Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SINOPSIS Gangaa SCTV Episode 4 (Lengkap)

Baru Sinopsis. Sudha berusaha membaca kitab suci ketika semua orang tertidur namun pikirannya tidak berada disana.  Pishi Ma memikirkan hal yang sama. Sudha merasa seluruh hidupnya kehilangan arti.  Segalanya terlihat sia-sia sekarang.  Gadis kecil itu menyebut kitab suci adalah kebohongan.  Dia menolak untuk mengemis dan menghidupi hidupnya.  Kebenciannyanya sangat nyata di setiap kata-katanya.  

Cara kita semua menghidupi diri kita, lebih buruk dari kematian baginya.  Kita semua mayat hidup dimatanya.  Darimana dia berasal? Pishi Ma  memikirkan hal yang sama dengan rasa ingin tahu, dia tidak beristirahat dan terus bertanya.  Darimana kau berasal.  Alasan Sudha menerima semuanya, apa saja yang dikatakan oleh guru Ji atau apapun yang tertulis di kitab suci.  “Aku menerima semua aturan.  Aku menjalani hidup seperti layaknya seorang janda.  Aku tidak pernah mengeluh kepada siapapun”.  Pishi Ma mengangguk.  “Namun kau pasti selalu menanyakan pada dirimu sendiri pertanyaan yang sama beberapa kali.  Apakah menerima tradisi yang diberikan lingkungan untuk kita?  Tak adakah kehormatan untuk apa yang kita, wanita pikirkan?”  Sudha mengatakan “Kita harus mengikuti mereka jika kita ingin hidup di lingkungan ini.  Kita tidak dapat melawannya”.  Pishi Ma menyarankan Sudha untuk menunggu beberapa hari.  “Gangga akan mengerti dan menerima dan menerima aturan dari asrama beberapa waktu lagi.  Bagaimanapun juga dia anak-anak.” Sudha menyanggah.  “Gangga bukanlah anak-anak.  Dia seorang janda.   Secepatnya dia akan mengerti, kehidupan yang lbih baik akan menjadi sesuatu yang sulit dicapai untuknya.”

Pagi berikutnya, Gangga berjalan mengelilingi asrama dengan waspada untuk menghindari bertemu atau tertangkap oleh siapa saja.  Dia bersembunyi saat Pishi Ma lewat.  Dia kembali bersembunyi ketika mendengar suara Sudha.  Wanita yang memeluk kakinya saat tidur mengira dia adalah Mamta.  “Tolong bawakan air”.  Gangga mengubah suaranya dan setuju untuk membawa air kepada wanita itu.  Dia berlari ke kantor Sudha.  Dia tersenyum saat menemukan pakaian dan perhiasannya.

Gangga berpikir tentang upacara pernikahannya dan bagaimana para wanita di desanya membantunya berpakaian.  Dia sangat bahagia dan ingin menunjukkan ke ayahnya.  Gangga mengambil sari pernikahan dan mengenakan di lengannya sekali lagi.  Dia mengingat kembali kejadian saat ayahnya mengepang rambutnya.  Dia menunjukkan cermin setelah selesai mengepang. “Putriku terlihat seperti seorang putri sekarang.  Gangga tersenyum melihat dirinya di cermin.  Dia  berusaha membuat kepang.  Sudha memergokinya dan berteriak.  “Mengapa kau mengenakan pakaian berwarna? Kepada siapa kau meminta sebelum menyentuh pakaian tersebut? Gangga membantah bahwa dia tidak perlu bertanya pada siapapun karena pakaian itu adalah miliknya.  Sudha mengingatkan bahwa seorang janda tidak memiliki apapun.  Dia memaksa Gangga menyerahkan sari nya dan membuangnya dengan penuh kemarahan.  Gangga dan Sudha saling bertatapan.  Gangga meminta sari nya.  Sudha berusaha meraih rambut Gangga namun Gangga namun Gangga memegang tangannya.  “Jangan menyentuh rambutku!” Sudha memutuskan untuk memberi pelajaran pada Gangga siapa itu janda dan bagaimana mereka hidup.  

Dia membawa Gangga ke gerbang.  Janda-janda yang lain mengikuti mereka.  Gangga melihat Niranjan tengah berdiri di atas perahu  dekat jembatan.  Sudha membawanya ke tukang cukur dan meminta pria itu menggunduli rambut Gangga.  Gangga berteriak menolak.  “Tinggalkan aku”.  Gangga menolak dibotaki karena dia akan terlihat jelek.  Tukang cukur membuka piasu cukurnya dan mengasahnya di sebuah batu kecil.  Gangga melihatnya. Niranjan mengirim selimut dan obat yang dibutuhkan.  Raghav Ji mengingatkannya bahwa mereka harus sampai di pengadilan sebelum siang.  Niranjan mengangguk.

Sudha menyruh Gangga duduk diam.  Tukang cukur bersiap dengan pisau cukur dan menyentuh kepala Gangga sehingga dia memukulnya dengan lengan.  Gangga melarikan diri.  Seluruh wanita berusaha menangkapnya namun gagal.  Mereka kemudian membentuk lingkaran mengelilingi Gangga sehingga dia tidak bisa lolos.  Gangga ingat bagaimana dia dulu kerap bermain ‘kabaddi’ di desanya.  Dia tersenyum dan mulai berkata kabaddi kabaddi.  Sudha terkejut.  Segera saat para wanita mendekat ke arahnya dia melarikan diri lagi.  Dia akhirnya bersembunyi di belakang Niranjan.
Niranjan terkejut melihat Gangga. “Aku meninggalkanmu di asrama para janda kemarin”.  Sudha datang menghampiri.  Raghav Ji kembali dengan mobil.  Sudha memanggil Gangga namun dia menolak menghampiri Sudha.  Sudha berusaha melangkah maju namun Niranjan menghentikan langkahnya.  “Apa yang terjadi?” Gangga memberitahu bahwa Sudha hendak memotong  rambutnya.  “Aku tidak mau, aku akan terlihat buruk.  Tolong selamatkan aku tuan”.  Sudha berusaha menariknya ke dekatnya namun Niranjan kembali melibatkan diri.  Sudha menjelaskan bahwqa Gangga kehilangan suaminya. 

 Gangga dengan polos mengatakan  bahwa dia belum pernah melihat wajah suaminya.  “Aku masih sangat kecil saat ayah menikahkanku.  Suami dan ayahku meninggal pada penyerangan di jembatan kemarin.  Mengapa aku harus memotong rambutku untuk itu?” dia meminta Niranjan untuk menghentikan mereka.  Sudha menjelaskan tradisi masyarakat dan peraturan asrama.  “Kau harus mematuhinya”.  Gangga menunjuk rambut Mamta.  “Tidak semua orang harus melakukannya.” Niranjan menyadari luka di tangan Gangga.  Gangga memberitahu bahwa Sudha memukulnya dengan tongkat.  Niranjan terkejut.

Gangga tidak keberatan dipukul lagi namun “Tolong  suruh dia untuk tidak memotong rambutku”.  Niranjan bertanya pada Sudha yang memberitahu bagaimana Gangga menyerang makanan, Guru Ji, Tuhan dan kitab suci.  Kami harus mengikuti peraturan di asrama dan menjalankan disiplin atau apapun semua orang  akan mulai memecahkan guci.  Gangga menjelaskan bahwa dia tidak menyrang siapapu.  “Aku hanya mengatakan bahwa aku tidak mau makan yang didapat dari mengemis.  Niranjan berusaha memberi pengertian pada Sudha namun dia tetap menolak.  Sudha menolak menampung Gangga di asrama jika dia tidak ingin rambutnya dicukur.  Gangga menolak untuk kembali,  ayah Gangga pernah mengatakan bahwa dunia sangat luas . sudha setuju.  “Jadi kau tidak akan kembali ke asrama.”  Sudha pergi bersama wanita-wanita yang lain.
Raghav Ji bertanya apa yang akan dilakukan Gangga sekarang.  Kemana kau akan pergi?  Gangga mengatakan tidak tahu kemudian pergi.  Raghav Ji dan Niranjan melihat Gangga pergi.  kata-kata Gangga terngiang di telinga Niranjan dia kembali melihat Gangga.  Dia memanggil Gangga, memintanya untuk berhenti.  Dia berlari kearah Gangga dan mengatakan “Ayahmu benar, dunia memang luas namun tidak aman.  Maukah kau ikut ke rumahku?” Raghav Ji berusaha mengatakan sesuatu namun gerakan Niranjan menghentikannya.  Rumah ku tidakterlalu besar tapi kau bisa hidup bahagia.  Gangga bertanya apakah dia harus memotong rambutnya? Dia menggelengkan kepalanya.  Gangga setuju dan pergi bersama Niranjan dan Ji.

Raghav Ji merusaha membuat Niranjan mengerti bahwa dia akan menimbulkan masalah di rumah. “Kita tidak dapat meninggalkan dia di asrama lagi.  Mereka akan mengurusnya sesuai keinginan mereka”.  Niranjan mengingatkan akan tanda di tangan Gangga. “Mereka akan memukul dia dan kau memintaku meninggalkannya lagi di sana?  Dia akan tinggal bersama kita sampai kita menemukan tempat yang bagus untuknya.  Kita akan lihat apa yang akan terjadi.  Aku tidak bisa meninggalkannya di jalan.  Dia membayar supir dan membawa Gangga ke rumahnya.

Gangga terpesona melihat rumah Niranjan yang besar dan indah.  Rumah yang besar! Raghav Ji mengatakan bahwa tempat ini bernama Chaturvedi Sadan.  Gangga mengatakan bahwa orang terkaya di tempatnya pun tidak punya rumah sebesar ini.  Dia sangat sombong.  Dia tidak akan bisa bicara jika datang kemari.  Niranjan tersenyum.  “Berapa banyak orang yang tingal di sini?  Niranjan mengatakan aku, istriku, dua putraku, ibuku dan koki kita.  Gangga menghitung dengan jarinya.  “Hanya 6 orang tinggal di rumah besar ini!” Niranjan mengangguk”.  Dia membawa Gangga bersamanya untuk dikenalkan ke semua orang.

Wanita itu memaki seseorang karena tidak bisa menemukan gadis di Banaras.  Dia menyadari kedatangan Gangga dan diam.  Gangga bersembunyi di belakang Niranjan dia melihat ke arah wanita itu

^^ Terima Kasih Telah Berkunjung
Sinopsis Inggris By Pooja
Translate Indonesia by Whatea

Posting Komentar untuk "SINOPSIS Gangaa SCTV Episode 4 (Lengkap)"