Tidak akan ada yang terjadi baik kau maupun Rani”. Meethi kembali meminta Nandini untuk membawanya kepada guru Ma. “Selamatkan putriku. Dia tidak punya banyak waktu tersisa. Tidak ada waktu untuk berpikir atau menangis. Aku mohon pergi denganku. Kita harus menyelamatkan putri kita”.
Guru Ma meyakinkan Khanna bahwa masa buruk untuk musuhnya telah dimulai. Dia menunjukkan bunga hitam. “Ini berarti dalam 3 hari istri musuhmu akan meninggal. Tinggal 2 hari waktu yang tersisa saat ini. Dia ada di RS sekarang”. Khanna tersenyum bersyukur. Guru Ma marah kepada Meethi. Aku akan memberinya kematian yang menyakitkan!” Khanna menyadari perubahan warna dari bunga ke empat dan menunjukkan pada guru Ma. Guru Ma tersenyum melihatnya.
Perawat memberitahu mereka bahwa kondisi Rani memburuk. Dia buru-buru memanggil dokter. Meethi meminta Nandini untuk ikut, “Kita harus menyelamatkan Rani. Dia adalah putrimu”. Nandini melihat Rani sekali lagi dan menangis. “Maafkan aku Meethi. Hari ini aku menyadari bahwa keburukan hanya akan kembali padamu. Aku akan membawamu kepada guru Ma. Aku hanya kau yang bisa menyelamatkan Raniku”. Akash juga ingin ikut namun Meethi memintanya untuk tetap bersama Rani. Meethi dan Nandini pergi. Akash berdoa untuk keselamatan Meethi.
Guru Ma melihat bunga-bunganya. “Akhir hidupmu makin dekat Meethi”. Dia terkejut mendengar suara Meethi. “Kau seharusnya tidak mengkhawatirkan akhir hidupku. Aku adalah Meethi Akash Chatterjee kepada siapa kau mengharapkan kematiannya. Aku baik-baik saja!”. Guru Ma menolak mempercayainya. “Ini tidak mungkin!”. Nandini mengatakan pada guru Ma bahwa Rani yang telah memakan apel itu. “Hidupnya dalam bahaya” Meethi memohon padanya untuk menyelamatkan Rani. “Aku dapat memberikan hidupku untuknya”. Guru Ma mengatakan dia tidak dapat melakukan apapun. “Ini semua kesalahan Nandini. Aku melakukan sesuai permintaannya. Buah itu untukmu”. Meethi mengetahuinya namun apa salah Rani jika dia memakannya. “Aku mohon padamu. Rani hanya anak kecil. Mengapa kita harus melampiaskan dendam padanya? Aku mohon selamatkan dia. Lakukan sesuatu”. Guru Ma menolak “Tidak ada yang mungkin saat ini. Tidak ada pilihan. Aku telah mengatakan padamu sebelumnya. aku katakan jika aku menggunakan kekuatanku sekali maka tidak bisa ditarik kembali. Rani akan meninggal!” Meethi berteriak menolak “Rani tidak akan meninggal. Dia adalah putriku. Aku akan menyelamatkannya tunggu dan lihatlah. Jika kau memiliki kepercayaan pada mantramu maka aku mempercayai cinta seorang ibu yang kumiliki lebih dari itu. Aku percaya bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan kejahatan menang dari kebaikan”. Guru Ma tidak terpengaruh. “Berdoalah sebanyak yang kau mau. Ingatlah bahwa bunga terakhir belum berubah menjadi hitam. Waktumu hanya tinggal ini”. Meethi mengatakan “Waktu akan berhenti aku akan melakukannya. Ayo Nandini, kita telah menyia-nyiakan waktu kita dengan datang kesini. Kita harus melakukan sesuatu dengan cara kita sendiri”. Dia berbalik hendak pergi ketika guru Ma menantangnya. “Bahkan Tuhan tidak dapat menghentikan apa yang sudah kumulai”. Meethi menerima tantangannya. “Sekarang pertarungan antara yang baik dan yang jahat. Sekarang aku akan melihat siapa yang menang. Cinta ibu atau mantramu. Aku sangat percaya pada Tuhanku bahwa kebaikan akan menang. Bersiaplah untuk kalah itu pasti. Kita akan melihat siapa yang akan mati sekarang”. Meethi pergi bersama Nandini.
Damini sampai di RS. Maiyya tengah menangis memikirkan Rani. “Apa kesalahan dia? Apa kesalahan menantuku?” Damini mengatakan alasannya karena itu semua takdir. Maiyya berharap bahwa sebaiknya dia yang dihukum oleh takdir daripada cucunya. “Aku telah banyak berbuat kesalahan di hidupku”. Damini menghiburnya. “Hidup dan mati ditentukan oleh Tuhan. Kita hanya dapat berdoa dengan sepenuh hati. Ini saatnya kita tetap kuat, memiliki kepercayaan. Kita harus berdoa dengan sepenuh hati. Aku dengar bahwa Tuhan mendengar doa seorang ibu. Kau juga harus berdoa untuk Rani”.
Rani meyakinkan Nandini bahwa saat ini bukan waktunya untuk khawatir. Berdoa supaya Rani selamat. DIa menyadari ada Ganpati Idol di dalam taxi dan berdoa untuk Rani supaya membaik. Nandini menyesali semua yang telah dia lakukan. “Aku telah kehilangan akal dengan meminta bantuan pada ilmu hitam”. Supir taksi mengehentikan taksinya. Dia mengatakan pada mereka pemecahannya. “Ayahku biasanya mengatakan bahwa jika kau dikutuk atau jika seseorang telah mengirim ilmu hitam padamu maka hanya ular yang bisa menolongmu. Jika kau memberi susu pada ular dan dia meminumnya maka putrimu akan selamat”. Nandini tidak siap mempercayai apapun. “Aku pernah mencobanya sekali, tidak lagi. Tolong jalankan mobilnya”. Meethi memberitahu si supir untuk mengantar mereka ke kuil tua ular.
Dokter memberitahu Akash bahwa kondisi Rani memburuk. Vishnu menyarankan membawa Rani ke spesialis lain namun dokter menolak. “Aku telah berkonsultasi dengan semua yang ahli di sini. Mereka semau mengatakan bahwa kesempatan Rani bertahaan sangat sedikit.
Nandini dan Meethi dalam perjalanan menuju kuil ular. Mereka akhirnya sampai di kuil. Meethi menuangkan susu di tempat dan meletakkannya dekat patung Siwa. Dia berdoa. “Aku tidak percaya tahayul namun aku percaya Tuhan sepenuhnya. Anakku berada dalam masalah. Tolong terimalah doaku dan selamtkan putriku”. Dia menutup matanya. Nandini juga mengikuti yang dilakukan Meethi. Ular muncul dari sudut. Meethi dan Nandini menyadarinya. Meethi tetap berdiri di tempatnya tak bergerak, memegang wadah di tangannya.
Precap:
Dokter melepas alat bantu pernafasan dari mulut Rani. Dia memberitahu Akash dan semua orang bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan Rani. Semua orang terkejut.
SINOPSIS UTTARAN EPISODE 1543 SELANJUTNYA >>
Nandini mengintip dari kaca dan terkejut melihat Rani di dalam ICU. Meethi memberitahu Nandini bahwa dia tidak dapat masuk ke dalam. Nandini ingin bertemu Rani sekali namun Rani mengingatkan hanya dokter yang boleh masuk ke ICU. “Kau bisa bertemu dengannya setelah Rani membaik”. Meethi mengulang kata dokter bahwa Rani hanya memiliki 48jam. Meethi mengajak Nandini berbicara. Meethi mengatakan. “Ini adalah waktu yang penting untuknya”. Nandini ingat kata-kata guru Ma dan mulai khawatir. “Ini tidak mungkin terjadi! Itu untukmu” Meethi berusaha mengajaknya bicara Nandini akhirnya bertanya apakah Rani memakan apel. Semua orang terdiam. Meethi berkata ya. “Apa yang ada di dalam apel?” Nandini menggelengkan kepalanya tidak percaya. Meethi bertanya pada nandini tentang apel tersebut. “Apa yang ada di dalamnya? Apa yang terjadi setelah memakannya?” Nandini membalas bahwa mantra ilmu hitam telah dimasukkan ke dalam apel. “Itu ditujukan untukmu Meethi. Rani tidak seharusnya memakannya”. Semua orang terkejut. Nandini marah kepada Meethi yang telah membiarkan Rani memakan apel itu. “Ibu macam apa kau? Apel itu untukmu”. Akash menampar wajah Nandini. “Kau berhenti begitu rendahnya hingga kau memcoba membunuh Meethi?” Meethi mengatakan “Kau menyimpan apel itu untuk membunuhku”. “Bagaimana kau bisa melakukan?” Maiyya bertanya pada Nandini apakah dia ibu atau penyihir. “Anakmu menuai hasil dari dosamu”. Akash ingin tahu siapa yang memberinya apel itu. “Hingga saat ini kau hanya mendapat sekali tamparan, jangan memaksaku untuk melupakan kenyataan bahwa kau wanita. Putriku tengah berjuang dengan hidupnya. Katakan padaku”. Khanna mendapat jaminan. Dia bicara dengan guru Ma. “Aku akan menemui saat ini juga. Aku ingin balas dendam dengan musuhku. Mereka bernama Akash dan Vishnu”.
Maiyya marah pada Nandini. Wanita sepertimu seharusnya tidak pernah menjadi ibu. Kau tidak berhak dipanggil ibu. Meethi meminta Nandini untuk bicara. Pasti ada jalan keluar untuk menghentikan semua ilmu hitam. Nandini hanya tahu bahwa siapapun yang memakan apel ini tidak bisa bertahan hidup lebih dari 2 hari. Itulah yang dikatakan guru Ma. “Ya tuhan apa yang terjadi! Aku telah senang berpikir bahwa kau akan mati. Aku tidak tahu dosaku akan kembali padaku. Hidup putriku dalam bahaya sekarang”. Akash menyalahkannya akan kondisi Rani. “Kau harusnya tidak khawatir. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku merasa ingin membunuhmu saat ini”. Meethi menolak “Kita harus mencari jalan dengan pertolongan Nandini. Tolong bawa aku ke guru Ma. Pasti ada jalan keluar”. Nandini mengatakan pada Meethi itu tidak ada gunanya. “Guru Ma sangat marah setelah kau mengalahkannya. Sihirnya gagal padamu Meethi tidak perlu memohon di depan guru Ma”. Meethi duduk bersimpuh di hadapan Nandini. “Aku akan memohon padanya unutk menyelamatkan Rani. Kau dapat mengambil hidupku. Mengapa membunuh anak kecil? Ambil nyawaku, tapi selamatkan Rani”. Akash membantunya berdiri. “Mengapa kau memohon di depan wamita ini?” Akash menoleh ke Rani. “Kau seharusnya berpikir tentang anakmu, jika kau memiliki rasa malu yang tersisa”. Meethi berkata “Kita tidak ada waktu untuk semua itu. Kita harus menyelamatkan anak kita. Aku dapat mengorbankan hidupku untuknya. Aku tidak ada masalah untuk itu, setidaknya dia akan selamat”. Nandini tertegun melihat Meethi, tidak percaya. Akash mengatakan padanya untuk tidak sedih. “Tidak akan ada yang terjadi baik kau maupun Rani”. Meethi kembali meminta Nandini untuk membawanya kepada guru Ma. “Selamatkan putriku. Dia tidak punya banyak waktu tersisa. Tidak ada waktu untuk berpikir atau menangis. Aku mohon pergi denganku. Kita harus menyelamatkan putri kita”.
Guru Ma meyakinkan Khanna bahwa masa buruk untuk musuhnya telah dimulai. Dia menunjukkan bunga hitam. “Ini berarti dalam 3 hari istri musuhmu akan meninggal. Tinggal 2 hari waktu yang tersisa saat ini. Dia ada di RS sekarang”. Khanna tersenyum bersyukur. Guru Ma marah kepada Meethi. Aku akan memberinya kematian yang menyakitkan!” Khanna menyadari perubahan warna dari bunga ke empat dan menunjukkan pada guru Ma. Guru Ma tersenyum melihatnya.
Perawat memberitahu mereka bahwa kondisi Rani memburuk. Dia buru-buru memanggil dokter. Meethi meminta Nandini untuk ikut, “Kita harus menyelamatkan Rani. Dia adalah putrimu”. Nandini melihat Rani sekali lagi dan menangis. “Maafkan aku Meethi. Hari ini aku menyadari bahwa keburukan hanya akan kembali padamu. Aku akan membawamu kepada guru Ma. Aku hanya kau yang bisa menyelamatkan Raniku”. Akash juga ingin ikut namun Meethi memintanya untuk tetap bersama Rani. Meethi dan Nandini pergi. Akash berdoa untuk keselamatan Meethi.
Guru Ma melihat bunga-bunganya. “Akhir hidupmu makin dekat Meethi”. Dia terkejut mendengar suara Meethi. “Kau seharusnya tidak mengkhawatirkan akhir hidupku. Aku adalah Meethi Akash Chatterjee kepada siapa kau mengharapkan kematiannya. Aku baik-baik saja!”. Guru Ma menolak mempercayainya. “Ini tidak mungkin!”. Nandini mengatakan pada guru Ma bahwa Rani yang telah memakan apel itu. “Hidupnya dalam bahaya” Meethi memohon padanya untuk menyelamatkan Rani. “Aku dapat memberikan hidupku untuknya”. Guru Ma mengatakan dia tidak dapat melakukan apapun. “Ini semua kesalahan Nandini. Aku melakukan sesuai permintaannya. Buah itu untukmu”. Meethi mengetahuinya namun apa salah Rani jika dia memakannya. “Aku mohon padamu. Rani hanya anak kecil. Mengapa kita harus melampiaskan dendam padanya? Aku mohon selamatkan dia. Lakukan sesuatu”. Guru Ma menolak “Tidak ada yang mungkin saat ini. Tidak ada pilihan. Aku telah mengatakan padamu sebelumnya. aku katakan jika aku menggunakan kekuatanku sekali maka tidak bisa ditarik kembali. Rani akan meninggal!” Meethi berteriak menolak “Rani tidak akan meninggal. Dia adalah putriku. Aku akan menyelamatkannya tunggu dan lihatlah. Jika kau memiliki kepercayaan pada mantramu maka aku mempercayai cinta seorang ibu yang kumiliki lebih dari itu. Aku percaya bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan kejahatan menang dari kebaikan”. Guru Ma tidak terpengaruh. “Berdoalah sebanyak yang kau mau. Ingatlah bahwa bunga terakhir belum berubah menjadi hitam. Waktumu hanya tinggal ini”. Meethi mengatakan “Waktu akan berhenti aku akan melakukannya. Ayo Nandini, kita telah menyia-nyiakan waktu kita dengan datang kesini. Kita harus melakukan sesuatu dengan cara kita sendiri”. Dia berbalik hendak pergi ketika guru Ma menantangnya. “Bahkan Tuhan tidak dapat menghentikan apa yang sudah kumulai”. Meethi menerima tantangannya. “Sekarang pertarungan antara yang baik dan yang jahat. Sekarang aku akan melihat siapa yang menang. Cinta ibu atau mantramu. Aku sangat percaya pada Tuhanku bahwa kebaikan akan menang. Bersiaplah untuk kalah itu pasti. Kita akan melihat siapa yang akan mati sekarang”. Meethi pergi bersama Nandini.
Damini sampai di RS. Maiyya tengah menangis memikirkan Rani. “Apa kesalahan dia? Apa kesalahan menantuku?” Damini mengatakan alasannya karena itu semua takdir. Maiyya berharap bahwa sebaiknya dia yang dihukum oleh takdir daripada cucunya. “Aku telah banyak berbuat kesalahan di hidupku”. Damini menghiburnya. “Hidup dan mati ditentukan oleh Tuhan. Kita hanya dapat berdoa dengan sepenuh hati. Ini saatnya kita tetap kuat, memiliki kepercayaan. Kita harus berdoa dengan sepenuh hati. Aku dengar bahwa Tuhan mendengar doa seorang ibu. Kau juga harus berdoa untuk Rani”.
Rani meyakinkan Nandini bahwa saat ini bukan waktunya untuk khawatir. Berdoa supaya Rani selamat. DIa menyadari ada Ganpati Idol di dalam taxi dan berdoa untuk Rani supaya membaik. Nandini menyesali semua yang telah dia lakukan. “Aku telah kehilangan akal dengan meminta bantuan pada ilmu hitam”. Supir taksi mengehentikan taksinya. Dia mengatakan pada mereka pemecahannya. “Ayahku biasanya mengatakan bahwa jika kau dikutuk atau jika seseorang telah mengirim ilmu hitam padamu maka hanya ular yang bisa menolongmu. Jika kau memberi susu pada ular dan dia meminumnya maka putrimu akan selamat”. Nandini tidak siap mempercayai apapun. “Aku pernah mencobanya sekali, tidak lagi. Tolong jalankan mobilnya”. Meethi memberitahu si supir untuk mengantar mereka ke kuil tua ular.
Dokter memberitahu Akash bahwa kondisi Rani memburuk. Vishnu menyarankan membawa Rani ke spesialis lain namun dokter menolak. “Aku telah berkonsultasi dengan semua yang ahli di sini. Mereka semau mengatakan bahwa kesempatan Rani bertahaan sangat sedikit.
Nandini dan Meethi dalam perjalanan menuju kuil ular. Mereka akhirnya sampai di kuil. Meethi menuangkan susu di tempat dan meletakkannya dekat patung Siwa. Dia berdoa. “Aku tidak percaya tahayul namun aku percaya Tuhan sepenuhnya. Anakku berada dalam masalah. Tolong terimalah doaku dan selamtkan putriku”. Dia menutup matanya. Nandini juga mengikuti yang dilakukan Meethi. Ular muncul dari sudut. Meethi dan Nandini menyadarinya. Meethi tetap berdiri di tempatnya tak bergerak, memegang wadah di tangannya.
Precap:
Dokter melepas alat bantu pernafasan dari mulut Rani. Dia memberitahu Akash dan semua orang bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan Rani. Semua orang terkejut.
SINOPSIS UTTARAN EPISODE 1543 SELANJUTNYA >>
^^ Terima Kasih Telah Berkunjung
Sinopsis Inggris By Pooja
Translate Indonesia by Whatea
Posting Komentar untuk "SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 1542 ( Versi Tayang di India)"