SINOPSIS Lucky Romance Episode 1 Bagian 1 (Drama Korea)
BARU SINOPSIS SINOPSIS Lucky Romance Episode 1 . Lucky Romance atau Unpall Romance merupakan drama terbaru yang ditayangkan oleh MBC menggantikan drama Goodbye Mr Black yang telah berakhir masa tayangnya. Drama yang dibintangi oleh Hwang Jung Eum, Ryu Jun Yeol, Lee Soo Hyuk dan Lee Chung Ah ini pada episode perdananya berhasil meraih rating 10,3 tertinggi diantara 2 drama yang tayang di jam yang sama (Master of Revenge di KBS dan Ddandara di SBS).
Sayangnya drama ini mendapat kritikan cukup pedas dari para netter. Karena inilah penulis tergoda untuk mencoba menonton episode perdana drama ini dan membuat sinopsisnya. Tentu saja saya tidak menjanjikan akan terus menulis synopsis drama ini hingga selesai. Perkembangan cerita dan chemistry pemain sangat penting untuk mengikat penonton untuk tetap mengikuti drama tersebut. Apakah drama ini akan berhasil menahan pemirsa untuk menyaksikannya hingga tamat. Kita lihat bersama.
SINOPSIS Lucky Romance Episode 1
Sebuah mobil berhenti di depan kasino. Seorang pemuda (Ryu Jun Yeol) berpenampilan rapih keluar dan mengenakan kacamata hitamnya –malem2 kok pake kacamata hitam—dia berjalan masuk ke dalam kasino.
Sementara itu seorang pelayan wanita nampak berjalan sambil membawa minum. Dia berkata dalam hati ‘mengapa si pemburu melepaskan putih salju. Apakah karena si putih salju cantik?’ si gadis berjalan dan berpapasan dengan pemuda yang baru masuk tadi. Seseorang memanggil si gadis yang bernama Bo Nui (Hwang Jung Eum). Wanita yang memanggil Bo Nui menyuruhnya menyerahkan nampan berisi gelas yang dibawa Bo Nui. Sementara si pemuda memasuki ruangan kasino.
Bo Nui telah berganti pakaian menjadi petugas cleaning service. Dia membersihkan toilet wanita. Dalam hati Bo Nui kembali berkata ‘Mengapa ibu peri menyulap labu untuk Cinderella? Apakah karena dia baik?’ Bo Nui terjatuh karena menabrak seorang wanita setelah minta maaf dia melanjutkan kata-katanya ‘Bukan. Itu karena sejak awal mereka (Putih Salju dan Cinderella) adalah putri. Mereka bilang wanita baik tidak bisa mengalahkan wanita cantik’ seorang ibu keluar dari salah satu kamar toilet sambil menelepon dan tertawa karena menang bermain. Bo Nui melanjutkan ucapannya ‘Dan seorang wanita cantik tidak bisa mengalahkan wanita yang beruntung’ Bo Nui menarik nafas
‘Karena itu aku mohon berikan aku keberuntungan’ kata Bo Nui. Bersamaan dengan itu pemuda yang masuk kasino tadi mulai bermain poker.
Bo Nui masuk ke toilet pria sambil meminta maaf karena hendak membersihkan toilet. Dengan bersungut para pria keluar dari toilet. Bo Nui nampak mengenali sosok seorang pria dia memanggil pria itu. Namun saat pria itu berbalik ternyata dia bukanlah pria yang dicari Bo Nui. Bo Nui nampak kecewa dia melanjutkan pekerjaannya.
Pemuda yang kita lihat di awal epi tadi tengah bermain poker. Dia memperhatikan dengan seksama saat bandar membagikan kartu. Dia mulai merumuskan dan mengkalkulasi kartu yang dibagikan di dalam benaknya. Dengan perhitungan yang matang, pemuda tersebut berkali-kali berhasil memenangkan permainan.
Bo Nui melepas lelah dengan menyandarkan tubuhnya di dinding. Dia mengecek ponselnya. Tertulis sebuah ramalan berbunyi ‘ Kau akan bertemu musuhmu dari (arah) timur. Bersiaplah!’ Bo Nui bersungut dan meletakkan ponselnya. Dia mendorong gerobak berisi pel dan pembersih lainnya dan berkata pada dirinya sendiri bahwa dia akan menemukan orang itu dan mengambil kembali haknya –sepertinya uang Bo Nui dibawa kabur oleh pria dengan ciri berkepala botak—
Pemuda yang tadi berhasil menang banyak. Orang-orang nampak kagum dan mengira dia penjudi professional. Pemuda itu beranjak dari kursinya dan mempersilahkan orang-orang mengambil chips yang telah dia menangkan. Dia kemudian meninggalkan ruangan. Seorang pria berkepala botak mengikutinya. Pria botak itu meminta si pemuda mengijinkannya menyentuh tangan si pemuda supaya dia beruntung. Si pemuda menolak, dia mengatakan bahwa dia menang bukan karena beruntung tapi karena menggunakan ‘otaknya’ namun si pria tua tetap mengikutinya.
Saat itulah Bo Nui melihat dari jauh dan mengira si pria botak adalah pria yang dia cari. Bo Nui berlari ke arah mereka.
Pemuda itu melihat Bo Nui dan terpaku. Otaknya memprediksi waktu yang dibutuhkan Bo Nui untuk menabrak dirinya. Pemuda itu menghindar. Sayang saat itu roda gerobak patah sehingga Bo Nui tergelincir dan pindah jalur sehingga menabrak si pemuda hingga jatuh dan tersiram air pel.
Bo Nui memegangi tangannya yang sakit. Pemuda itu bangun dengan wajah kesal. Dia menjulurkan tangannya ke arah Bo Nui yang mnegira si pemuda hendak membantunya berdiri. Namun ternyata, tangan si pemuda meraih kacamata hitam yang terjatuh di dekat Bo Nui. Tanpa ekspresi si pemuda bangun dan menyimpan kacamatanya. Bo Nui meminta maaf dan menawarkan diri untuk membersihkan jas pemuda itu. Namun pemuda itu menolak lalu pergi meninggalkan Bo Nui yang menyesal.
Pemuda itu sampai di hotel dan seorang anak nampak berkata pada ibunya, dia mencium bau tidak enak dari tubuh si pemuda (karena tersiram air pel). Di dalam hotel seorang wanita (Lee Cho Hee) menyambut si pemuda dan memanggilnya Tn Je. Si pemuda bertanya mengenai persiapan acara mereka sambil berjalan.
Dua orang pria nampak berusaha mengatasi masalah pada komputernya. Tn Je masuk dan bertanya pada mereka. Dua pria yang sepertinya bawahan tn Je berusaha menutupi permasalahan mereka namun Tn Je cepat tanggap dan menyuruh mereka minggir.
Dia mengetik sesuatu di keyboard dan tidak lama masalah berhasil diatasi. Tn Je nampak kesal dan menegur bawahannya yang dinilai tidak becus bekerja. Si wanita berusaha membela dengan mengatakan bahwa mereka tidak tidur 3 hari demi mengerjakan proyek itu. Namun tn Je malah menghina dua bawahannya. Setelah Tn Je pergi salah satu dari mereka merasa kagum karena tn Je berhasil menyelesaikan masalah hanya dalam waktu beberapa menit. Pria satunya mengatakan bahwa Tn Je memiliki IQ 200. Nampaknya kedua pria itu memiliki rencana tersembunyi yang akan dilakukan pada saat presentasi.
Tn Je menyuruh Dal Nim (wanita yang menyambutnya di hotel) untuk memastikan programmer melakukan tugasnya dengan baik. Dal Nim memastikan semuanya sudah beres. Tn Je menyuruh Dal Nim membeli pakaian untuknya.
Bo Nui nampak bersiap untuk pergi. Wanita yang tadi menyapanya di awal meminta maaf karena menyuruh Bo Nui membersihkan toilet. Bo Nui malah berterima kasih karena dengan begitu dia dapat lebih mudah mencari pria yang tengah dia cari. Wanita itu tidak habis pikir bagaimana bisa seseorang membawa kabur gaji pegawainya ke kasino. Bo Nui mengatakan bahwa pria itu bukan orang jahat namun mungkin tengah dalam masalah.
Tn Je nampak tengah membuka kemejanya. Dia teringat ucapan Dal Nim mengenai wartawan yang telah menunggu acara presentasi. Tn Je terlihat gelisah.
Terlihat Je Soo Ho kecil berjalan digandeng seorang wanita. Beberapa wartawan nampak mengambil fotonya. Je kecil berhasil menyelesaikan soal kalkulus untuk anak SMA di usianya yang masih 5 tahun. Para wartawan yang hadir di acara presentasi nampak riuh memberi tepukan tangan dan memotret Je kecil yang nampak tidak nyaman terkena blitz.
Nampaknya Je Soo Ho mengalami trauma yang membuatnya gugup jika melihat lampu, blitz dan keriuhan orang-orang.
Dua pegawai Je Soo Ho nampak melakukan sesuatu kepada computer yang akan dipakai untuk presentasi. Dal Nim masuk ke kamar membawakan baju untuk Soo Ho, namun dia tidak melihat So Hoo disana. Dal Nim menghubungi seorang pria yang bekerja sebagai bartender. Dia menanyakan keberadaan Soo Ho.
Teman Soo Ho (Jung Sang Hoon) mengatakan dia yang telah menyuruh Soo Ho pergi ke kasino supaya tenang. Dal Nim meminta teman Soo Ho, Ryang Ha, untuk datang.
Bo Nui datang ke taman mencari bos nya. Tak sengaja dia mengagetkan Soo Ho yang tengah duduk sambil menutup wajahnya dengan sapu tangan hingga terjatuh. Soo Ho mengenali Bo Nui sebagai si cleaning service. Bo Nui hendak membayar pakaian Soo Ho namun Soo Ho hanya diam. Bo Nui mengira Soo Ho kalah banyak saat berjudi.
Bo Nui memberikan kertas mantra untuk keberuntungan. So Hoo merasa Bo Nui aneh. Sebelum pergi Bo Nui berpesan “Jangan bergantung pada keberuntungan, tapi kerja keras. Kau nampak seperti seseorang yang mengandalkan kekuatan dibanding kepandaian” kata Bo Nui. Bo Nui memberi semangat. Soo Ho nampak tersinggung karena Bo Nui mengatakan kalau dia mengandalkan kekuatan dibanding otak. Dengan kesal dia mengatakan bahwa dia adalah Je Soo Ho pemilik Ze Ze Factory.
Seorang pria berambut botak (Kim Sang Ho) menjual mobilnya. Setelah beradu argument dia menyerah dan bersedia menjual mobilmya sesuai harga yang ditawarkan si penjual. Pria itu hendak menandatangani surat penjualan ketika seseorang merebut kertas itu darinya. Dia terkejut melihat orang itu adalah Bo Nui. Bo Nui mengembalikan surat kontrak dan menyuruh bosnya untuk naik ke mobil.
Acara presentasi akan segera berlangsung. Dal Nim nampak sibuk mengecek kembali persiapan. Dia mencoba menghubungi programmer namun tidak mendapat tanggapan. Dia mengecek ponselnya dan terkejut membaca pesan di ponsel ‘ini menggelikan, aku berhenti!’ Dal Nim panic! Saat menuju ruangan control dia bertemu Soo Ho. Soo Ho bertanya mengenai ruang control dan Dal Nim berbohong mengatakan semua siap. Dal Nim nampak stress tidak tahu harus bagaimana.
Bo Nui memarahi bos nya yang nekat berjudi padahal tidak memiliki keberuntungan. Namun si bos malah tertidur. Dal Nim menghubungi Bo Nui dan memintanya untuk kembali dan membantunya. Dal Nim menceritakan tentang programmernya yang kabur setelah mengganti passwordnya. Bo Nui menolak karena tidak mau membantu Zeze factory. Bo Nui menolak karena memiliki masa lalu buruk dengan Zeze. Dal Nim membujuknya dan mengatakan akan membayar Bo Nui 4 kali lipat. Bo Nui memutar mobilnya.
Sebuah mobil berhenti di lobi, beberapa fans nampak berteriak seorang wanita (Lee Chung Ah) turun dari pintu depan dan membuka pintu belakang mobil. Seorang pria tampan turun diiringi teriakan para gadis memanggil namanya, Gary Choi (Lee Soo Hyuk). Bo Nui turun dari mobil dan menyuruh bos nya untuk pulang lebih dulu, Bo Nui menyita surat mobil si bos yang hanya bisa berteriak kesal. Seorang reporter nampak mewawancarai Gary Choi, petenis yang berhasil mengalahkan petenis dunia.
Bo Nui menemui Dal Nim yang tengah menyiapkan kostum kelinci. Dal Nim mengomel karena Bo Nui sangat berlebihan dia membantu Bo Nui mengenakan kostum dan memberitahu letak ruang control.
Soo Ho nampak gugup. Dia mengintip dari belakang panggung melihat para wartawan.
Dia membayangkan para wartawan tengah menertawainya. Soo Ho masuk ke ruangan hendak mengambil obatnya namun dia tidak dapat menemukannya. Dia baru sadar obat itu tak sengaja terbuang saat dia membuang jimat pemberian Bo Nui.
Di ruang control, beberapa sudut lantai diberi tumpukan garam halus dan ada sebuah jimat terpasang di meja. Bo Nui yang mengenakan kostum kelinci nampak tengah duduk di depan computer sambil memencet tombol keyboard untuk menemukan password.
Acara di mulai. Je Soo Ho memasuki ruangan presentasi dan berdiri di atas panggung. Dal Nim dengan gelisah bertanya pada Bo Nui dan Bo Nui menjawab bahwa dia hampir selesai.
Tepat saat Soo Ho memijit layar ponselnya, Bo Nui berhasil membuka data. Bo Nui terkejut melihat So Hoo di layar tv. Dia mengenali Soo Ho sebagai si penjudi. Saat Soo Ho hendak mendemonstrasikan game nya tiba-tiba layar berubah. Dal Nim dan Bo Nui sama-sama bingung dan Bo Nui mencoba melakukan sesuatu namun tak berhasil.
Ryang Ha masuk ke dalam ruangan presentasi. Para wartawan merangsek maju ke depan panggung mendekati Soo Ho. Ryang Ha berusaha menghalangi. Soo Ho yang gugup karena wartawan yang mulai memotret dan mengeluarkan suara gaduh kehilangan kesadaran.
Soo Ho tersadar. Dia melihat Bo Nui yang mengenakan kostum kelinci menanyakan keadaannya. Bo Nui pamit setelah yakin Soo Ho tidak apa-apa. Soo Ho menangkap ekor Bo Nui dan menahannya untuk tidak pergi. Soo Ho mengira Bo Nui mata-mata dari perusahaan pesaingnya yang telah mencuri data gamesnya.
Bo Nui menolak tuduhan itu dan berusaha kabur. Setelah menendang selangkangan Soo Ho, Bo Nui melarikan diri. Dal Nim yang melihat Soo Ho kesakitan menghampiri. Soo Ho menyuruh Dal Nim menangkap ‘si kelinci’.
Di luar wartawan sibuk membicarakan demonstrasi yang gagal. Manajer Gary, Amy yang mendengarnya masuk ke ruangan dan melihat orang-orang tengah membereskan ruangan. Nampaknya Amy mengenal Soo Ho.
Bo Nui tengah menunggu bis di halte. Dia nampak lelah. Saat bis datang Bo Nui menghampiri namun sayangnya plastic berisi kostum kelincinya robek sehingga dia kerepotan memungutnya dan bis berlalu meninggalkan Bo Nui. Sebuah mobil berhenti, pemiliknya (Jung in Gi) memanggil BoNui.
Bo Nui nampak senang. Pria yang sempat hadir di acara demonstrasi tadi, memberinya tumpangan pada Bo Nui. Bo Nui bertanya apa yang sedang dilakukan paman di daerah tersebut. Paman berbohong mengatakan dia ada keperluan dengan peternakan ayam di dekat situ.
Pria itu bertanya mengenai keadaan Bo Nui karena sudah lama semenjak Bo Nui berhenti dari pekerjaannya mereka tidak bertemu. Bo Nui berbohong bahwa dia baik-baik saja. tiba-tiba ponsel Bo Nui berbunyi dan isinya pesannya berupa tagihan. Paman yang mendengar ponsel Bo Nui berbunyi terus memujinya popular, Bo Nui dengan malu mengiyakan.
Soo Ho mengatakan bahwa sabotase terhadap presentasinya telah direncanakan. Dal Nim terkejut, dan meminta maaf karena tidak menduganya. Dal Nim juga meyakinkan bahwa si kelinci adalah temannya, bukan salah satu dari pelaku sabotase. Tiba-tiba ponsel Dal Nim berbunyi. Dal Nim memberitahu bahwa temannya yang telepon jadi tidak mungkin temannya terlibat. Soo Ho menduga Bo Nui hendak mengecek keadaan dan meminta Dal Nim menghidupkan speaker ponselnya.
Bo Nui bertanya kapan Dal Nim akan membayarnya karena dia sedang butuh. Dal Nim bertanya apakah Bo Nui menginstall sesuatu. Bo Nui mengatakan bahwa dia tidak melakukan itu dan menduga bahwa Soo Ho pasti menuduhnya sebagai mata-mata. Dal Nim hendak menutup telepon namun Soo Ho merebut ponselnya dan membiarkan Bo Nui terus bicara. “Nampaknya dia sedang stress. Katanya orang yang kaya dan terkenal sebagian besar kesepian karena mereka hanya peduli pada diri mereka sendiri dan menjadi kasar” Soo Ho terlihat kesal dengan ucapan Bo Nui. “Bo Nui hentikan” kata Dal Nim melirik tidak enak pada SooHo. “Dia pasti memperlakukan pegawainya dengan buruk. Jika tidak mana mungkin mereka mengacaukan acara tersebut. Mereka tidak akan melakukannya jika mereka memiliki sedikit rasa hormat” Soo Ho nampak mengetik sesuatu di ponselnya. Dal Nim panic dan meminta Bo Nui berhenti bicara. Soo Ho memberi pesan pada Dal Nim untuk menyuruh Bo Nui datang ke kantor.
Gary Choi memandang sebuah rumah. Dia tersenyum dan mengingat di masa lalu saat masih kecil dia juga berdiri di tempat yang sama.
Amy membuyarkan lamunannya dengan bertanya keistimewaan rumah itu. Amy penasaran dengan alasan Gary mendatangi rumah tersebut. Gary menyuruh Amy pergi lebih dulu sementara dia ingin tetap disitu. Gary masuk ke dalam rumah.
Gary melihat pemandangan dari atap rumah. Saat itu Bo Nui tiba. Bo Nui terkejut mendapati barang-barangnya ada di luar. Dia meminta bibi penyewa untuk memberinya waktu. Dia tidak bisa meninggalkan rumah itu karena masih menunggu seseorang.
Sebelum pergi bibi mengingatkan Bo Nui dia hanya memberi waktu 4 hari. Saat itulah Gary mendengar nama Bo Nui dan mengenali Bo Nui sebagai Shim Bo Nui. Dia segera berlari ke lantai bawah.
Di bawah Bo Nui mendapat telepon. Dia berlari meninggalkan barang-barangnya yang masih di luar. Sementara Gary yang baru turun tidak menemukan Bo Nui.
Di gedung Zeze factory, nampak para pegawai tengah bersenang-senang karena bos mereka belum datang. Salah satu dari mereka berteriak memberitahu bahwa demonstrasi gagal. Soo Ho memasuki ruangan dia memberi perintah untuk membawakan hard drive milik Park Ha Sang dan Go Su Wan. Dia juga menyuruh bawahannya untuk mengecek email dan percakapan kedua orang itu untuk menemukan keberadaan mereka. Seluruh pegawai terperangah.
Melihat Dal Nim datang mereka langsung menanyakan apa yang terjadi dan mereka terlihat lemas saat mengetahui bahwa Ha Sang dan Su Wan melarikan diri. Soo Ho masuk ke ruangannya dan mematikan lampu. Dia merebahkan dirinya ke atas kasur.
Bo Nui berlari menyusuri jalan sambil berkata ‘tidak’ dalam hati. Secara bersamaan bayangan masa lalu saat dia berlari di tengah hujan terpapar kembali. Bo Nui tiba di rumah sakit. Dia berdiri di depan sebuah kamar dan mengintip ke dalam.
Wajahnya nampak dipenuhi peluh dan air mata. “Bora” desisnya . Di dalam nampak dokter dan perawat tengah berusaha memberi pertolongan dengan memberi kejut jantung dan memberi ambu pernafasan secara bergantian. Di luar kamar, Bo Nui terus berdoa meminta supaya Bo Ra (Kim Ji Min) selamat.
Dokter keluar dari kamar. Bo Nui dan dokter duduk di taman luar rumah sakit. Bo Nui mengucapkan terima kasih dan berjanji akan segera melunasi pembayaran. Dokter terlihat ragu dia hendak mengqatakan sesuatu. Dokter menyarankan pada Bo Nui untuk membawa pulang adiknya karena sudah dua tahun semenjak adiknya koma, kondisinya semakin menurun. Dokter mengatakan bahwa hari ini Bo Ra beruntung, namun lain kali dokter tidak yakin bisa menyelamatkan nyawanya. “Tidakkah lebih baik jika dia meninggal dengan damai di rumahnya” kata dokter. Bo Nui menolak saran tersebut dan bersikeras bahwa Bo Ra akan sadar. “Tolong bersabarlah. Beri dia waktu sedikit lagi” kata Bo Nui. Dokter menghela nafas menyerah.
Bo Nui mengingat masa lalu saat keluarganya masih lengkap. Orang tua Bo Nui sangat menyukai lagu berjudul ‘Takdir Sedih’ dan Bo Nui berpikir mungkin itulah sebabnya dia sebagai anak pertama memilki ketidak beruntungan. Bo Ra mengalami kecelakaan dan harus dioperasi.
Saat tengah menunggu di depan rumah sakit, seorang pria (Kim Jong Goo) menyapa Bo Nui dengan mengatakan bahwa Bo Nui memiliki takdir mengerikan yang kuat setajam pisau hingga memotong tali kehidupan keluarganya. Pria itu menebak bahwa orang tua Bo Nui meninggal beberapa waktu lalu. Bo Nui terperangah tak menyangka pria itu mengetahui yang terjadi. Pria itu kembali berkata bahwa sebentar lagi Bo Nui harus menyiapkan pemakaman lagi.
LANJUT KE SINOPSIS LUCKY ROMANCE EPISODE 1 BAGIAN 2 >>
Picture Credit By MBC Korea
Penulis Sinopsis By whatea
nice
BalasHapus